Pain Has a Purpose By Ps. Alvi Radjagukguk

JPCC Sutera Hall 2nd Service (17 August 2025)

Masih tentang seri pembelajaran “Purpose”, kita sedang belajar tentang tujuan hidup Tuhan bagi hidup kita. Minggu lalu kita belajar sebuah prinsip bahwa Yesus memulihkan dan menghubungkan kembali tujuan hidup manusia supaya kita bisa menjalani rancangan asli Allah bagi manusia, yaitu agar kita semua bisa mencerminkan sifat dan karakter Allah, berkuasa dan memperlebar kerajaan Tuhan di bumi.

Sampai disini, kita bisa menyimpulkan bahwa tujuan kita tidak pernah berbicara tentang hidup kita saja. Kalau Tujuan berbicara tentang hidup kita, maka sebenarnya kita tidak perlu tujuan. Tujuan sebuah benda diciptakan ada diluar benda itu sendiri. Tujuan Tuhan menciptakan kita bukan untuk kepentingan dan agenda kita, tetapi tujuan kita diciptakan adalah untuk agenda Tuhan.

Opening Verse – [15] Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan, [16] karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Kolose 1:15-16 TB

Jadi, kalau kita berbicara tentang Purpose, kita harus mengerti bahwa Kita diciptakan dalam Tuhan, oleh Tuhan dan untuk Tuhan. Kita adalah instrumen untuk mencapai tujuan Tuhan bagi hidup kita. Kita tidak sedang menggunakan Tuhan untuk mencapai agenda dan kepetingan Tuhan dalam hidup kita, tetapi Tuhan yang menggunakan kita untuk mencapai tujuan Tuhan di muka bumi. Sewaktu hal ini terjadi, hidup kita akan begitu memuaskan, fulfilled and content, karena kita hidup melebihi diri kita sendiri, dan minggiu ini kita akan berbicara tentang tujuan dari rasa sakit.

Pain has a purpose“. Ini juga yang menjadi pesan Tuhan hari ini.

Sharing Ps. Alvi – Beberapa tahun lalu di 2018, saya sempat mengalami burnout, dan itu juga bertepatan dengan meninggalnya mama saya disaat saya berulang tahun. Saya tidak lagi bersemangat untuk melakukan hal-hal yang saya sukai, termasuk untuk pekerjaan dan juga pelayanan. Perlu waktu sampai 2 tahun sampai saya pulih, saya belajar bahwa saya gagal untuk menjaga hati dan untuk mengatur ekspektasi saya, saya sakit hati dan kecewa terhadap begitu banyak hal baik kepada manusia dan juga kepada Tuhan.

Saya bersyukur saya pernah mengalaminya karena dengan kondisi burnout, saya menyadari bahwa hati saya sedang sakit dan tidak baik-baik saja. Sampai hari ini jika saya melihat gejala yang mirip dengan beberapa tahun lalu, saya bisa menjaga agar jangan sampai saya mengalami hal itu kembali.

Saya menjadi lebih pintar dalam menganalisa “symptomp” yang ada, jadi kemampuan untuk merasakan rasa sakit itu adalah berkat tersendiri karena rasa sakit itu melindungi. Yang namanya rasa sakit atau nyeri adalah sebuah hadiah karena dia sedang memberikan suatu sinyal untuk melindungi diri kita sendiri. Rasa sakit, nyeri atau pergumulan, sakit penyakit, frustrasi, patah hati dan lain sebagainya, sebenarnya adalah sebuah indikator karena rasa sakit itu membawa sebuah pesan.

Pengertian kita tentang tujuan Tuhan akan membantu kita untuk tidak fokus kepada besarnya penderitaan.

Kata fokusnya adalah “Tujuan Tuhan”. Biasanya sebelum ada rasa sakit, kita akan menemukan gejala sebagai peringatan dini, dan kalau peringatan dini itu bisa kita Kenali dan tindaki dengan benar, maka sebenarnya rasa sakit itu bisa kita hindari.

Contoh, kalau kita suka bepergian ke bandara dan ada di toilet. Kita sering melihat sticker air seni yang menunjukkan bahwa semakin pekat warnanya, itu menunjukkan bahwa kita kekurangan hidrasi dalam tubuh kita. Kalau air seni saja bisa memberikan sinyal tertentu, maka kita juga bisa menemukan indikator dan gejala tertentu sebelum mengalami rasa sakit.

Masalahnya tidak semua dari kita terlatih untuk mengenai gejala jadi seringkali kita sudah keburu sakit terlebih dahulu, dan baru kita memutuskan untuk mengubah gaya dan pola hidup kita. Tidak sedikit orang yang mengalami burnout atau kelelahan mental seperti yang saya alami dulu. Karena kita mencoba tidak jujur dan terbiasa mengindahkan hal itu, dan kalau ini dibiarkan, rasa sakit itu akan menyebar dan berlipat kali ganda.

Sharing Ps. Alvi – Beberapa tahun setelah medical check-up, saya temukan ada penyumbatan di jantung saya sebesar 70%, 80% dan 90%, dan di tiga bagian dimana penyumbatan itu terjadi, terdapat jalur-jalur baru yang hanya akan bisa terjadi kalau saya berolahraga. Jadi, hal itu terjadi setelah 10 bulan saya berolahraga setiap hari, selama 90 menit. Olahraga saya menyelamatkan saya dari serangan jantung saya.

Kenalilah gejala-gejala yang ada, karena “Pain has a purpose”, ada rasa sakit yang memang jangan kita acuhkan karena tidak semua rasa sakit itu negatif. Apalagi jika kita punya perspektif yang benar, rasa sakit itu bisa menjadi sesuatu yang positif.

Itu sebabnya hari ini kita perlu pola pikir yang benar tentang “pain”, sebab meskipun Tuhan mau kita hidup sehat dan tanpa penyakit, bukan berarti kita bebas dari rasa sakit. Kita harus berdamai dengan rasa sakit.

Supporting Verse – [1] Segala sesuatu di dunia ini terjadi pada waktu yang ditentukan oleh Allah. [4] Allah menentukan waktu untuk menangis dan waktu untuk tertawa, waktu untuk meratap dan waktu untuk menari, Pengkhotbah 3:1, 4 BIMK

Pain is my friend.”

Ada beberapa indikator dari yang namanya “Pain”.

1. Rasa sakit mengindikasikan adanya ketidakseimbangan dalam area kehidupan kita.

Ini berlaku secara kesehatan fisiologi, rohani dan jiwani, baik dalam hubungan, pekerjaan, bisnis, pelayanan dan sebagainya. Rasa sakit disini menunjukkan bahwa ada sesuatu yang tidak berjalan dengan semestinya dan perlu ditangani segera agar tidak menjadi lebih serius dari semestinya.

Supporting Verse – [15] Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, [16] dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. [17] Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan. Efesus 5:15-17 TB

Cara kita hidup adalah ekspresi pengertian kita tentang tujuan Tuhan dalam hidup kita. Narasinya bukan lagi “boleh atau tidak boleh”, tetapi lebih ke “berguna atau membangun”, membawa kita semakin dekat dengan tujuan Tuhan atau sebaliknya?

Itu sebabnya perhatikan bagaimana kita hidup, dan termasuk dengan siapa kita bergaul. Show me your friends, and I will show you your future. Jangan bebal dan punyai hati yang mudah diajar (teachable).

2. Kapasitas kita sedang diperbesar, dipersiapkan untuk sesuatu yang lebih mulia.

Semakin tua, semakin penting untuk kita perlu melakukan “stretching”. Apa yang berlaku secara fisik juga berlaku dalam kapasitas kehidupan kita. Jangan kaget jika seringkali Tuhan ingin memperbesar kapasitas kita baik itu dalam mengasihi, percaya kepada kehendak Tuhan dan sebagainya.

Supporting Verse – [17] Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia. [18] Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita. Roma 8:17-18 TB

Di dalam Tuhan, setiap penderitaan dan rasa sakit ada tujuannya. Pengertian kita tentang tujuan Tuhan akan membantu kita untuk tidak fokus kepada besarnya penderitaan. Seperti halnya mutiara yang terbentuk dari sebuah rasa sakit.

Dimana ada serpihan masuk ke dalam tubuh tiram, pasir mengganggu dan menyebarkan iritasi yang menghasilkan sakit luar biasa, sehingga tiram terpaksa mengeluarkan sebuah “coating” atau lapisan untuk menutupi serbuk-serbuk itu dengan harapan rasa sakit itu bisa hilang. Tetapi kenyataannya, pasir itu tidak pernah hilang, karena kalau pasir hilang, tidak ada mutiara yang bisa terbentuk oleh lapisan atau coating bertumpuk-tumpuk yang ada.

Supporting Verse – [9] Tetapi jawab Tuhan kepadaku: ”Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. 2 Korintus 12:9 TB

Purpose gives value to our pain. Tujuan memberikan sebuah arti dan nilai kepada rasa sakit kita.

Men can endure almost any suffering if he can see purpose or meaning in it. Conversely, he will be miserable even amid great luxury if he cannot relate his life to some larger context which makes it meaningful – Victor Frankl

Kalau kita bisa menemukan tujuan dari rasa sakit, rasa sakit itu tidak lagi bisa melumpuhkan Iman dan hidup kita, bahkan memungkinkan kita untuk menanggung rasa sakit yang lebih besar.

Sebagai anak Tuhan, kita harus percaya, bahwa kalau Tuhan mengijinkan penderitaan dan rasa sakit menjadi bagian dalam hidup kita, pasti ada sesuatu yang lebih baik dan mulia yang ingin Tuhan kerjakan. The greater the pain, the greater the purpose.

3. Kita sedang mengalami pendewasaan rohani.

You cannot choose growth and comfort at the same time. Kata pertumbuhan dan kenyamanan tidak bisa berada di kalimat yang sama. Disaat kita mau bertumbuh, bahkan secara rohani, sasa sakit itu pasti akan selalu ada.

Supporting Verse – [3] Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, [4] dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. [5] Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita. Roma 5:3-5 TB

Kenyamanan berkata demikian, “Bermegahlah atas statusku, bermegahlah atas pencapaianmu, bermegahlah atas kekayaan dan harta milikmu”, tetapi kedewasaan berkata demikian, “Bermegahlah atas penderitaanmu, karena melalui penderitaanlah, engkau menjadi semakin tekun, semakin tahan uji, semakin punya pengharapan dalam Tuhan dan semakin mengalami Kasih Tuhan.

Menjadi tua itu pasti, tetapi menjadi dewasa itu pilihan. Sampai haripun, ada area-area dalam kehidupan saya dimana Tuhan masih mendewasakan saya. Kabar baiknya, sewaktu kita berproses bersama-sama dengan orang lain yang sedang didewasakan oleh Tuhan, ada kekuatan yang berbeda karena kita melakukannya bersama-sama.

4. Tuhan sedang ingin membawa kehidupan di area tertentu.

Alkitab penuh dengan paradoks, hal-hal yang bertolak belakang tetapi sebenarnya ada kebenaran di balik itu. Salah satunya adalah “Untuk sesuatu bisa hidup, perlu ada yang mati terlebih dahulu”.

Supporting Verse – [24] Aku menegaskan kepadamu bahwa perkataan-Ku ini benar: Apa yang segera terjadi pada-Ku dapat digambarkan seperti sebutir biji gandum. Untuk menghasilkan banyak gandum, biji itu harus ditanam dan mati, baru bisa tumbuh dan menghasilkan banyak bulir. Kalau tidak demikian, biji itu akan tetap satu biji saja. [25] Begitu juga, orang yang ingin mempertahankan hidupnya di dunia ini akan kehilangan hidupnya. Tetapi orang yang rela menyerahkan hidupnya akan memiliki hidup yang kekal. [26] Setiap orang yang mau melayani Aku hendaklah ikut ke mana saja Aku pergi, supaya mereka tetap bersama-Ku. Bapa-Ku akan menghargai setiap orang yang melayani Aku.” Yohanes 12:24-26 TSI

Kita perlu belajar untuk mati bagi agenda kita, kepentingan diri sendiri. Kita perlu belajar bahwa sepertinya kehilangan di awal, tetapi sebenarnya Tuhan menawari sesuatu yang lebih kekal. Kita kehilangan yang temporal tetapi Tuhan gantikan dengan yang kekal.

Tetapi terkadang mata kita hanya melihat apa yang bisa dilihat dengan mata saja.

Supporting Verse – [9] Tetapi seperti ada tertulis: ”Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.” 1 Korintus 2:9 TB

Itu sebabnya ketika kita diijinkan Tuhan kehilangan sesuatu, narasinya kita seharusnya begini, “Tuhan, perkara kekal apa yang sedang kau ijinkan terjadi lewat kehilanganku ini?”. Karena pengertian kita akan tujuan Tuhan akan bergeser fokusnya dari rasa sakit kepada tujuan Tuhan.

Supporting Verse – [21] Mulai dari saat itu, Yesus berkata terus terang kepada pengikut-pengikut-Nya, bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan mengalami banyak penderitaan dari pemimpin-pemimpin, imam-imam kepala dan guru-guru agama. Ia akan dibunuh, tetapi pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan kembali. Matius 16:21 BIMK

[24] Kemudian Yesus berkata kepada pengikut-pengikut-Nya, “Orang yang mau mengikuti Aku, harus melupakan kepentingannya sendiri, memikul salibnya, dan terus mengikuti Aku. [25] Sebab orang yang mau mempertahankan hidupnya, akan kehilangan hidupnya. Tetapi orang yang mengurbankan hidupnya untuk Aku, akan mendapatkannya. Matius 16:24-25 BIMK

Kalau Tuhan sedang ingin membawa kehidupan di area tertentu, maka ada 3 frase kunci, melupakan kepentingannya sendiri alias mengesampingkan ego, memikul salibnya alias tidak lari dari penderitaan dan mengikuti Aku alias ikuti teladan Yesus dalam meresponi dan menanggapi penderitaan. Baru disitulah kita akan mulai melihat adanya kehidupan di area itu.

Ijinkan saya memberikan tips bagi saudara-saudari yang belum menikah, Hari pernikahan adalah hari kebahagiaan tetapi juga merupakan hari kematian bagi ego kita.

5. Tuhan sedang membentuk karakter kita menjadi serupa dengan Kristus

Supporting Verse – [11] Anakku, janganlah menolak didikan TUHAN dan jangan marah bila Dia menegurmu. [12] Karena TUHAN menegur orang yang Dia kasihi, seperti seorang ayah mendidik anak yang dikasihinya untuk memperbaiki kelakuannya. Amsal 3:11-12 TSI

[10] Lagipula ayah jasmani kita di dunia ini mendidik kita untuk sementara saja, sesuai dengan apa yang mereka anggap baik. Tetapi didikan Bapa surgawi selalu tepat dan berguna, supaya kita disucikan sebagaimana Dia adalah suci. [11] Memang, setiap kali kita menerima hajaran, pengalaman itu tidak menyenangkan dan malah menyakitkan. Namun didikan TUHAN itu akan membuahkan hasil yang manis, yaitu kita hidup lebih benar dan merasa tenang di hadapan Allah. Ibrani 12:10-11 TSI

Kadang-kadang didikan Tuhan bukan hanya datang secara vertikal, tetapi juga secara horizontal, lewat orang-orang, sahabat, dan pemimpin rohani yang sayang dan memuridkan kita. Mereka tidak bisa untuk tidak menegur kita karena mereka ingin agar karakter kita semakin serupa dengan karakter Kristus.

Jadi, beberapa waktu yang lalu, saya ditegur oleh orang yang memuridkan saya. Sejujurnya saya belum pernah merasa sebegitu ga terimanya, saking marah dan ga terimanya, saya mau segera tidur saat di rumah bersama dengan istri saya. Esoknya, Roh Kudus seperti berkata kepada saya bahwa respon hati saya tidak benar, dan kalau saya bisa ditegur oleh orang itu, sebabnya karena dia begitu mengasihi saya.

Sambil menyetir, saya berdoa dan mengampuna orang itu. Saya perlu “deal” dan berurusan dengan rasa ga terima saya, ternyata menjadi Pendeta pun tidak menjadikan saya secara otomatis cukup rendah hati untuk menerima teguran.

Pertanyaannya, apa yang menjadi narasi saudara sewaktu ada orang yang sayang sama saudara dan menegur saudara, karena dia ingin saudara menjadi semakin serupa dengan Kristus.

6. Tuhan ingin menyatakan MukjizatNya.

Ada karya Tuhan, pekerjaan dan mukjizat Tuhan yang harus dinyatakan. Orang yang hidup untuk tujuan Tuhan, orang yang hidup melebihi dirinya, maka dia akan semakin God-conscius dan semakin berkurang self-conscious. Dia semakin mengerti disaat dia belajar tentang kedaulatan Tuhan.

Betul bahwa Tuhan baik Dan sayang, tetapi ada momen-momen dimana Tuhan berdaulat meskipun rasanya Dia tidak baik atau sayang, “simply” untuk supaya pekerjaan Tuhan bisa dinyatakan.

Supporting Verse – [1] Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya. [2] Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: ”Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?” [3] Jawab Yesus: ”Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia. Yohanes 9:1-3 TB

Saudara, yang terjadi kepada Ibu saya, baik dalam pengalaman traumatis dia, dalam pernikahannya yang hampir dibunuh di depan anak-anaknya, dan juga sakit kankernya selama 13 tahun baik itu kanker payudara, tulang belakang, otak dan paru-paru. Bukan karena dosanya tetapi mungkin karena Tuhan lihat bahwa dia mampu menanggungnya dan pekerjaan Tuhan harus dinyatakan lewat kehidupan Ibu saya.

Dari situ saya belajar bahwa adalah lebih baik untuk tidak mengerti rencana, jalan dan waktu Tuhan daripada tidak percaya. Bahwa justru di dalam rasa sakit saya, itu adalah ekspresi Kasih Tuhan untuk saya.

7. Memampukan Kita untuk menghibur orang lain.

Orang yang hidup dalam tujuan Tuhan akan punya narasi yang berbeda saat mengalami rasa sakit, narasi orang yang self-conscious mungkin seperti “Mengapa saya, Tuhan!?”, tetapi orang yang God-conscious, narasinya adalah “Tuhan, engkau mau pakai rasa sakit ini untuk siapa?”.

Supporting Verse – [18] Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai. Ibrani 2:18 TB

[3] Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan, [4] yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah. 2 Korintus 1:3-4 TB

Your greatest ministry will come out of your misery – Rick Warren

Pelayanan dan Pesan hidup terkuat kita justru akan keluar dari rasa sakit kita yang paling dalam. God wastes nothing, Tuhan tidak menyisakan hal-hal yang pernah terjadi, sedang terjadi, dan akan terjadi, Dia akan pakai segala sesuatu untuk mengkondisikan tujuannya terjadi dalam hidup kita.

Pertanyaanya, Apakah kita bersedia untuk mengijinkan Tuhan melakukannya?

Ayat perenungan – [13] Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. Filipi 4:13 TB

Tuhan tidak menghilangkan perkaranya. Tuhan tambahan kekuatanNya, amini dan alami ayat ini. Saya sama sekali tidak bermaksud untuk mengecilkan penderitaan saudara, saya sadar betul banyak dari kita sedang mengalami masa yang sulit baik itu dalam PHK, kesulitan cashflow, hutang belum terbayar, bisnis yang tutup, ditipu. Secara fisik mungkin saudara sehat, tetapi semua kejadian ini membawa sakit yang begitu mendalam.

Kita bisa melakukan 3 hal sederhana ini.

1. Kenali Indikatornya.

Dari 7 hal diatas, mana yang sedang terjadi dalam hidup kita? Karena kalau kita bisa mengenalinya, maka kita bisa menanggapinya dengan baik dan benar.

2. Ijinkan Tuhan memakai rasa sakit kita sebagai kesempatan untuk mengalami Tuhan lebih lagi

Pakai rasa sakit kita untuk mengalami Tuhan lagi.

Finally, I realize that our purpose in life is to let God love us – Rick Warren

Pengarang Buku “Purpose Driven Life”, setelah puluhan tahun, dia mempertajam pemikirannya tentang “Purpose”. Tujuan hidup kita adalah untuk mengijinkan Tuhan mengasihi aku. Gunakan rasa sakit kita untuk mengalami Tuhan lagi dan lagi, bukan sebagai ancaman tetapi hadiah dari Tuhan.

3. Jadikan rasa sakit sebagai keuntungan bagi kemuliaan nama Tuhan.

Supaya orang bisa melihat Tuhan lewat hidup kita, bukan hanya di dalam berkat dan kesenangan kita, tetapi justru di dalam lembah kekelaman kita.

Kalau kita mau masuk ke dalam rancangan Tuhan, respon kita mengasihi, semuanya hanya bisa mendatangkan kebaikan. When our life is about His will, our life will be His deal.

Closing Verse – [28] Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Roma 8:28 TB