JPCC Kota Kasablanka Service 3 (11 June 2017)
This is my Story Testimony (Vera, DATE Cengkareng) – Anak saya terkena dan di-diagnosa penyakit kanker dengan prognosis yang tidak baik oleh begitu banyak dokter, ditambah dengan riwayat keluarga juga sudah cukup parah dalam hal penyakit ini.
Saya merasa sangat kecewa dan putus asa karena semua doa seperti tidak dijawab. Tetapi saya belajar bahwa dengan kekeras kepalaan saya, saya tidak dapat apa-apa tetapi disaat saya berserah, Tuhan menjawab doa saya dan menuntun saya di dalam proses penyembuhan anak saya.
Tema Bulan ini adalah “A Life Giving Worship“, kita akan bersama-sama belajar untuk menghidupi penyembahan yang kita berikan kepada Tuhan secara utuh dan menyeluruh, dan tidak terbatas.
Opening Verse – “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” Roma 12:1-2 TB
Ayat ini bukan hanya memberikan gambaran yang utuh dalam penyembahan, karena penyembahan atau worship bukan hanya berupa nyanyian, pelayanan atau persembahan yang kita bawa setiap minggu.
Tetapi kita juga harus mempersembahkan diri kita, hidup kita sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan bagi Tuhan.
Mempersembahkan diri – Seluruh hidup kita, seluruh keberadaan kita adalah persembahan yang harus ditaruh di Altar dan Mezbah Tuhan.
Sebaliknya, dari ayat diatas kita juga tahu bahwa ada persembahan yang tidak kudus dan berkenan bagi Tuhan, kita perlu mengerti bahwa penyembahan tidak hanya berupa nyanyian dan pelayanan di gereja saja.
Apa yang perlu kita ketahui tentang Penyembahan?
Saya meneliti arti worship atau penyembahan dari definisi kamus bahasa inggris Webster, dengan artian – Worship is reverence, adoration, extravagant, respect or admiration for, or devotion to an object of esteem.
Artinya kalau dalam bahasa Indonesia adalah pemujaan, pengaguman, rasa hormat yang berlebihan dan luar biasa, rasa takjub, rasa sayang atau cinta yang ditindak-lanjuti dengan ketaatan, itulah Penyembahan.
Itu sebab-nya worship dalam konteks ini tidak hanya terjadi kepada Tuhan atau dilakukan secara agamawi saja, ada beberapa orang yang menyembah manusia sebagai idola atau idols, Perintah Allah jelas sekali menentang akan hal ini.
Mengapa Manusia punya kebutuhan untuk menyembah?
Penyembahan adalah sebuah kebutuhan yang manusia miliki, dari semua mahluk ciptaan Tuhan, hanya manusia yang punya kerinduan untuk menyembah seseorang dan sesuatu, Binatang dan Tumbuhan tidak bisa melakukan ini dan tidak ada kebutuhan beragama.
Itu sebab-nya se-primitif apa-pun kondisi manusia, kita selalu ada kebutuhan untuk menyembah, baik dalam bentuk batu, atau hal material seperti tas dan aksesoris.
Ada film yang judulnya “The Gods Must Be Crazy”, yang bercerita mengenai suku primitif di Afrika. Suatu hari ada suatu barang atau alat yang jatuh ke lingkungan mereka dan barang itu kemudian mereka sembah.
Bahkan bagi orang yang agnostic dan tidak percaya Tuhan, Pasti akan ada rasa kehampaan yang dialami, terutama dalam hal tujuan hidup. Karena itu Penyembahan adalah kebutuhan yang dimiliki oleh Manusia.
Supporting Verse – “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,” Roma 3:23 TB
Kata “Kemuliaan” disini mengambil kata Glory, yang artinya adalah segala sesuatu yang memiliki kualitas untuk dihormati, dipuji, dikagumi, hebat, yang layak mendapatkan kemahsyuran, luar biasa megah dan indah.
Dosa menyembahkan manusia terputus hubungan dan kemuliaan dengan pencipta-Nya. Manusia setelah itu berusaha menutupi kekosongaan ini dengan segala sesuatu, termasuk dengan kekayaan, materi, dan sebagai-nya.
Tanpa bertemu dengan Kemuliaan yang sesungguh-Nya, kehampaan ini tidak akan pernah terisi di dalam hidup.
Kehampaaan di dalam diri manusia hanya dapat dipenuhi dengan penyembahan yang hidup, kudus dan berkenan di mata Tuhan.
A Life-Giving Worship is God-Centered.
Penyembahan yang anda lakukan harus fokus dan terpusat kepada Tuhan, bukan bersifat agamawi dan aktifitas saja, kepada siapa fokus Penyembahan anda dilakukan selama ini?
Supporting Verse – “Sebab ketika aku berjalan-jalan di kotamu dan melihat-lihat barang-barang pujaanmu, aku menjumpai juga sebuah mezbah dengan tulisan: Kepada Allah yang tidak dikenal. Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberitakan kepada kamu.” Kisah Para Rasul 17:23 TB
“Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.” “Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?”
Matius 6:24-25 TB
Hanya Tuhan orang Kristen yang mengatakan bahwa Dia adalah Tuhan yang cemburu.
Sharing Ps. Jose – Minggu lalu saya sempet bertemu dengan rekan Hamba Tuhan yang melayani di India. Dia mengatakan bahwa disana ada begitu banyak dewa yang disembah, dan saat mereka diperkenalkan kepada Yesus, mereka tidak masalah dengan keputusan untuk menambah Yesus ke dalam list Dewa dan Tuhan yang mereka sembah.
Konflik dan Argumen baru terjadi disaat mereka tahu bahwa disaat mereka menerima Yesus, mereka tidak boleh menyembah Dewa-dewa yang lain.
Kehidupan kita merupakan Penyembahan yang hidup, kudus dan berkenan bagi Tuhan, dan Penyembahan kita tidak hanya terjadi pada hari minggu saja, karena penyembahan terjadi setiap hari, dimana-pun juga Tuhan tempatkan anda, baik di kampus, kantor, keluarga atau bahkan di dapur tempat anda beraktifitas sehari-hari.
The Correct Place of Our Worhips is anyplace where God’s People Dwell.
Supporting Verse – “Kata Yesus kepadanya: “Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem.” Yohanes 4:21 TB
“Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.” Yohanes 4:23-24 TB
Nyanyian dan Ibadah hari minggu yang kita lakukan hanya sebagian kecil dari penyembahan yang kita berikan kepada Tuhan.
Bagaimana Kita bisa menyembah dan memberikan persembahan yang hidup, kudus dan berkenan bagi Tuhan?
Jangan jadi serupa, tetapi berubah. Disaat mempersembahkan diri kita, kita tidak menjadi serupa dengan dunia tetapi berubah.
Kita memberikan hidup kita yang tidak serupa, tetapi berubah. Percuma kalau menyanyi dengan baik saat hari minggu, atau melayani di gereja secara aktif tetapi tidak berubah.
Supporting Verse – “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” Roma 12:1-2 TB
Persembahan kita adalah hidup yang berubah dan bertobat, saya sempat mengajar mengenai prinsip kebenaran di salah satu kelas kemarin, salah satunya mengenai Pohon yang baik dan Pohon yang tidak baik.
Pohon yang baik akan menghasilkan buah yang baik, sebaliknya Pohon yang tidak baik akan menghasilkan buah yang tidak baik. Karena itu penting untuk menanam sesuatu yang baik karena apa yang anda tabur, itu yang akan anda tuai.
Orang Kristen seringkali minta di-doakan saat masalah muncul, dan mengharap akan ada-nya mukjizat yang bisa terjadi atas pergumulan dan masalah yang sedang mereka hadapi.
KIta perlu mengingat bahwa Buah hanya akibat, tetapi jika pohon yang ada masih ada, pergumulan dan masalah yang dihadapi mungkin akan datang kembali. Bertobat berurusan dengan akar-nya, bukan dengan buah-nya. Bertobat adalah mengerti kalau anda salah dan kemudian memutuskan untuk berbalik arah.
Ada yang mengaku ke saya bahwa semua kekayaan yang dia dapat dulu-nya berasal dari dosa yang ia lakukan, tetapi perlu diingat bahwa Tuhan menginginkan perubahan hidup-mu, bukan apa yang anda bawa sekarang. Berikan hidup anda yang tidak lagi serupa, dan Tuhan akan menghargai dan menguduskan anda.
Supporting Verse – “Seorang anak menghormati bapanya dan seorang hamba menghormati tuannya. Jika Aku ini bapa, di manakah hormat yang kepada-Ku itu? Jika Aku ini tuan, di manakah takut yang kepada-Ku itu? firman Tuhan semesta alam kepada kamu, hai para imam yang menghina nama-Ku. Tetapi kamu berkata: “Dengan cara bagaimanakah kami menghina nama-Mu?” Kamu membawa roti cemar ke atas mezbah-Ku, tetapi berkata: “Dengan cara bagaimanakah kami mencemarkannya?” Dengan cara menyangka: “Meja Tuhan boleh dihinakan!” Apabila kamu membawa seekor binatang buta untuk dipersembahkan, tidakkah itu jahat? Apabila kamu membawa binatang yang timpang dan sakit, tidakkah itu jahat? Cobalah menyampaikannya kepada bupatimu, apakah ia berkenan kepadamu, apalagi menyambut engkau dengan baik? firman Tuhan semesta alam. Maka sekarang: “Cobalah melunakkan hati Allah, supaya Ia mengasihani kita!” Oleh tangan kamulah terjadi hal itu, masakan Ia akan menyambut salah seorang dari padamu dengan baik? firman Tuhan semesta alam.” Maleakhi 1:6-9 TB
Dari ayat diatas, kita melihat bahwa Tuhan menegur hamba-hamba yang menghina diri-nya, karena mereka tidak memberikan korban persembahan yang terbaik kepada Tuhan.
Pada jaman sekarang dengan kasih karunia, kalau kita tidak berubah dan bertobat, kita juga akan melakukan yang sama dengan hamba Tuhan di dalam cerita diatas karena kita tidak memberikan persembahan yang terbaik dan menghina Tuhan.
Kesadaran dan Kejujuran dalam mempersembahkan hidup kepada Tuhan, itu yang Dia inginkan dari diri kita. Kalau anda mempersembahkan hidup anda dengan tulus dan terus berubah, bertobat, Tuhan akan memakai anda dengan tujuan yang mulia.
Kita semua tidak di-desain untuk hidup biasa saja, kita ditempatkan dengan tujuan yang mulia, karena itu kita perlu menyucikan diri kita dari hal yang jahat dan tidak menjadi serupa dengan dunia agar kita bisa menghidupi tujuan Tuhan yang mulia atas hidup kita.
Pada saat anda berubah dan tidak menjadi serupa dengan dunia, meskipun anda tentu tidak sempurna, anda akan berbuat salah tetapi tidak ada sesuatu yang bisa dipakai untuk mempermalukan anda, selama anda jujur dan tidak menutup diri, itu adalah penyembahan kita kepada Tuhan, Worship will enable us to see God’s Face and hear His Heart-beat.
Closing Verse – “Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia. Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.” 2 Timotius 2:20-21 TB
“supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia, sambil berpegang pada firman kehidupan, agar aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa aku tidak percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-susah.” Filipi 2:15-16 TB