God and Body Works By Ps. Jonny Herjawan

JPCC Sutera Hall 2nd Service (4 August 2024)

Selama datang semuanya, dan untuk saudara yang menonton secara online, Selamat dini hari, bisa pagi/siang/malam. Seri pelajaran kali ini tentang “Healthy Me” sudah dimulai sejak minggu lalu yaitu tentang pentingnya kita mengelola tubuh kita secara utuh dan menyeluruh baik itu tubuh, jiwa dan roh. Jadi bukan hanya sala satunya tetapi tubuh, jiwa dan roh sebagai sebuah kesatuan karena semua itu sangat penting untuk dikelola dan mereka semua saling berkaitan satu dengan lainnya.

Dalam analogi, untuk seorang anak yang belajar di kelas, dia hanya perlu pikiran, mata untuk melihat dan telinga untuk mendengar dan tangannya untuk mencatat, bukan? dia tidak perlu dengkulnya. Tetapi kalau waktu dia mau masuk dan duduk di kursi, lalu lututnya ini terbentur dan terjadi dengan keras, pada saat itu terjadi maka kepala berdenyut, mata berkurang dan telinga berdenging, padahal yang kenal lututnya. Akan mempengaruhi kemampuan anak ini untuk belajar, walaupun untuk belajar dia tidak memerlukan lututnya.

Jadi tubuh, jiwa dan roh akan saling berdampak satu dengan yang lainnya. Minggu ini kita akan mengupas lebih dalam mengenali kesehatan tubuh kita, Dan judulnya adalah “God and Body works”. Yesus dalam perjalanan selama Dia melayani di bumi selain membuat mukjizat seperti mengubah air menjadi anggur, mengusir roh jahat, mengampuni orang berdosa, mengajar dan memberitakan kabar baik, tetapi Dia juga menyembuhkan banyak orang seperti halnya membuat orang buta melihat dan orang lumpuh berjalan, bahkan sampai membangkitkan orang mati. Itu menunjukkan perhatian dan kepedulianNya kepada kesehatan fisik kita.

Bahkan disaat Yohanes Pembaptis mengirim muridnya untuk bertanya “Is it really you?”, jawab Yesus, “Katakan kepadanya bahwa orang buta melihat, orang tuli mendengar, orang lumpuh berjalan, orang mati dibangkitkan, katakan itu”. Dia menghimbau bahwa yang harus dikatakan untuk disampaikan adalah “physical evidence”, menunjukkan bahwa Dia punya perhatian atas kesehatan kita semua.

Opening Verse – [17] Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis: [18] ”Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku [19] untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.” [20] Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. [21] Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: ”Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya.” Lukas 4:17-21 TB

[19] Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, – dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? [20] Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu! 1 Korintus 6:19-20 TB

Kalau misalnya kita sudah jual mobil dan sudah dibayar, meskipun mobilnya belum diambil dan masih dititip di garasi rumah kita, tetapi tentu pelek mobilnya sudah tidak bisa diganti lagi bukan? Itu sudah bukan milik kita.

Begitu juga dengan tubuh kita yang diciptakan serupa dan segambar dengan Tuhan, Roh dan jiwa kita bertanggung jawab atas tubuh jasmani yang Tuhan percayakan untuk kita kelola, manusia jasmani bukan milik kita dan kita hanya mengelolanya saja sampai manusia rohani dipanggil pulang oleh Tuhan sang pencipta.

We own nothing in life instead we are stewards of everything (entrusted).

Keadaan kita memang lain dan berbeda-beda, maka oleh karena itu akan saya kelompokan menjadi 3 kelompok

1. For those with given or precondition in life.

Kadang-kadang ada hal yang berada di luar kendali kita. Utamanya untuk orang yang bukan maunya berada di dalam kondisi saat ini, terjadi diluar kendali kita dan apa yang kita lakukan, “a given condition”, baik itu secara tinggi badan, atau panjang tangan atau kaki yang tidak seimbang, atau hal fisik lainnya. Tetapi Tuhan tetapi pegang kendali, Dia sanggup melihat awal dari akhir dan sebaliknya.

Supporting Verse – [28] Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Roma 8:28 TB

Apapun keadaan kita, ini adalah bagian dari segala sesuatuNya Tuhan untuk mendatangkan kebaikan. Ada 2 kata kunci, “apapun keadaanmu” dan “segala sesuatu”, Jadi bagi kita yang punya “a given or precondition”, itu adalah bagian dari segala sesuatu, Tuhan turut bekerjasama di dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang terpanggil sesuai rencana Tuhan. Jadi, selama kita mengasihi Tuhan, semua itu ditujukan untuk menghasilkan kebaikan.

Supporting Verse – [1] Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya. [2] Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: ”Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?” [3] Jawab Yesus: ”Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia. Yohanes 9:1-3 TB

Allah turut bekerjasama di dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan. Agar cerita mukjizat orang buta melihat setelah diolesi ludahNya Tuhan, tentu orang buta ini bisa mendengar saat hal itu terjadi, tetapi agar cerita itu bisa terjadi, perlu ada beberapa komponen seperti “Iman”, “Percaya”, “Ketaatan”, “Bertindak”, dan tentunya “Yesus” yang mengolesi ludahNya kepada si orang buta.

Tetapi salah satu komponen utama yang juga harus ada disana adalah adanya orang buta, bukan?

Tuhan memakai segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan, bagi si buta yang bisa mengalami kebaikan Tuhan dalam hidupnya. Dan untuk kita semua, kita bisa belajar bahwa apapun yang kita alami sekarang ini, jangan-jangan sekarang kita sedang buta dalam suatu konteks hidup tertentu tetapi Tuhan bisa bekerja di dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihiNya.

2. For those who already are in good shape

Untuk kita yang memiliki kebiasaan yang baik, hasil, fisik dan kesehatan yang baik, mungkin kita sudah menghidupi apa yang dikatakan ayat berikut.

Supporting Verse – [20] Hai anakku, perhatikanlah perkataanku, arahkanlah telingamu kepada ucapanku; [21] janganlah semuanya itu menjauh dari matamu, simpanlah itu di lubuk hatimu. [22] Karena itulah yang menjadi kehidupan bagi mereka yang mendapatkannya dan kesembuhan bagi seluruh tubuh mereka. Amsal 4:20-22 TB

Di JPCC kita diajar ini berulang-ulang bahwa mencegah lebih baik dan murah daripada mengobati. Saat kita hidup bijak dan sesuai dengan apa yang Tuhan mau kita hidup, seolah-olah mukjizat terjadi dalam keseharian kita dan kita tidak perlu mukjizat yang besar. Karena untuk suatu mukjizat besar yang perlu terjadi, kita semua perlu berada di dalam kesulitan besar terlebih dahulu. Untuk seorang buta bisa melihat, dia harus buta terlebih dahulu, bukan?

Tetapi kalau dia bisa memeliharanya matanya dengan baik, hidup dengan baik sesuai dengan aturan dan petunjuk yang ada maka matanya akan bisa melihat dalam waktu yang lama.

Supporting Verse – [2] Saudara yang saya kasihi, saya berdoa kiranya kamu berhasil dalam segala hal dan selalu sehat, sama seperti kehidupan rohanimu yang juga sehat. 3 Yohanes 1:2 TSI

[2] Beloved, I pray that you may prosper in all things and be in health, just as your soul prospers. III John 1:2 NKJV

“Prosper” atau makmur bukan hanya soal punya banyak, tetapi kita bisa menikmati apa yang kita punya. Bagaimana kita bisa melakukan itu kalau secara fisik kita tidak sehat?

Semua itu ada maksud dan tujuannya, kalau kita dalam keadaan sehat, bersyukurlah, pertahankan itu, dan juga ajaklah, bantulah, tolonglah serta berilah contoh bagi orang yang ada di sekitar kita. Ini akan menginspirasi orang lain untuk melakukannya juga. Kalau ini terjadi maka ayat selanjutnya ini akan menjadi nyata dalam kehidupan kita semua.

Supporting Verse – [16] Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” Matius 5:16 TB

3. For those with issue of health

Buat kita yang punya isu kesehatan. Contohnya, saya dulu seperti ini. Ada kabar baik untuk kita semua, berapapun usia kita, karena tidak pernah ada kata terlambat untuk memulai. Tetapi kita tidak akan bisa memulai kalau kita tidak mengambil keputusan untuk berubah.

Sesumpek-sumpeknya kamar kost anda, tidak akan berubah sampai anda memutuskan untuk pindah dan baru anda mencari kamar kost lain. Perubahan baru terjadi ketika kita mengambil keputusan untuk berubah, Hidup yang berbuah dimulai dengan keputusan kita untuk berubah.

Saya mau saudara membaca ayat di bawah ini dari sudut pandang yang agak berbeda sedikit.

Supporting Verse – [19] Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan, [20] agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan, dan mengutus Yesus, yang dari semula diuntukkan bagimu sebagai Kristus. Kisah Para Rasul 3:19-20 TB

Saya mau mengajak saudara melihat ini dalam konteks physical health. Sadarlah dan bertobatlah, kalau kita ada isu tertentu utamanya di kesehatan. Baik itu dalam rupa tekanan darah tinggi, gula tinggi, kolesterol tinggi, mungkin ada dari kita yang kesulitan mengangkat koper disaat bepergian, dan sebagainya.. Sadarlah.

Dengan menyadari keadaan kita, kita perlu juga untuk bertobat karena tobat itu berasal dari bahasa asli “metanoia” (artinya ada perubahan pola pikir) supaya dosa kita dipulihkan. Dosa atau dari bahasa aslinya “hamartia” (artinya meleset dari target). Semua hal diatas yang disebutkan, baik kolesterol, gula dan tekanan darah tinggi bisa termasuk “hamartia”. Karena itu sadarlah dan bertobatlah supaya “hamartia” kita dihapuskan dan dipulihkan.

Supaya ini dipulihkan dan yang datang selanjutnya adalah kelegaan, “revival, cooling or a recovery of breath”, kita harus sadar dan bertobat untuk bisa mengalami kelegaan.

Bagaimana untuk memulainya?

Mulai dengan mengejar Hadirat Tuhan dan menjamahNya. Jangan cuman sadar tetapi bertobatlah. Bertobat bukan hanya sekedar menerima Tuhan Yesus tetapi juga bertobat gaya hidup kita.

Supporting Verse – [53] Setibanya di seberang Yesus dan murid-murid-Nya mendarat di Genesaret dan berlabuh di situ. [54] Ketika mereka keluar dari perahu, orang segera mengenal Yesus. [55] Maka berlari-larilah mereka ke seluruh daerah itu dan mulai mengusung orang-orang sakit di atas tilamnya kepada Yesus, di mana saja kabarnya Ia berada. [56] Ke mana pun Ia pergi, ke desa-desa, ke kota-kota, atau ke kampung-kampung, orang meletakkan orang-orang sakit di pasar dan memohon kepada-Nya, supaya mereka diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja. Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh. Markus 6:53-56 TB

In a modern day, “our act” untuk mencari dan menjamah Tuhan, bisa sesederhana dengan “Berobat” karena itu adalah tindakan Iman kepada Tuhan. Kita tidak mengandalkan obatnya, tetapi kita percaya Tuhan menyembuhkan kita melalui hikmat yang diberikan Tuhan kepada penemu obatnya atau dokter tertentu yang ada untuk merawat kita.

Supporting Verse – [24] Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh. 1 Petrus 2:24 TB

Jadi kalau saudara ada isu kesehatan, sadarlah dan bertobatlah. Change the way you live dan ubah pola pikir anda.

Sharing Ps. Jonny – Beberapa orang yang kenal saya tahu bahwa saya mengubah cara hidup saya. Saya dulu adalah seorang yang mengalami kesulitan memakai baju atau celana berukuran besar, dan meminum Panadol 5 hari dalam seminggu.

Suatu hari saya sadar dan berpikir bahwa saya bisa mati muda kalau hal ini tidak Berubah. Karena setiap orang yang bekerja di sekeliling saya, termasuk supir saya di lacinya selalu ada Panadol karena saya selalu memintanya setiap hari. Mereka ingin membantu saya dengan selalu restock Panadol dalam keseharian di kantor bersama saya.

Meskipun sadar, tetapi kalau tidak bertobat dan berubah pola pikirnya, yang meleset tidak bisa dikembalikan sehingga tidak datang waktu kelegaan. Dan kadang saat saya merubahnya, di awal saya masih harus memakai obat seperti obat tekanan darah tinggi saya minum. Puji Tuhan tentunya kalau Tuhan sembuhkan saudara hanya dengan doa.

Tetapi Berobat adalah tindakan Iman saya bahwa saya percaya Tuhan yang membuat orang-orang di sekitar saya menemukan obat dan dokter-dokter, terapis serta nutritionist dan teman-teman saya yang menasihati saya untuk bagaimana saya bisa mengubah pola hidup saya dengan baik. Sehingga melihat perbuatan yang baik, saya ikut memuliakan Tuhan dan hidup saya mulai bisa berbuah. Berubah adalah tindakan Iman saya.

Beberapa poin atau pemikiran yang dapat membantu kita dalam mengelola kesehatan kita

1. Cara hidup or lifestyle

Kita sudah belajar berulang-ulang bahwa kita akan kehilangan apa yang kita tidak bisa kelola dengan baik, termasuk dengan kesehatan kita. Sesehat apapun saudara sekarang ini tetapi kalau kita tidak kelola itu dengan baik, maka kita bisa kehilangan itu.

Ilustrasi – Kesehatan seperti saklar lampu. Disaat kita pulang saat malam, kita selalu mencari itu untuk menyalakan lampu. Kesehatan itu kadang seperti saklar lampu, kita tahu itu dimana, tetapi kita baru merasakan kehilangan manfaatnya ketika saat kita pencet saklar itu, dan lampunya tidak menyala lagi.

Supporting Verse – [15] Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, Efesus 5:15 TB

Bila kita tidak dapat mengelola dan mengendalikan kesehatan dalam hidup kita maka kesehatan yang akan mengendalikan kita.

2. Setia or Faithful.

Kita kenal Firman Tuhan bahwa setia akan perkara kecil, bukan? kalau kita setia akan perkara kecil, kita akan setia juga untuk perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar untuk perkara kecil, dia juga tidak akan bisa benar untuk hal dan perkara yang besar.

Hal terkecil yang bisa kita kelola dengan baik dan setia adalah diri kita sendiri, termasuk kesehatan pribadi kita dengan baik.

Supporting Verse – [10] ”Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. Lukas 16:10 TB

[12] Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu? Lukas 16:12 TB

Tuhan akan membangkitkan kita dengan kuasaNya. Tetapi kalau kita tidak bisa mengelola tubuh kita yang sudah dibeli, lunas dibayar Tuhan dan bukan milik sendiri ini, maka bagaimana kita mau berharap mendapatkan apa yang berharga Dan menjadi milik kita nantinya di surga?

Supporting Verse – [14] Allah, yang membangkitkan Tuhan, akan membangkitkan kita juga oleh kuasa-Nya. 1 Korintus 6:14 TB

Sebagai seorang pengelola yang setia, Kita harus punya pengendalian diri yang baik agar “setia” juga bisa berjalan dengan baik. Jangan bilang bahwa kita mau menjadi pasangan dan orang tua yang setia jika kita tidak bisa mengendalikan diri.

Pengendalian diri menentukan tingkat kesanggupan kita untuk mengelola. Kalau kita bisa mengendalikan diri, artinya kita sanggup. Ayat di bawah ini menjadi “make sense” untuk kita baca.

Supporting Verse – [15] Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat. Matius 25:15 TB

Jadi Hamba yang menerima 1,2 dan 5 tidak ada yang protes karena masing-masing tahu akan kesanggupannya. Jadi kalau kita mau setia, kita harus mengendalikan hidup kita. Kemampuan mengendalikan hidup kita disebut sebagai Kesanggupan kita. Kesanggupan kitalah yang membuat kita dapat dipercayakan apa yang bisa dipercayakan kepada kita.

Dan kalau kita didapati setia akan yang kecil, lama-lama yang kecil ini menjadi besar. Begitu juga dalam kesehatan kita. Kita menjadi kepala, bukan ekor, menjadi naik dan bukan turun, kalau kita memelihara dan melakukannya dengan setia.

Maka kesehatan kita akan bertumbuh dengan baik. Jangan tunggu sampai kita nyalakan saklar lampu kita, baru sadar itu tidak nyala dan baru merasakan kehilangannya.

Sebaliknya bagi kita yang ada di dalam posisi kehilangan, mulailah dari apa yang ada karena tidak pernah ada kata terlambat, kehidupan yang berbuah dimulai dengan kemampuan kita untuk berubah. Setia membuat kita dipercayakan hal-hal yang lebih besar lagi.

3. Muliakan Tuhan dengan tubuhmu

Supporting Verse – [20] Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu! 1 Korintus 6:20 TB

[8] Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.” Yohanes 15:8 TB

Ranting kalau tidak terhubung ke pokok, dia tidak akan bisa berbuah, bukan? Jadi Roh kita harus senantiasa terhubung dengan Roh Kudus agar kita bisa berbuah. Tetapi bayangkan, buah tentu ada beratnya. Bagaimana kita bisa berbuah banyak kalau ranting atau fisik kita rapuh dan tidak kokoh?

Supporting Verse – [19] Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, [20] dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” Matius 28:19-20 TB

Pergi membaptis dan mengajar adalah kegiatan yang lebih efektif kalau fisik kita sehat, bukan? Kita bertanggung jawab atas diri kita sendiri, agar secara fisik kita ada dalam keadaan baik dan sehat.

Men Sana in Corpore Sano, a healthy mind in a healthy body.

Jangan harusnya “disana”, tetapi kita ada “disono”. Jadi, Be Aware. Di JPCC kita berulang kali diajar untuk memulai dengan apa yang ada pada diri kita, bukan dengan “seandainya”, “kalau saja”.

You don’t have to be healthy to start a healthy living but you need to start a healthy living to be healthy.

Mulai dengan apa yang ada, Kita tidak perlu sehat untuk memulai hidup sehat tetapi kita harus mulai hidup sehat jika mau sehat.

Kita mungkin belum sampai di level tertentu, mungkin kita ada given atau precondition condition karena setiap orang punya kondisi yang berbeda-beda. Tetapi kita bisa mulai dengan percaya bahwa Tuhan bisa memulihkan kesehatan kita dan Tuhan turut bekerjasama di dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan. Tuhan bisa kalau kita mengambil keputusan untuk berubah.

3 Langkah awal untuk memulainya

  1. Identify where you are

Kita ini ada dimana, ada di kondisi apa beserta isu yang sedang dihadapi. Ini adalah bagian dimana kita mulai sadar. Bukanlah guru SD kita mengajar bahwa segala hal yang ada di soal cerita selalu dimulai dengan kata “Diketahui…”, kemudian “Ditanyakan”, baru bisa dicari jawaban atas soalnya.

Kita harus mengetahui terlebih dahulu dan selanjutnya memulai menetapkan tujuannya.

  1. Set the goals

Kita perlu tahu maunya apa, ada yang mau bisa “Push up sekian banyak”, bisa “Lari Half Marathon atau Full Marathon”, atau sesederhananya bisa mengangkat koper saat bepergian, ada juga yang ingin bisa menggendong istrinya disaat golden anniversary. Apapun goals itu!

Karena seperti yang diajar oleh guru SD kita dulu, disaat kita menentukan 2 buah titik, kita pasti akan bisa membuat garis. Kalau kita bisa mengidentifikasi dimana kita berada sekarang dan mau kemana selanjutnya, maka kita pasti akan bisa track our progress (langkah terakhir).

3. Track Our Progress.

To be healed is God given but healthy living is self driven.

Sembuh, Tuhan yang menyembuhkan melalui bilur-bilurNya tetapi hidup sehat ada dalam kendali kita. Kalau kita bisa mengendalikan, berarti kita sanggup dan bisa dipercayakan kesehatan. Dan kalau kita setia menjaganya maka kita akan dikasih yang lebih besar.

Ps. Jose minggu lalu sudah mengajar dengan sangat baik untuk bisa track our progress, dengan tahapan sebagai berikut.

A. Build a good Routine / repetition. Kita perlu membangun rutinitas yang baik.

B. Set your restrictions, hanya karena tidak dilarang bukan berarti semua harus dikerjakan atau dimakan.

Supporting Verse – [23] ”Segala sesuatu diperbolehkan.” Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. ”Segala sesuatu diperbolehkan.” Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun. 1 Korintus 10:23 TB

C. Set an intentional and periodical rest.

Do it, “Pit-Stop” kalau dalam hal istilah balapan Formula 1. “Pit-Stop” diperlukan bukan untuk memperbaiki dari lap sebelumnya tetapi untuk mempersiapkan lap berikutnya. Kalau kebanyakan “Pit-Stop” atau “healing”, maka pengendara akan kehilangan waktu, tetapi kalau tidak ada, mobil akan kehilangan Performa. Do “Pit-Stop” regularly.

Supporting Verse – [31] Lalu Ia berkata kepada mereka: ”Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!” Sebab memang begitu banyaknya orang yang datang dan yang pergi, sehingga makan pun mereka tidak sempat. Markus 6:31 TB

Apa yang ada harusnya ada disitu, tetapi kalau tidak ada, jangan hanya sadar tetapi bertobatlah agar bisa mendatangkan kelegaan dalam hidup kita.

No sign of problem is not a sign of no problem. Karena tidak ada tanda dilarang parkir bukan berarti itu tempat parkir. Yang kita butuhkan hanya logika atau common sense, biasakan jangan hanya go with negative conclusion, be positive. Kalau ada tanda “P”, maka itu berarti adalah tanda tempat parkir. Kita perlu melihat tanda positif dari kondisi kesehatan kita secara fisik.

Exercise regularly, check up periodically, baca hasilnya, itu adalah positif, apa yang ada harusnya ada disitu. Kalau misal tidak ada, jangan cuman sadar tetapi bertobatlah supaya yang meleset bisa kembali dan mendatangkan kelegaan bagi kita semua.

P.S – I am currently looking and open for a “Freelancer Copywriting Work”. You can see some of my portfolio in the freelancing tab above, or feel free to contact me at @vmoniaga (Instagram). Thanks much and God Bless!

Also,If you like our site, and would like to contribute, please feel free to do so at : https://saweria.co/316notes