JPCC Online Service (10 January 2021)
Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan selamat tahun baru 2021 dan berdoa agar kita semua mengalami anugerah dan kebaikan Tuhan yang tidak pernah berkesudahan. Sebagaimana anda tahu, tema kita tahun ini adalah Follow atau Mengikuti.
Kita akan belajar lebih dalam lagi di dalam perjalanan kita menjadi Pengikut Kristus. Menjadi Pengikut Kristus bukanlah mengenai Ritual seperti Kebaktian, Pembabtisan, dan Pelayanan saja. Semua itu tentu baik, dan perlu kita lakukan. Tetapi hanya melakukan itu tidak menjadikan kita otomatis sebagai Pengikut Kristus yang sesungguhnya.
Menjadi Pengikut Kristus adalah perjalanan yang kita lakukan sampai kita menggenapi seluruh RancanganNya di muka bumi ini. Yang juga harus terjadi dalam perjalanan ini adalah transformasi diri kita agar menjadi serupa dengan Kristus. Disaat kita menerima Yesus sebagai Juru Selamat, perjalanan ini baru dimulai.
Opening Verse – Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. Efesus 2:8-9 TB
Keinginan Tuhan bagi kita bukanlah agar kita menerima keselamatan saja, tetapi juga mengikutnya dan dapat membawa orang lain mengenalNya melalui hidup kita.
Supporting Verse – Yesus mendekati mereka dan berkata: ”Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” Matius 28:18-20 TB
Oleh sebab itu, tidak jarang kita temukan banyak orang menyebut dirinya Kristen, sudah dibaptis, rajin bergereja dan aktif melayani. Tetapi kemudian kita mendengar kesaksian yang kurang baik akan orang tersebut. Salah satu kesimpulan saya akan ini, orang ini hanya memulai perjalanan imannya saja tetapi tidak terus bertumbuh menjadi pengikut Kristus yang sesungguhnya.
Dia hanya rajin mengikuti aturan dan ritual agamawi yang ada, tetapi tidak mengikuti semua yang Yesus katakan. Misalnya, di dalam hal mengampuni, menipu, membenci dan lain sebagainya.
Supporting Verse – ”Mengapa kamu berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku katakan? Lukas 6:46 TB
To follow Jesus is to do what He says. Menjadi pengikut adalah melakukan sepenuhnya apa yang Yesus perintahkan dan katakan.
Bukan hanya sekedar mengikuti aktifitas kristen saja. Saya tahu kita semua menutup tahun 2020 dengan segala keterbatasan yang ada. Namun saya berdoa agar di tahun 2021 ini agar setiap kita menjadi Pengikut Kristus yang mengikuti JalanNya, KebenaranNya, sehingga setiap kita dituntunNya ke padang rumput yang hijau dan air yang tenang, menerima jauh lebih banyak dari apa yang kita pikir dan doakan.
Supporting Verse – Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita, Efesus 3:20 TB
Hari ini kita akan belajar beberapa hal penting dalam perjalanan kita mengikut Yesus. Judul kotbah saya adalah Tiang awan dan Tiang Api.
Istilah ini kita kenal dari perjalanan Bangsa Israel yang dituntun oleh Tuhan keluar dari mesir untuk masuk ke tanah perjanjian.
Supporting Verse – Pada hari didirikan Kemah Suci, maka awan itu menutupi Kemah Suci, kemah hukum Allah; dan pada waktu malam sampai pagi awan itu ada di atas Kemah Suci, kelihatan seperti api. Demikianlah selalu terjadi: awan itu menutupi Kemah, dan pada waktu malam kelihatan seperti api. Dan setiap kali awan itu naik dari atas Kemah, maka orang Israel pun berangkatlah, dan di tempat awan itu diam, di sanalah orang Israel berkemah. Atas titah Tuhan orang Israel berangkat dan atas titah Tuhan juga mereka berkemah; selama awan itu diam di atas Kemah Suci, mereka tetap berkemah. Apabila awan itu lama tinggal di atas Kemah Suci, maka orang Israel memelihara kewajibannya kepada Tuhan , dan tidaklah mereka berangkat. Ada kalanya awan itu hanya tinggal beberapa hari di atas Kemah Suci; maka atas titah Tuhan mereka berkemah dan atas titah Tuhan juga mereka berangkat. Ada kalanya awan itu tinggal dari petang sampai pagi; ketika awan itu naik pada waktu pagi, mereka pun berangkatlah; baik pada waktu siang baik pada waktu malam, apabila awan itu naik, mereka pun berangkatlah. Bilangan 9:15-21 TB
Tiang awan dan tiang api menuntung bangsa israel setiap hari, kapan mereka harus berjalan, dimana mereka harus menginap, dan berkemah. Kata kemah disini berbicara tentang Tabernakel yang mereka bangun untuk kehadiran Tuhan disana.
Disaat kemah itu dibangun, awan menutupinya dan menandakan Kehadiran Tuhan disana. Awan itu pada waktu malam terlihat seperti api, dan disaat siang terlihat seperti awan. Setiap kali awan itu berhenti, maka di tempat itulah mereka berdiam dan berkemah. Setiap awan itu naik, maka itu adalah tanda awan itu menuntun mereka untuk berangkat.
Disana dicatat bahwa atas Titah Tuhan orang Israel berangkat dan atas Titah Tuhan juga orang Israel berkemah. Jadi jauh sebelum manusia menemukan GPS dan menempatkan data kita di teknologi cloud. Istilah “awan” rupanya sudah ada di Alkitab ribuan tahun lalu.
Tiang Awan dan Tiang Api menurut saya adalah aplikasi yang dimiliki Bangsa Israel untuk memberikan navigasi perjalanan mereka keluar dari mesir. Setiap kali awan berangkat, maka mereka mulai berjalan bersama dengan awan.
Jadi apa yang bisa kita pelajari dari perjalanan Bangsa Israel mengikuti Tuhan?
1. Pelajaran Pertama, Tuhan tidak selalu menuntunmu melalui jalur yang paling singkat atau paling cepat.
Kalau kita pernah mempelajari Kisah Bangsa Israel, tentu kita tahu bahwa sebenarnya Bangsa Israel tidak perlu menghabiskan waktu selama 40 tahun untuk mencapai tanah perjanjian. Mereka sebenarnya bisa jauh lebih cepat dan mengambil rute yang lebih singkat.
Apabila kita memakai aplikasi navigasi menuju suatu tempat, seringkali kita akan memilih pilihan rute yang paling cepat. Rute yang paling mudah untuk mencapai tempat yang kita tuju.
Supporting Verse – Berapa lama pun juga awan itu diam di atas Kemah Suci, baik dua hari, baik sebulan atau lebih lama, maka orang Israel tetap berkemah dan tidak berangkat; tetapi apabila awan itu naik, barulah mereka berangkat. Bilangan 9:22 TB
Bangsa israel sebenarnya hanya perlu beberapa minggu saja untuk mencapai tanah perjanjian. Namun fakta dan realita juga memberitahu bahwa hanya Kaleb dan Yosua saka yang berhasil memasuki tanah perjanjian.
Bangsa Israel dituntun Tuhan, tetapi mereka tidak melewati rute yang paling cepat dan singkat. Kita begitu destination minded, ingin mencapai rute yang cepat dengan jalan yang paling singkat.
Sometimes God leads you through the long way for you to learn something along the way.
Tuhan menuntun Bangsa Israel melewati jalan yang begitu panjang dan berputar-putar, mendiamkan mereka dan melewati masa yang begitu lama, karena Tuhan ingin membentuk mereka menjadi pribadi yang Tuhan butuhkan untuk bisa menguasai tanah perjanjian.
Sometimes God leads you through the long way, for you to change along the way.
Kata kunci untuk pelajaran pertama ini adalah Transformasi, perubahan, menjadi serupa dengan Kristus yang kita ikuti.
Karena ada banyak orang yang menyebut dirinya Kristen tetapi kehidupan belum berubah dan masih mengikuti tata cara, kebiasaan dan pemikiran yang lama.
Sebagaimana bangsa israel yang sebenarnya bisa lebih cepat mencapai tanah perjanjian, tetapi Tuhan tahu bahwa mereka tidak siap untuk menduduki tanah perjanjian. Perjalanan yang lebih lama dan jauh dibutuhkan untuk membawa mereka belajar dan berubah.
Ada banyak di antara kita yang saya yakini juga mengalami hal yang sama, dimana kita perlu belajar untuk melepaskan diri dari banyak hal dalam hidup kita untuk sepenuhnya dapat mengikuti Kristus dan menjadi serupa sepertiNya.
2. Pelajaran Kedua, Mengikuti Tuntunan Tuhan tidak selalu berarti ada kepastian, kemudanan dan kenyamanan.
Supporting Verse – Ada kalanya awan itu tinggal dari petang sampai pagi; ketika awan itu naik pada waktu pagi, mereka pun berangkatlah; baik pada waktu siang baik pada waktu malam, apabila awan itu naik, mereka pun berangkatlah. Bilangan 9:21 TB
Saya membayangkan kalau menjadi bangsa israel saat itu. Mungkin ada yang baru saja mengganti baju tidur dan mau beristirahat tetapi tiba-tiba saja tiang api itu naik dan mereka mungkin bisa marah karena harus segera bersiap-siap saat itu juga.
Mereka tidak tahu kapan harus berangkat, berhenti dan juga kemana arahnya dan kapan tibanya. Saya rasa tahun 2021 ini juga akan seperti ini untuk kita semua, kita tidak tahu kapan kita akan berangkat, kapan bisa berhenti, kapan kita tiba dan tahu semua yang kita rindukan bisa menjadi kenyataan.
Mungking banyak yang komplain mengapa mengikuti Tuhan dan masih saja mengalami kesulitan. Sepertinya mereka mengharapkan kalau mengikuti Tuhan semuanya pasti, mudah dan nyaman.
Ikut Tuhan tidak berarti selalu nyaman. Bayangkan jika menjadi bangsa israel saat itu, mereka tidak pernah tahu kapan mereka berhenti, dimana mereka berkemah, berapa lama akan singgah dan dimanakah itu juga. Bahkan tujuan akhir pun belum mereka ketahui.
Kadangkala Tuhan menempatkan kita dalam situasi tanpa kepastian supaya kita dapat membangun rasa percaya kita kepadaNya.
Tuhan menempatkan kita dalam keadaan tidak mudah supaya kita belajar untuk hidup bergantung kepadaNya. Sebagaimana bangsa israel memerlukan itu, mungkin banyak di antara kita juga yang perlu membangun rasa percaya kita kepada Tuhan terutama di tahun 2021, dimana ada begitu banyak ketidakpastian yang kita hadapi.
Supporting Verse – Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. Mazmur 23:3 TB
Kata kunci dari pelajaran Kedua ini adalah belajar untuk sabar, tekun, membangun rasa percaya kepada Tuhan melalui segala ketidakpastian yang kita hadapi.
Seperti ketidakpastian dan ketidaknyamanan yang dialami bangsa israel di dalam perjalanan mereka menuju tanah perjanjian. Belum lagi ada kalanya dimana mereka juga harus berjalan di tengah malam.
Ada banyak diantara kita yang sering komplain bahwa sepertinya hidup kita seperti ini. Namun kita pelajari bahwa seringkali ada maksud dan tujuan yang ada di balik benak daripada Pikiran Tuhan mengizinkan mereka seperti itu karena Tuhan mau membangun ketergantungan, rasa percaya, ketaatan dalam diri mereka kepadaNya, untuk mereka bisa menduduki tanah perjanjian.
Hal yang sama dibutuhkan setiap dari kita untuk belajar di tengah-tengah ketidakpastian, ketidaknyamanan, hal yang sulit kita lewati, untuk kita belajar percaya dalam mengikuti Kebenaran dan jalan-jalan yang datangnya dari Tuhan.
Doa saya adalah agar kita semua bisa bersabar, bertekun, dan belajar untuk percaya kepada Tuhan di tahun 2021. Saya ingin membagikan ayat keempat yang dikatakan Mazmur Daud sebelum saya membagikan poin terakhir dari kotbah saya.
Supporting Verse – Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. Mazmur 23:4 TB
3. Pelajaran Ketiga adalah Jalan yang benar kadangkala dapat melewati lembah yang kelam.
Ada banyak orang kristen berkata bahwa mereka sudah memenuhi ketetapan dan standar yang Tuhan berikan tetapi sepertinya mereka tetap harus melewati lembah yang kelam, dan membuat mereka mempertanyakan Tuhan.
Dari ayat ini, saya belajar bahwa bahkan disaat Tuhan menuntun kita melewati jalan yang benar, kadangkala itu juga harus melewati lembah yang kelam. Tetapi ini yang bisa kita pegang disaat kita berjalan di jalan yang benar dan harus melewati lembah yang kelam.
Supporting Verse – Mazmur Daud. Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah. Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah Tuhan sepanjang masa. Mazmur 23:1-6 TB
Dia berjanji bahwa meskipun kita harus melewati lembah yang kelam, Dia akan selalu menyertai kita dan memberikan ketenangan dan kekuatan. Sehingga pada akhir perjalanan kita bisa berkata bahwa kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku seumur hidupku dan aku akan diam di dalam rumah Tuhan sepanjang masa.