JPCC Online Service (6 Desember 2020)
Kita sudah berada di bulan terakhir di Tahun 2020. Bagaimana Kabarnya? Semoga kita semua ada dalam keadaan yang baik, sehat dan tetap bersemangat. Bulan Desember ini biasa dipenuhi dengan kegiatan seputar natal dimana kitab memperingati kelahiran Juru Selamat kita, Yesus Kristus. Namun kali ini kita berada dalam musim yang berbeda dan kita harus bisa menyesuaikan diri dalam merayakannya.
Jangan sampai kita menjadi lengah dan terpapar dengan Virus Corona yang mungkin ada di sekitar kita dan mencuri kebahagiaan dan sukacita yang kita rasakan. Ingat, kita sudah belajar bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati. Bulan Desember ini kita akan membahas tema “Reset“. Tema yang menarik karena bersamaan dengan adanya musim pandemi dan sekaligus juga mempersiapkan kita menghadapi musim yang baru.
Sharing Ps. Jeffrey – Kira-kira satu minggu yang lalu saya mengganti tabung dilter dari saluran air yang memang sudah saatnya diganti karena ada indikator suara yang memberitahukan bahwa saatnya dilakukan pergantian. Masalahnya disaat saya sudah menggantinya, Indikator suara ini masih berbunyi dan meminta saya untuk mengganti tabung lagi. Saya bingung dan sempat berpikir bahwa mesin kami ini rusak.
Saya kemudian menanyakan ke teman saya untuk mencari informasi terkait ini, dan dia bertanya apakah saua sudah memencet tombol “reset” setelah mengganti filter. Saya katakan belum, dan dia beritahukan ke saya bahwa ada tombol reset yang harus dipencet setiap kali melakukan proses penggantian filter. Setelah saya lakukan dan pencet tombol reset, indikator suaranya hilang dan mesin kami bisa bekerja dengan normal kembali.
Contoh lainnya, beberapa kali sambungan TV dan Internet di tempat kami mengalami gangguan. Ketika saya menghubungi Customer Service, yang mereka katakan adalah mereka akan mencoba melakukan reset dari sistem mereka dan meminta saya agar TVnya dimatikan untuk beberapa menit dan dinyalakan kembali. Setelahnya semua itu berjalan dengan normal kembali.
Reset artinya “To start again, to adjust or fix in a new or different way”. Reset artinya untuk memulai lagi, menyesuaikan atau memperbaiki dengan cara yang baru dan berbeda. Tombol Reset bukanlah sesuatu yang kita cari dan perhatikan disaat kita membeli peralatan elektronik. Biasanya disaat perangkan ini mengalami stuck atau kemacetan, barulah kita bersyukur kalau ada tombol reset yang ternyata sudah disediakan dan didesain oleh penciptanya di dalam perangkat tersebut.
Reset adalah jalan untuk memulihkan perangkat tersebut, untuk mendapatkannya bekerja kembali. Reset merupakan hadiah yang diberikan si pencipta karena dia ingin agar yang dia ciptakan dapat selalu berfungsi dengan baik.
Seolah-olah yang menciptakan perangkat ini mengerti bahwa ada kemungkinan besar perangkatnya digunakan tidak sesuai dengan arahan yang dia berikan dalam buku manual. Baik secara sengaja atau tidak, ada kemungkinan alatnya menjadi rusak.
Ada dua macam reset yang dikenal orang, yaitu Soft Reset, atau restart dan reboot. Biasanya yang dilakukan adalah mematikan power atau menutup aplikasi, dan kemudian menyalakannya kembali. Semua data yang belum disimpan kemungkinan akan hilang tetapi data yang sudah disimpan sebelumnya tidak akan terpengaruh. Soft Reset biasanya diperlukan karena perangkat kita mulai mengalamin gangguan dan lamban cara bekerjanya.
Kemudian ada yang namanya Hard Reset atau dikenal dengan Factory reset, dimana semua informasi yang disimpan dihapus dan perangkat tersebut dikembalikan ke status awal seperti pada keadaan baru dibeli dan kembali ke settingan dari pabrik.
Tema Reset ini penting karena di dalam hidup kita juga perlu melakukan Reset. Kita perlu kembali kembali ke original setting dan perlu secara berkala membersihkan diri dari pemikiran yang keliru, dan dari sifat atau karakter yang tidak mencerminkan KarakterNya Kristus.
Kita perlu melakukan reset ketika mengalami stagnansi. Kita stuck, tidak ada perubahan dan kemajuan yang berarti dari semua yang kita usahakan. Segala upaya sudah dilakukan tetapi tidak membuahkan hasil, dan tanpa disadari kita menjadi cepat emosi, naik darah dan marah-marah karena frustrasi. Persis seperti perangkat elektronik yang sedang jammed atau ngadat.
Bagi yang sedang atau pernah merasakan keadaan seperti ini, tentu kita merindukan jalan keluar, karena kelelahan secara fisik atau mental. Kalau hal ini dibiarkan, maka dapat menuntun orang kepada depresi dan gangguan mental. Masalah yang tampak secara elsternal disebabkan kaerena sudah terjadi masalah lebih dahulu secara internal.
Nah, untuk perangkat elektronik biasanya kita lebih sering melakukan soft reset. Tetapi dalam hidup kita perlu melakukan Hard Reset dan dikembalikan ke Factory Setting, kemnali kepada Rencana Tuhan, Tujuan awal mengapa Tuhan menciptakan kita. Hard Reset adalah ketika kita mengambil keputusan untuk bertobat dan kembali kepada Tuhan. Kembali ke original setting dan bukan hidup semau kita sendiri.
Opening Verse – Oleh sebab itu Saudara-saudara, bertobatlah dari dosa-dosamu dan kembalilah kepada Allah, supaya Ia menghapuskan dosa-dosamu. Tuhan akan datang kepadamu dan kalian akan mengalami kesegaran rohani. Dan Tuhan akan menyuruh Yesus datang kepadamu, karena Ia sudah ditentukan oleh Allah menjadi Raja Penyelamat untukmu. Kisah Para Rasul 3:19-20 BIS
Pada saat kita bertobat dan percaya Yesus sebagai Juru Selamat, maka kita mengalami apa yang disebut dengan “kelahiran kembali”, atau Born Again yang membawa kita kepada kehidupan yang baru di dalam Kristus.
Supporting Verse – Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. 2 Korintus 5:17 TB
Sama seperti kita melakukan Hard Reset, ketika kita mengambil keputusan untuk dilahirkan kembali maka pada saat itu semua dosa dan kesalahan kita Tuhan ampuni. Itu sebabnya Hard reset adalah hadiah dari Sang Pencipta, sama seperti Kasih Karunia yang Tuhan berikan kepada kita yang percaya kepadaNya.
Supporting Verse – Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu jangan ada orang yang memegahkan diri. Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya. Efesus 2 : 8-10 TB
Supporting Verse – Yesus berkata lagi: “Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki. Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka. Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya. Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan iapun mulai melarat. Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya. Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorangpun yang memberikannya kepadanya. Lukas 15:11-16 TB
Dari kisah di Kitab Lukas ini, Saya yakin pada saat itu, si bungsu merasakan bahwa hidupnya berada dalam titik yang paling rendah. Dosa membuat keadaannya menjadi begitu terpuruk sampai dia tidak bisa mendapatkan ampas babi. Dari seorang yang hidup mewah dan sekarang berada di dalam kandang babi dan kelaparan.
Supporting Verse – Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan. Lukas 5:17 TB
Anak Bungsu ini sadar bahwa hidupnya tidak kemana-mana, jauh dari BapaNya membuat dia menjadi lepas kendali dan menikmati kebebasan yang semu dan mengantarkan dia kepada titik terendah dalam hidupnya. Banyak di dunia ini juga mengalami situasi yang sama, dan di dalam cerita ini, si bungsu bukan hanya sekedar sadar akan keadaannya, tetapi dia juga bertindak.
Sebab ada banyak orang yang sadar bahwa hidupnya tidak kemana-mana tetapi mereka diam saja, tidak melakukan apa-apa. Bisa jadi karena mereka tidak tahu ada tombol reset yang tersedia untuk mereka. Itu sebabnya tema reset ini ada, agar mereka bisa mengalami kebangkitan rohani sehingga dapat memasuki tahun baru dengan pengharapan yang baru.
Supporting Verse – Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, 15:19 aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa. 15:20 Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia. 15:21 Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, h aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa. 15:22 Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya. 15:23 Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita. 15:24 Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria. Lukas 15: 18-24 TB
Pada saat si Bungsu ini kembali ke BapaNya, dia mengakui dosanya dan siap bertanggung jawab. Bapanya dengan lapang dada menerima dia kembali dan juga mengembalikan dia ke posisi awal, original setting yaitu sebagai anak, walaupun dia datang meminta untuk dijadikan orang upahan kepada BapaNya.
Itulah bukti dari Kasih karunia yang tersedia untuk semua orang yang percaya kepada Yesus. Dalam perjalanan hidup sebagai anak Tuhan, baik secara sengaja atau tidak, pasti ada hal yang membebani dan mengotori pikiran dan hati kita. Untuk itu secara berkala perlu dilakukan Soft Reset. Tujuannya adalah supaya kita tidak mengalami kebuntuan atau stagnansi.
Beberapa hal yang menurut saya merupakan bentuk dari Soft reset yang bisa kita lakukan secara berkala.
1. Istirahat, hal yang sederhana dan sudah kita lihat dari awal dalam Kitab Kejadian dan dicontohkan oleh Tuhan
Supporting Verse – Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya. 2:2 Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. Kejadian 2:1-2 TB
Yang dimaksud dengan Istirahat adalah berhenti bekerja. Turn Off your power. Bukan berarti Tuhan capek dan perlu beristirahat, melaikan Dia mencontohkan sesuatu agar kita ikuti. Kita tidak diciptakan untuk terus bekerja tanpa beristirahat. Disini Tuhan juga yang memperkenalkan “tidur” kepada Adam. Menariknya, disaat Adam tidur, Tuhan bekerja untuk keuntungan Adam. Tuhan membentuk seorang wanita yang dinamai Hawa.
Kita perlu beristirahat untuk memulihkan kondisi dan mengembalikan tenaga, dan memberikan kesempatan kepada Tuhan untuk menumbuhkan apa yang sudah kita kerjakan sebelumnya.
Banyak Anak Tuhan mengalami stagnansi karena mereka tidak mengikuti Prinsip Tuhan yang sudah dicontohkan olehNya. Kita harus belajar untuk mempunyai waktu beristirahat, Melalukan Soft Reset.
Sharing Ps. Jeffrey – Beberapa waktu lalu disaat saya sedang bepergian ke luar negeri, saya mendapati bahwa pesawat yang saya tumpangi memiliki fasilitas Internet. Karena perjalanan cukup panjang, saya pikir ingin mencoba ini dan menghubungi keluarga saya. Setelah chat dengan mereka, saya melihat bahwa quota saya masih cukup banyak dan mau tidur dulu.
Nanti pas mendekati waktu mendarat saya akan mencoba menghubungi mereka lagi. Tetapi begitu kagetnya saya karena sewaktu saya bangun dan mau menghubungi mereka, ternyata quota saya habis. Saya bingung dan bertanya kepada pramugari, berpikir bahwa karena ini fasilitas baru mungkin saja ada kesalahan dari sistem mereka.
Tetapi Pramugari ini bertanya kepada saya, apakah saya mematikan background app refresh yang ada di HP saya. Terus terang sampai kejadian ini, saya tidak tahu apa itu background app refresh. Ternyata di HP ada yang namanya Background app refresh, dan jika ini dalam kondisi On atau menyala, maka aplikasi yang ada disana akan terus bekerja dan mencari informasi baru meskipun kita sedang tidak aktif memakai HP. Inilah yang menyebabkan quota saya habis. Seharusnya saya matikan dulu fitur ini sebelumnya.
Kejadian ini memberikan sebuah pewahyuan dan pencerahan bagi saya, dalam kehidupan sehari-hari banyak orang yang lupa mematikan background app refreshnya ketika mereka sedang beristirahat. Itu sebabnya banyak orang yang kelihatan sudah cukup waktu tidurnya tetapi selalu bangun dalam keadaan yang letih.
Karena mereka tidak mendapatkan tidur yang pulas atau deep sleep. Pikiran mereka masih terus jalan ketika tidur. Atau ada yang sudah liburan panjang tetapi ketika kembali bekerja masih tidak bersemangat. Karena disaat berlibur mereka tidak benar-benar berhenti bekerja, masih sibuk bekerja dan meeting saat liburan.
Kita perlu belajar untuk berserah kepada Tuhan, katakan “Tuhan, aku sudah melakukan bagianku, sekarang aku mau istirahat. Aku serahkan semuanya kepadaMu, aku beriman pada saat aku beristirahat, Tuhan bekerja untuk keuntunganku”.
Supporting Verse – Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Matius 11:28 TB
“Come to Me, all who are weary and heavily burdened [by religious rituals that provide no peace], and I will give you rest [refreshing your souls with salvation]. Matthew 11:28 AMP
2. Bersekutu dengan Tuhan.
Connect kepadaNya. HP kita ini seringkali memberikan notifikasi untuk melakukan software update. Karena ada informasi baru yang perlu diberikan dan ada beberapa hal yang perlu diperbaiki supaya HP kita dapat bekerja lebih baik lagi.
Disaat kita melakukan software update, HP kita akan terhubung dengan sumbernya untuk download semua informasi baru dan setelah selesai download, HP kita akan mati sendiri, restart dan install semua data baru yang diterima. Itulah bentuk Soft Reset.
Jadi bukan saja kita perlu waktu beristirahat, tetapi kita juga perlu waktu untuk connect dengan Tuhan. Untuk mendengarkan Dia, membaca FirmanNya, merasakan HadiratNya melalui doa, puasa, pujian penyembahan. Kita perlu download hikmat dan pewahyuan yang baru sehingga waktu kita kembali beraktifitas, kita kembali dengan energi yang penuh dan hikmat yang baru.
Beberapa kali saya menyaksikan dalam pertandingan olahraga, sebuah tim yang sudah ketinggalan jauh di babak pertama kemudian memutarbalikkan keadaan di babak berikutnya, mereka menjadi menang karena mereka benar-benar memanfaatkan waktu istirahat mereka untuk mendengarkan instruksi pelatih mereka.
Sehingga disaat mereka masuk kembali ke lapangan, mereka membawa dan melakukan strategi berbeda yang berujung pada kemenangan mereka.
Supporting Verse – Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah. Yesaya 40:30-31 TB
Ada begitu banyak anak muda yang cepat lelah karena mereka tidak memperhatikan ketetapan yang Tuhan berikan kepada mereka.
3. Melupakan yang ada di Belakang.
Supporting Verse – Saudara-saudari, saya tahu bahwa saya belum mencapai tujuan itu, tetapi mata saya hanya tertuju untuk mencapai sasaran ini saja: Saya melupakan semua hal yang sudah lewat dan berusaha sekuat tenaga untuk mencapai apa yang ada di depan saya. Filipi 3:13 TSI
Salah satu sebab mengapa perangkat elektronik kita bekerja dengan lambat adalah karena kita suka menyimpan file-file yang sebenarnya tidak perlu lagi disimpan, file yang tidak lagi relevan dan memakan banyak memori, file-file itu seharusnya dihapus agar tidak menjadi beban.
Demikian juga dalam hidup, kita perlu melupakan dan melepaskan apa yang ada di belakang, yang sudah lewat dan tidak ada hubungannya lagi dengan keadaan kita sekarang.
Kejadian-kejadian, memori, apalagi memori dengan mantan jangan terus disimpan. Nanti malah kalian kemasukan virus yang bisa hijack atau merampok keharmonisan yang dimiliki sekarang. Jangan juga terperangkap dengan keberhasilan dan kegagalan di masa lalu. Let it go, lepaskan dan delete, agar kita punya kapasitas dan kekuatan untuk bisa menggapai apa yang ada di depan mata kita
4. Mengampuni orang yang bersalah kepada kita.
Inilah salah satu bentuk Soft Reset yang sangat penting karena disaat kita tidak mau mengampuni, yang rugi adalah kita sendiri, kita menjadi stuck, tertambat dengan kejadian yang menyakitkan dan orang yang menyakiti kita.
Whatever you are yoked to in life, you carry the burden of – Dr. A.R. Bernard.
Dalam hidup ini apa saja yang tertambat dengan kita maka kita memikul bebannya. Pada saat kita melepaskan pengampunan, kita melepaskan diri dari rantai yang mengikat kita dengan kejadian dan orang yang melukai kita. Sehingga kita mampu untuk move on.
Itulah 4 hal, beberapa bentuk soft reset yang perlu kita lakukan secara berkala sehingga kita terhindar dari stagnansi. Kita dapat terus bertumbuh dewasa di dalam Kristus dan berbuah banyak untuk kemuliaan nama Tuhan.
Pandemi ini merupakan Blessing in Disguise, banyak berkat tersembunyi di dalamnya dimana banyak di antara kita yang dirumahkan, seakan-akan kita dipaksa untuk beristirahat. Pergunakanlah waktu yang ada sebaik-baiknya, pakai waktu untuk bersekutu dengan Tuhan dan keluarga. Update your software, delete file yang tidak perlu, lepaskan diri dari tambatan, sehingga disaat musim baru tiba, kita siap menghadapinya dengan semangat yang baru dengan Hikmat Tuhan dan Pewahyuan yang baru.