Proclamation By Ps. Sam Hartanto

JPCC Online Service (16 Agustus 2020)

Happy Sunday JPCC, nama saya adalah Ps. Sam Hartanto dan saya melayani di IFGF Bandung. Sungguh merupakan suatu sukacita bagi saya untuk hadir bersama dengan kalian semua hari ini.

Saya bersyukur untuk kesempatan yang diberikan oleh Ps. Jeffrey Rachmat untuk bisa melayani disini. Saya begitu mengapresiasi beberapa hal dari beliau, yaitu kepemimpinannya baik secara langsung atau tidak dalam hidup saya serta orang lain, begitu juga respek dan mentorship dalam pengajaran yang telah diberikan, dan yang paling utama tentu adalah aspek pertemanan yang ada.

Tema yang akan saya bahas hari ini adalab Proklamasi atau Proclamation. Proklamasi adalah sebuah pernyataan atau deklarasi untuk dimulainya suatu hari yang baru.

Negara biasanya akan melakukan sebuah proklamasi untuk mendeklarasikam  kemerdekaannya. Proklamasi juga bisa berarti pengumuman yang sifatnya masif agar orang lain bisa mendengar dan mengerti apa yang diproklamirkan.

Ps. Jeffrey berbicara minggu lalu tentang Kebebasan yang diiringi dengan Batasan. Batasan dan peraturan yang Tuhan berikan adalah untuk mendewasakan kita agar hidupnya bisa berbuah.

Opening Verse – Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab. Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis: “Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.” Lukas 4:16‭-‬19 TB


Dikatakan di ayat diatas bahwa “seperti biasa”. Dalam keseharian kita dimasa pandemi ini, kita menyikapi segala sesuatu dengan respon dan reaktif, dan menjadi natural secara manusiawi, begitu bergebu-gebu mencari disinfektan dan peralatan kebutuhan lainnya.

Di minggu pertama memang terjadi kelangkaan beberapa produk. Dalam kehidupan, kita akan fokus kepada event atau momen, dimana memang sesuatu harus diurus. Ada momen kelahiran anak, tumbuh besar dan kemudian anak masuk sekolah, kuliah, menikah, mendapatkan pekerjaan dan selanjutnya mempunuai anak.

Kita akan mengurus event demi event, bulan demi bulan dan hari demi hari dan saya rasa tidak ada salahnya dengan itu tetapi saya rasa Tuhan tidak ingin agar kita hanya fokus akan hal ini. Dia juga ingin agar kita bisa mengenali yang namanya Musim.

Dalam segala sesuatu, ada musim dan bukan hanya event terus yang harus kita urus. Kita harus mengenali musim yang sedang kita hadapi. Ada musim pandemi, dimana memang terjadi secara global tetapi juga dalam musim kehidupan kita secara pribadi ada beberapa musim demi musim yang Tuhan ingin secara spesisik diurus oleh kita.

Kita butuh hikmat dari Tuhan dalam menghadapi ini. Kalau kita tidak berhikmat, maka kita harus meminta kepada Tuhan atau bertanya kepada orang yang punya hikmat. Bukan hanya hikmat, tetapi kita juga harus mengejar pengertian atau understanding.

Supporting Verse – If you need wisdom, ask our generous God, and he will give it to you. He will not rebuke you for asking. James 1:5 NLT

Pengertian atau Understanding kalau bisa saya simpulkan adalah dengan satu huruf yaitu “O“.. seperti “O, itu sebabnya Tuhan mengijinkan saya untuk melewati A dan B”.. atau “O.. itu rupanya pesan yang Tuhan ingin sampaikan”.. atau “O.. itu rupanya arahan yang Tuhan berikan dalam tempat saya bekerja”.

Dikatakan dalam Firman ayat Lukas diatas bahwa Tuhan menjanjikan pengurapan. Pengurapan adalah istilah yang tidak begitu lazim di masa sekarang ini, tetapi pada jaman Raja-raja, nabi dan imam diberikan minyak urapan yang menandakan bahwa mereka diangkat Tuhan untuk melakukan tugas tertentu dengan lebih efektif dan efisien.

Pengurapan yang Yesus dapatkan di ayat Lukas 4 diatas juga ada dalam kehidupan kita semua sebagai orang percaya. Kita semua diurapi dalam konteks ayat dibawah ini.

Supporting Verse – Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: 1 Petrus 2:9 TB

Saya simpulkan bahwa pengurapan adalah ijin dari Tuhan dapat diperbesar kapasitasnya dan mendapat promosi dari Tuhan, supaya dengan diperbesarnya kapasitas, kita dapat melakukan banyak hal yang Tuhan inginkan dalam hidup kita.

Ini menjadi sesuatu yang penting saat Yesus menyampaikan pesan dalam ayat diatas, bahwa mereka yang mendengarnya bisa percaya atau tidak. Mereka bisa meragukan karena mereka berpikir hanya dari pengalaman mereka.

Dan saya berdoa agar kita semua supaya dalam musim ini kita hanya tidak sekedar tahu dan mendapat banyak informasi. Semua itu baik bahwa kita bisa mengisi waktu dengan memperlengkapi diri kita.

Tetapi saya juga rindu bahwa ada sebuah perjalanan yang lebih dari sekedar mendapat informasi. Perjalanan terpanjang yang bisa ditempuh manusia bukan mengirim manusia dari bumi ke planet mars, tetapi perjalanan terpanjang di dunia ini hanya berjarak dua jengkal, yaitu dari kepala sampai ke hati.

Saya selalu katakan kepada anak saya yang membaca Firman, jangan cuman sampai di kepala, tetapi pastikan itu agar bisa masuk ke hati dan jiwa kita.

Jika hari ini kita berbicara tentang pengurapan, minyaknya didapat dari buah zaitun, yang digiling sedemikian rupa sehingga minyak dari buah ini bisa dipakai untuk mengurapi, memasak, mengobati luka dan juga sebagai penerangan pada masa dahulu.

Dalam proses arkeologi alkitabiah di berbagai tempat di dunia, banyak orang mencari dan menemukan banyak hal yang sebelumnya  diceritakan di Alkitab. Dalam proses ini, cara paling gampang untuk menemukan tempat seperti desa atau kota yang diceritakan di Alkitab adalah dengan menemukan Gethsemane, tempat penggilingan Zaitun. Jadi Gethsemane bukan hanya berada di Yerusalem, tetapi ada di setiap kota dan desa pada Jaman Yesus dan bahkan juga sebelumnya atau sesudahnya.

Disini saya menemukan bahwa Pengurupan mengandung satu hal yang namanya Proses. Kita mungkin tidak menyukai ini. Kita suka promosi tetapi tidak suka proses. Seperti halnya yang dialami oleh Yusuf yang diproses begitu rupa setelah mengalami mimpi di usia muda.

Saya melihat bahwa sekarang ini proses menjadi hal yang cukup asing karena orang menginginkan”recognition“. Kita ingin dikenal karena kita ahli, pintar atau berbakat. Tidak salah untuk dikenal dan ditemukan, Tetapi saya rasa akan salah jika fokusnya hanya ini.

Di dalam Tuhan, You don’t need to be discovered, You need to be developed.
Recognition itu penting tetapi sementara, tetapi sebelum dipromosi bersiaplah untuk didevelop dan diproses. Karena seringkali kita hanya melihat sisi promosinya saja terutama di media sosial, dan mulai membuat diri kita untuk membandingkan diri dengan orang lain.

Kita lupa bahwa sebelum promosi ada proses yang Tuhan ijinkan. Karena jika dia tidak mengalami proses, maka promosi ini akan berjalan begitu singkat karena kita tidak mampu menahan beban yang ada dalam promosi ini.

Yang penting adalah mengalami proses, tetapi yang juga lebih penting dari itu adalah akarnya. Kita harus mengerti kenapa kita memerlukan tujuan dalam hidup ini.

Purpose – Process – Promotion
Jadi Tujuan Ilahi dari Tuhan terlebih dahulu, baru ada proses dan dilanjutkan dengan promosi. Ketika ini terjadi dalam hidup, maka kita akan menjadi orang yang kuat, kita akan terus naik dan bukan turun, dan apapun yang kita pegang menjadi berhasil.

Tuhan tidak asal dan iseng disaat Dia sedang mengurapi kita dan memberikan promosi. Dia selalu punya sebuah maksud mengapa Dia melakukan itu.

Dalam ayat Lukas 4 diatas kita juga bisa menemukan hal ini saat Yesus diurapi. Dikatakan bahwa “Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin”

Kenapa ada promosi atau elevasi? Untuk sesuatu. Kita harus memahami ini agar kita bisa menjadi orang yang live with undeniable intentionality.

Kita menjadi orang yang jelas, bukan hanya kuat, tetapi juga pasti. Kita tidak hanya mengejar urapan, promosi atau elevasi, tetapi kita hidup dalam undeniable intentionality. Kalau tidak, kita tidak akan nyambung dengan Rencana Tuhan dalam hidup kita.

Sharing Ps. Sam – Anak saya, Petra dan Nathan studi dan tinggal di Seattle. Dan ketika mereka sedang sekolah, dan saya sedang berkunjung kesana. Saya selalu bersih-bersih rumah, dan ketika saya membuka pintu dapur ada satu skrup yang keluar. Saya pikir hal ini agak berbahaya dan mau saya betulkan.

Tetapi di rumah itu saya temukan bahwa tidak ada toolkit yang berisi obeng, palu dan alat lainnya. Saya kemudian teringat dari film yang pernah ditonton. Saya memakai pisau mentega untuk membetulkan skrup itu. Tetapi pisau ini hanya bisa dipakai sebentar sebelum setelahnya menjadi bengkok.

Saya kemudian mencari alat lain dan memakai sepatu hak tinggi untuk mendorong skrup itu seperti palu. Skrupnya akhirnya masuk dan hak sepatu itu menjadi rusak. Tujuan terpenuhi tetapi karena alatnya tidak nyambung dan tidak dipakai sesuai tujuannya, maka hal yang dibayar menjadi terlalu mahal.

Jadi dalam kehidupan orang percaya, bukan promosi yang penting tetapi purposenya juga penting. Setelah mendapatkan promosi, apa kira-kira Tujuan Tuhan untuk hidup kita? Apa yang bisa kita perbuat untuk memuliakan Tuhan?

Firman di ayat Lukas 4 juga mengungkapkan kepada kita ada beberapa bidang yang bisa dikerjakan disaat kita mendapatkan promosi.

Pertama adalah di bidang Humanitarian, atau kepada orang miskin. Kita diberikan hati untuk menolong orang yang kesusahan.

Kedua, adalah di bidang Deliverance. Melakukan pembebasan kepada para tawanan. Mungkin bisa berupa pelayanan kepada beberapa NGO dalam hal Sex trafficking. Atau juga bagi orang yang mengalami adiksi dalam narkoba.

Ketiga, adalah di bidang Illumination. Dimana kita membantu melayani orang-orang yang buta, dalam artian orang yang berada dalam kegelapan agar bisa ikut mengalami terang. Hal ini bisa berupa dengan memberikan bantuan pendidikan bagi lokasi dan orang yang terbelakang, baik berupa modul, makalah atau juga bantuan dana kepada pihak sekolah dan staff yang ada.

Keempat, adalah di bidang Physical, dari tempat yang sebelumnya tidak ada listrik dan kemudian bisa diperlengkapi.

Saya mengucap syukur bahwa Tubuh Kristus di Indonesia selam wabah covid-19 ini, 95.7% gereja di Indonesia terlibat dalam pelayanan yang sifatnya sosial.

Dikatakan juga di ayat Lukas 4 akan Year of Jubilee, atau “Untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang”. Ada 4 hal yang disebutkan Yesus mengenai tujuan pengurapan.

Ternyata ketika kita diberkati dan mendapat promosi, bukan hanya untuk humanitarian, delivarence, Illumination dan physical, tetapi ujungnya adalah Evangelism. Agar orang yang senelumnya belum kenal Tuhan menjadi mengenalNya.

Jadi jangan hanya berhenti di aspek

humanitarian, delivarence, Illumination dan physical. Tetapi perhatikan juga apakah orang di sekeliling kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat.

Supporting Verse – Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? Roma 10:14 TB

Berita – Mendengar – Percaya – Berseru
Kitalah yang menjadi Fokal Point dari apa yang disampaikan Paulus di ayat ini. Kita diurapi Tuhan, mendapatkan promosi dan punya tujuan, untuk memerdekakan dan memproklamirkan Tahun Rahmat Tuhan supaya mereka bisa berseru kepada Tuhan ketika mereka percaya, mendengar Tuhan dan ketika mereka berbicara kepada Tuhan sendiri.

Sharing Ps. Sam – Akhir-akhir ini saya sering berbicara kepada anak-anak saya karena mereka sedang pulang ke Indonesia dan mengambil online classes. Saya sering berdikusi dan bertanya kepada mereka “Apa artinya politically correct?” Kalau misalnya ada sesuatu yang digiring oleh media dan menjadi sebuah kebenaran, maka kalau kita tidak setuju, kita menjadi tidak berempati.

Apakah betul bahwa semua orang yang pikirkan benar itu pasti benar? Dan seringkali hal ini membawa ke sebuah budaya yang confirming, bahwa jika kita setuju dengan pendapat yang populer, maka saya hidupnya akan nyaman saja.

Mungkin semua baik tetapi tidak semua berguna. Saya berpikir bahwa di tengah ini semua, “You can’t please everybody”.

Kita diciptakan tidak untuk menyenangkan semua orang, meskipun kita harus menjadi orang yang menyenangkan. Tuhan menciptakan kita dengan sebuah tujuan, bahkan di dalam sebuah hubungan.

Supporting Verse – A man who has friends must himself be friendly, But there is a friend who sticks closer than a brother. Proverbs 18:24 NKJV

In my relationship with others, I don’t have any hidden agenda, But I have a goal.
Kalau tidak, kita sama saja dengan membuang waktu. Mungkin ada hal yang kurang baik dalam hidup saya tetapi dengan mengenal seorang, saya bisa memperbaiki hal itu, begitu juga sebaliknya.

Hari-hari ini, banyak orang kehilangan platform dalam sisi waktu, platform dalam Kebebasan keluar rumah baik untuk bekerja atau bertemu dengan keluarga. Begitu juga dalam kendala berbisnis.

Sebaliknha di masa-masa ini justru lebih mudah untuk menyebarkan kabar baik terutama kepada orang yang sebelumnya tidak mau mendengarnya. Orang yang dulu tidak mau didoakan tetapi sekarang malah mencari-cari kita dan minta didoakan.

Banyak kesaksian pertobatan yang saya dengar di musim pandemi ini. Suara kita menjadi begitu lebih keras daripada dulu kalau kita memproklamirkan sesuatu yang benar.

Preach to broken hearts and you will never lack an audience.

Setelah Yesus berbicara di Synagogue di Hari Nazaret, terjadi pemisahan. Selanjutnya di Kitab Lukas 5,6,7 Yesus banyak berbicara kepada MuridNya. Dimana disitu seakan-akan dibedakan antara Follower dan Disciple.

Dimana Yesus berkata bahwa terjadi eskalasi pemikiran bukannya Dia datang untuk menjadi orang yang melakukan Mukjizat untuk orang banyak tetapi dia katakan bahwa Dia punya tujuan disini.

Yesus punya purpose dan tujuan dalam hidup kita, dan Dia bukan hanya menyembuhkan orang, bukan hanya punya compassion, dan memberi makan kepada ribuan orang, dan saya berdoa bahwa kita juga mencari Yesus yang demikian.

God’s comfort is not a hollow positive thinking.
Dalam Tuhan bukan hanya kita sekedar disemangati tiap kali bertemu dan menerima Firman. Tetapi kita punya tujuan mengapa kita dimerdekakan dan mengalami promosi dari Tuhan. Setelah kita tahu, sekarang kita memastikan diri kita agar tidak hanya menjadi follower, tetapi juga menjadi disciple of Christ.

Disciples are followers but not all followers are disciples. A follower wants something, A Disciple wants to become like His master.
Saya berdoa agar dalam musim ini, setiap dari kita bukan hanya ingin sesuatu tetapi ingin menjadi seperti Yesus, diurapi untuk memproklamirkan kabar baik kepada semua orang.

Followers follow with conditions, Disciples follow with commitment.
Kadang tidak terlihat langsung apa untungnya, tetapi saya yakin sekali bahwa Tuhan tidak berhutang dalam hidup kita.

Hari ini saya rindu agar kita semua menyadari bahwa ada Purpose dari Tuhan, dan Tuhan mengijinkan kita melewati Proses agar Promosi bisa datang. Selalu ada Tujuan dari Tuhan ketika Dia memberkati kita dengan promosi.

Closing Verse – Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: “Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya.” Lukas 4:21 TB

Saya berdoa agar pada hari ini genaplah, kita tahu bahwa kita diurapi Tuhan dan punya Tujuan, dan tahu bahwa ketika promosi datang ada begitu banyak hal dan otoritas yang bisa dikerjakan. Kita tahu bahwa kita diberikan kuasa untuk memproklamirkan kabar baik kepada orang-orang yang tertawan.

Tuhan begitu ingin memakai kita hari-hari ini. Saya yakin bahwa setelah musim ini berakhir banyak di antara kita yang bisa berkata :

– “Justru karena ada musim pandemi, saya mengalami ini”
– “Justru karena ada musim pandemi, saya mengalami pertolongan Tuhan”
– “Justru karena ada musim pandemi, keluarga saya direstorasi”
– “Justru karena ada musim pandemi, saya belajar memimpin dan menemukan tujuan ilahi dari Tuhan”.
– “Justru karena ada musim pandemi, saya merasakan bahwa Tuhan tidak meninggalkan saya dan Justru karena ada musim Pandemi ini, Tuhan akan menyatakan rencanaNya yang besar dalam hidup kita.

Ketika Yesus memilih Murid-muridNya, salah satunya adalah Yudas Iskariot dan Kita tahu bahwa pada akhirnya Yudas Iskariot mengkhianati Yesus, tetapi justru karena hal itu, ada kesempatan Yesus bisa disalib dan mati.

Justru karena Dia mati, Dia bangkit karena Dia adalah Tuhan. Kemudian Dia bangkit, menampakan Diri ke MuridNya dan kemudian Dia naik ke Surga. Tetapi Justru karena Dia naik ke Surga, Murid-muridNya mendapatkan Roh Kudus.

Kemudian Petrus berkotbah dan di hari pertama ada 3000 orang yang menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Kemudian Firman Tuhan disebarkan di Yerusalem dan terjadi penganiayaan. Justru karena penganiayaan, Murid-murid tersebar keluar dari Yerusalem dan terkumpul di Damascus.

Kemudian ada orang bernama Saulus (Paulus) dan meminta ijin untuk membunuh mereka semua di Damascus. Justru karena Saulus dalam perjalanan ke Damascus, dia bertemu dengan Yesus dan bertobat. Paulus kemudian menginjil dimana-dimana, dan berjalan terus menurun ke Galatia dan Efesus.

Paulus mengajar di Efesus selama 3.5 tahun dan mendapatkan begitu banyak murid. Dia ditentang, dihakimi dan diseret ke Colosseum dan dilihat 23rb orang serta diusir dari Efesus. Justru karena dia diusir dari sana dia bisa ke athena, makedonia, sehingga seluruh jazirah yunani mendengar tentang Tuhan.

Karena Paulus sebelumnya ada di Efesus, efesus bisa berkembang menjadi ibukota perdagangan dengan 6 kota lain. Firman Tuhan menjadi bisa tersebar secara otomatis ke berbagai area, seluruh asia mengenal kabar Injil justru karena Paulus dianiaya di efesus.

Paulus kemudian dipenjara di Roma, justru karena dipenjara dia bisa menulis begitu banyak kitab (2/3 dari perjanjian baru) di Alkitab yang kita dapatkan hari ini. Justru karena dia menulis ini, hari ini ada gereja dan kita semua disini.

Dan saya juga ingin menambahkan, bahwa justru karena covid-19, kita bisa punya kesempatan untuk memberitakan kabar baik Yesus kepada begitu banyak orang, kita bisa mendapatkan breakthrough dimana sebelumnya Proklamasi mungkin sulit dilakukan.

Saya berdoa pada hari ini agar genaplah ketika kita mendengarnya. Hari ini saya berdoa bahwa promosi datang dari Tuhan, tetapi promosi juga selalu datang dan didahului dengan sebuah tujuan yang jelas.