Seperti yang kita ketahui tentunya, Ps. Ikhsan menangani Ibadah di Kota Kasabkanka dan juga mengetuai pelayanan pernikahan di JPCC. Dia juga seorang pengusaha yang sukses, dan punya 4 orang anak. Ada beberapa hal yang bisa kita gali dari beliau melalui sesi ini.
Sebagai lelaki, kita suka terjebak di dalam prestasi dan pencapaian kita, dan secara ridak sengaja kita mebajdi mengorbankan keluarga demi pekerjaan atau bahkan pelayanan lita. Padahal tanggung jawab kita ada di dalam rumah kita sendiri.
Mengenai proses reproduksi gambaran Tuhan di dalam diri kita, Ps. Ikhsan akan share beberapa hal seperti di bawah ini :
Saya percaya bahwa Tuhan kita bukanlah Tuhan yang menciptakan sesuatu dengan kecelakaan, jadi disaat Dia memberikan perintah bagi kita untuk memenuhi dan menaklukan bumi ini, hal ini bukan hanya ada di angan-angan, tetapi Dia juga akan memberikan kita kemampuan utnuk melakukannya, baik sebagai ayah dan orang tua.
Supporting Verse – Karena semua yang diciptakan Allah itu baik dan suatupun tidak ada yang haram, jika diterima dengan ucapan syukur, sebab semuanya itu dikuduskan oleh firman Allah dan oleh doa. Dengan selalu mengingatkan hal-hal itu kepada saudara-saudara kita, engkau akan menjadi seorang pelayan Kristus Yesus yang baik, terdidik dalam soal-soal pokok iman kita dan dalam ajaran sehat yang telah kauikuti selama ini. 1 Timotius 4:4-6 TB
Menurut saya percuma jika kita dipandang di luar tetapi dipandang asing di dalam rumah kita sendiri. Saya selalu mencoba membangun komunikasi dengan anak-anak saya, penting sekali untuk menanamkan waktu karena disaat mereka berusia remaja, hal ini akan begitu berubah.
Bagi yang belum menikah, Latihlah ini dengan menjadi pribadi yang bisa mencontohkan kasih dari perkataan dan perlakuan kita kepada orang di sekeliling kita. Saya rasa semua ini dimulai dari keluarga.
Di dalam keluarga, pernikahan saya merupakan mukjizat karena latar belakang saya kurang baik tetapi istri saya bisa menerimanya dengan baik. Saya harus bisa membuktikan apakah saya menyisihkan waktu atau menyisakan waktu untuknya dan keluarga.
Kalau kita menyisihkan waktu setiap hari, waktu favorit kami adalah disaat makan pagi selama 15 menit, kita bisa mengobrol setiap hari dengan topik apa saja tanpa perlu dipejar target. Untuk anak, investasi waktu sangatlah penting.
Saya ingat akan kesaksian Dr. Robi, dia punya 5 anak dan dia berkata bahwa Momen itu tidak akan begitu sering ada, jadi setiap saat sang anak datang kepada dirinya, dia akan berhenti melakukan apapun dan mendengarkan anaknya.
Tidak ada orang yang sempurna, dan banyak kebijakan dan hikmat yang saya dapatkan dari percakapan dengan anak-anak saya, tentunya kualitas hubungan juga bisa dicapai dengan melakukan ini.
Hal yang terlihat kecil seperti inilah bisa menjadi saat reproduksi gambaran Tuhan di dalam diri kita yang baik untuk dilakukan ke anak-anak kita, dan kekuatan dalam melakukan ini bahkan bisa melebihi kotbah yang kita sampaikan di dalam komunitas atau gereja.
Integritas juga sangat penting untuk dicontohkan di dalam keluarga, seperti halnya waktu yang dijanjikan untuk melakukan saat teduh yang saya lakukan dengan keluarga kita. Apapun kesibukan saya, saya selalu berusaha menepati janji saya kepada anak dan istri saya.
Dalam hal hubungan sengan orang tua, leading up dan reproduksi gambaran Tuhan selalu dimulai dari diri kita sendiri. Jangan pernah berpikir dan berharap secara mutlak bahwa orang tua kita untuk menjadi teladan karena mereka hanya bisa mengajar kita sebatas apa yang mereka tahu. Jadilah seorang yang dewasa dalam kasih, tingkah laku dan pengetahuan, Never expect others to change because everything starts from ourselves.