Stewards of Everything By Ps. Kenny Goh

JPCC Sutera Hall 2nd Service (30 June 2024)

Kita akan merayakan ulang tahun JPCC yang ke-25 di minggu depan. Cukup aneh karena sudah beberapa tahun saya melayani di JPCC dari Youth dan Pastoral sampai sekarang, banyak dari jemaat juga yang secara usia lahir di gereja ini. JPCC ingin dikenal sebagai gereja anak muda but we are, JPCC is getting older, tetapi kita semua semakin dewasa. Berdoa agar semua persiapan minggu depan bisa merayakan dan semua berjalan baik, ini bukan tentang JPCC, tetapi kita merayakan apa yang Tuhan percayakan kepada kita semua agar bisa menjadi berkat bagi bangsa ini dan juga seluruh dunia. 

Saya akan memulai dengan sebuah pertanyaan untuk kita semua hari ini, Kira-kira apa yang paling membedakan kita sebagai pengikut Kristus dengan orang yang tidak percaya kepada Tuhan?

  1. Mungkin ada yang menjawab karena mukjizat, tetapi ketahui bahwa kepercayaan lain tentu juga ada beberapa kesaksian kejadian spiritual juga. 
  2. Ada juga yang menjawab karakter, saya suka akan jawaban ini, terutama untuk Buah Roh di dalam keseharian kita tetapi saya tahu bahwa ada juga orang yang tidak mengenal Tuhan tetapi punya karakter yang bahkan lebih baik daripada beberapa dari kita yang mengaku sebagai pengikut Kristus.
  3. Ada juga yang menjawab karena Konsep Kasih Karunia atau Grace, tetapi orang yang tidak ikut Yesus juga saya lihat ada yang mudah untuk memaafkan dan mengampuni orang lain. 
  4. Ada juga yang menjawab karena kita saling mengasihi, tetapi orang yang tidak percaya Tuhan juga bisa memberikan contoh yang baik akan hal ini.

Nah, salah satu yang membedakan pengikut kristus dengan orang yang tidak percaya kepadaNya adalah sebuah konsep di Alkitab bernama “Stewardship“, atau pengelolaan dan penatalayan. Tema hari ini adalah “Stewards of everything“, atau pengelola dari segala-galanya.Tema ini akan kita bahas sebagai series kotbah di JPCC dalam beberapa minggu ke depan.

Opening Verse – Mazmur Daud. Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya. Mazmur 24:1 TB

Daud berkata bahwa semua yang tidak ada di tangan saya ada di tangan orang lain, semua adalah milikNya Tuhan. Ini adalah sebuah konsep yang revolusioner karena kita tidak memiliki apa-apa tetapi merupakan pengelola dari segala sesuatu, semua yang ada diberikan untuk kita kelola.

“We are owners of nothing but we are stewards of everything”. 

Di Kejadian pertama, Tuhan memberikan seluruh Dunia ini untuk kita taklukan dan kelola. Sejago-jagonya Adam dan Hawa mengelola, mereka tetap ciptaaan atau mahluk yang diciptakan dan bukan pencipta. Dengan demikian, manusia adalah pengelola.

Supporting Verse – Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi. Kejadian 1:28-29 TB

Pesan hari ini berlaku untuk semua pengikut Kristus yang percaya bahwa Yesus adalah Raja di dalam hidup kita. Firman Tuhan menyatakan we are owners of nothing, termasuk semua yang sudah kita capai dan dapatkan dengan jerih payah kita, bahwa kita adalah pengelola. 

Kenapa konsep stewardship ini penting?

1. Kita belajar ini agar mengerti dan tidak mementingkan dan mengutamakan kepentingan diri kita sendiri. Sebagai pengelola, Kita hanya dititipkan dan harus mementingkan kepentingan serta agenda sang pemilik.

2. Kita menyalagunakan smber daya yang ada di TanganNya. Besar kemungkinan besar kita akan menyalahgunakan sumber daya yang ada di tangan kita kalau kita berpikir bahwa itu adalah kepunyaan kita.

3. Kehilangan makna, tujuan dan harapan hidup. Orang yang tidak mengerti ini akan kehilangan tujuan hidupnya, punya banyak sumber daya dan hobby-hobby baru di hidup tetapi hidupnya tetap akan hampa. 

Kita harus mengerti konsep stewardship agar bisa menghindari ketiga hal diatas.

Kitab Daniel yang akan kita bahas hari ini juga sedang dibahas di Bible Study para Staff JPCC, Dan ternyata kitab ini sangat membingungkan, seperti Kitab Wahyu yang penuh dengan simbolisme dan fantasi. Kitab Daniel ini mirip seperti “Kitab Wahyu”-nya perjanjian lama. 

Kitab Daniel bercerita tentang jaman di bangsa Babel berkuasa dengan rajanya, Raja Nebukadnezar yang dikenal narsistik dan berambisi menaklukan musuhnya, utamanya Mesir dan juga bangsa Israel. Dia cukup pintar pastinya dan merekrut beberapa orang pintar dari Israel seperti Daniel dan Azariah untuk menjadi staff ahlinya mereka, dan mereka juga diberikan nama Babel olehnya. 

3 Pasal pertama Kitab Daniel bercerita tentang mimpi Raja Nebukadnezar yang hanya bisa ditafsirkan oleh Daniel. Dan juga tentang cara makan mereka sebagai orang yahudi sebelumnya agar bisa menjaga performa mereka, dan dilanjutkan tentang kesetiaan mereka kepada Tuhan dimana mereka dibuang ke lubang api tetapi secara mukjizat tidak terbakar. 

Baru kita lanjut ke pasal 4 sekarang dimana Raja Nebukadnezar ini kembali bermimpi dan meminta orang untuk mentafsirkan mimpinya tanpa dia memberitahukan mimpinya ini tentang apa, yang tidak bisa melakukannya akan langsung dipenggal. Tetapi Daniel datang dan tentu dia sudah tahu mimpinya.

Di Pasal ke-empat, Mimpi Raja Nebukadnezar adalah tentang satu pohon yang tinggi besar dengan daun dan buah yang lebat, tetapi ada malaikat yang muncul dan meminta dia menebang Pohon tersebut.

Supporting Verse –  Itulah keputusan kami malaikat-malaikat yang waspada dan siaga. Maksud kami ialah supaya orang-orang di mana pun mengakui, bahwa Allah Yang Mahatinggi berkuasa atas kerajaan manusia dan kerajaan itu diberikan-Nya kepada siapa saja yang dipilih-Nya, bahkan kepada orang yang paling tidak berarti sekalipun!’ Daniel 4:17 BIMK

Tuanku, inilah arti penglihatan itu, dan inilah yang diputuskan Allah Yang Mahatinggi mengenai Tuanku sendiri. Tuanku akan diusir dari masyarakat manusia dan hidup di antara binatang-binatang di padang. Selama tujuh tahun Tuanku akan makan rumput seperti sapi dan tidur di lapangan terbuka, sehingga dibasahi embun. Setelah itu Tuanku akan mengakui bahwa Allah Yang Mahatinggi berkuasa atas kerajaan manusia, dan kerajaan itu diberikan-Nya kepada siapa saja yang dipilih-Nya. Daniel 4:24-26 BIMK

Daniel menjelaskan bahwa mimpi ini adalah tentang Raja Nebukadnezar, dimana dia akan diusir dari manusia dan hidup dengan binatang-binatang di padang. Raja Nebukanedzar akan menjadi Raja lagi setelah dia mengakui bahwa Allah menguasai seluruh dunia. 

Untuk anda ketahui saja, Raja Nebukadnezar ini membangun taman babel yang dulu termasuk di dalam “7 keajaiban dunia” karena dia begitu mencitai istrinya yang berkata bahwa Babel begitu kosong dan gersang sebelumnya. 

Supporting Verse – Dua belas bulan kemudian, pada waktu aku berjalan-jalan di taman di tingkat atas gedung istanaku di Babel, aku berkata, “Lihat, alangkah hebatnya kota Babel! Akulah yang membangunnya menjadi ibukota negara untuk membuktikan kekuasaan dan kekuatanku, keagungan dan kebesaranku!” Aku belum habis bicara ketika terdengar suara dari langit, “Raja Nebukadnezar, dengarlah ini! Kekuasaanmu sebagai raja telah diambil daripadamu. Engkau akan diusir dari masyarakat manusia, dan hidup dengan binatang-binatang di padang. Selama tujuh tahun engkau akan makan rumput seperti sapi. Setelah itu engkau akan mengakui bahwa Allah Yang Mahatinggi berkuasa atas kerajaan manusia dan kerajaan itu diberikan-Nya kepada siapa saja yang dipilih-Nya.” Daniel 4:29-32 BIMK

Dari cerita diatas, Jangan berpikir bahwa kita yang punya semuanya, dan itu membuat kita menjadi sombong dan mengambil Kemuliaan Tuhan. “We are owners of nothing but we are stewards of everything”. 

Supporting Verse – Ketika masa tujuh tahun itu sudah lewat, aku menengadah ke langit, lalu kembalilah kesadaranku. Maka kupuji Allah Yang Mahatinggi. Kusanjung dan kumuliakan Dia yang hidup kekal itu. “Allah akan menjadi raja untuk selamanya. Ia berkuasa sepanjang masa. Bangsa-bangsa di dunia tidak berarti. Allah menguasai malaikat di surga dan penduduk bumi. Tak seorang pun dapat melawan kehendak-Nya, tak ada yang berani menanyakan apa yang dilakukan-Nya.” Ketika kesadaranku kembali kepadaku, maka kebesaran, keagungan dan kemasyhuran kerajaanku dikembalikan kepadaku. Aku disambut oleh para pegawaiku dan para pembesarku, dan aku dikembalikan kepada kerajaanku, bahkan keagunganku menjadi lebih besar daripada yang dahulu. Jadi sekarang aku, Nebukadnezar memuji, meninggikan dan memuliakan Raja Surga. Segala perbuatan-Nya benar dan adil, dan Ia sanggup merendahkan orang yang berlaku sombong. Daniel 4:34-37 BIMK

Tuhan ingin mengajar hal ini kepada Raja Nebukadnezar dan setelahnya mengembalikan keagungan Raja Nebukanedzar lebih besar daripada yang sebelumnya. 

Usaha kita, rumah kita, keuangan kita, semua itu adalah milik Tuhan Dan kita adalah pengelolanya. Kalau Firman Tuhan hari ini menyinggung kita, kita tidak bisa sombong dan perlu tahu bahwa kita perlu bertumbuh. 

Berikut adalah sikap seorang pengelola yang perlu kita ketahui. 

1. Bersyukur karena diberikan kepercayaan oleh Tuhan baik itu di dalam karir, waktu, keluarga, relasi dan hubungan yang ada. Meskipun kita pintar dan punya pencapaian banyak tetapi kalau bukan Tuhan yang mengijinkan, kita tidak akan bisa.

2. Tahu bahwa semua yang ada di tangannya hanya sementara. Karena tahu bahwa itu hanya bersifat sementara, maka harus dimaksimalkan. Kehidupan kita tidak lama dan itu adalah sebuah ujian untuk kita bisa bertanggung jawab kepada Tuhan akan hal itu. 

3. Tahu bahwa suatu hari dia harus mempertanggungjawabkan semua yang dititipkan kepadanya, karena Firman Tuhan juga menjanjikan upah nantinya jika kita bisa melakukan ini dengan baik.

Saya akan menutup kotbah saya dengan Kisah Murid-murid Yohanes Pembaptis sebelumnya yang pernah berkata dan mengeluh akan bagaimana muridNya Yesus juga ikut membaptiskan orang lain, atau mungkin secara istilah modern mereka mengambil “market share” dari para muridnya Yohanes Pembaptis. Perhatikan bagaimana respon Yohanes akan keluhan mereka ini.

Supporting Verse – Lalu Yohanes menjawab mereka, “Kita manusia hanya menerima apa yang Allah berikan kepada kita. Kalian sendiri sudah mendengar waktu saya berkata, ‘Saya bukan Kristus yang dijanjikan itu, tetapi saya diutus Allah hanya untuk mempersiapkan jalan bagi Dia.’ Hubungan Yesus dan saya bisa diumpamakan seperti pengantin laki-laki dan sahabatnya. Pada hari pernikahan, pengantin perempuan akan diantar ke rumah pengantin laki-laki. Sahabat pengantin laki-laki menyaksikan hal itu dan turut merasakan kegembiraannya. Begitulah saya merasa sangat gembira atas semua yang Allah berikan kepada Yesus sekarang. Dia harus semakin besar, tetapi saya harus semakin kecil.” Yohanes 3:27-30 TSI

Seorang pengelola tahu bahwa ini hanya sementara saja untuk mempersiapkan jalan, lihat bagaimana pola pikir Yohanes yang tahu bahwa Tuhan adalah pemilik dan dia hanya pengelola. Fakta bahwa kita adalah seorang pengelola itu adalah sebuah kabar baik karena pemilik selalu lebih pusing, sama halnya dengan pemilik usaha yang harus memikirkan banyak hal seperti gaji karyawan, overhead cost, dan sebagainya. 

Kita tidak in control of everything, Dunia tidak berputar di sekitar kita dan kita bisa berharap kepada Tuhan sebagai pemilik yang baik, the Good Owner, yang tahu kapasitas kita masing-masing dan bisa percaya kepadaNya, serta meresponiNya dengan kesetiaan kita. 

P.S : Mau info aja bahwa aku baru2 ini join supplier daging untuk Restoran dan B2C bernama Beli Babi, Bli! (BBB). Bagi yang tertarik, Feel free to visit our retail store (utk area Alsut, Tangerang, dan sekitarnya) ya : https://tokopedia.link/SZAWN1pxNGb

Also,If you like our site, and would like to contribute, please feel free to do so at : https://saweria.co/316notes