Honoring by Ps. Jeffrey Rachmat

JPCC Kota Kasablanka Service 1 (17 Maret 2019)


Opening and Weekly Verse
 – Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah. Ibrani 13:4

Hari ini kita akan belajar mengenai sesuatu yang menurut saya sangat penting tetapi jarang dibicarakan di gereja, yaitu Honor atau Hormat. 

You will go far in life if you learn to honor – Ps. Jeffrey Rachmat.

Tuhan akan membawa hidup kita jauh jika kita belajar untuk menghormati. Kita sering mendengar orang yang mengeluh akan anaknya yang kurang ajar. Saya temukan bahwa kebanyakan dari anak-anak ini belum diajar untuk menghormati sehingga tidak tahu bagaimana cara melakukan-nya.

Seperti halnya banyak orang yang kaget saat datang ke JPCC karena orang Jakarta bisa datang tepat waktu, menurut saya semua ini bisa diajarkan. Begitu juga dalam hal menghormati, atau dalam mencatat saat Firman Tuhan disampaikan. Datang tepat waktu dan mencatat adalah salah satu kebiasaan untuk menghormati kepada orang yang sedang berbicara.

Ketahuilah bahwa itu adalah kebiasaan dan habits yang baik, seperti juga mempersilahkan yang lebih tua untuk jalan atau keluar duluan, itu juga salah satu bentuk menghormati. Kita sering melihat dan berpikir bahwa anak-anak kita, atau bahkan orang di sekeliling kita berprilaku kurang baik karena mereka tidak diajar, maka mereka-mereka yang melanggar ini terlihat seperti kurang ajar.

Di JPCC, saya suka mengundang jemaat untuk bangkit berdiri disaat memperkenalkan pembicara tamu, itu adalah salah satu bentuk hormat yang saja ajarkan disini. Di banyak tempat, hal ini tidak diajarkan jadi mereka tidak pernah tahu. Saya senfiri disaat diundang ke beberapa gereja seringkali baru tahu waktu giliran saya berbicara disaat saya disenggol oleh orang di sebelah saya pada saat sesi penyembahan.

Ada banyak hal yang perlu kita tahu, seperti menghormati Tuhan, orang tua, pasangan, pimpinan, pemerintah, Hamba Tuhan, pernikahan, orang yang lebih senior, hak cipta karya orang lain, kita harus belajar untuk menghormati semua hal ini.

Dalam bahasa Yunani, Kata Hormat adalah Timios yang merupakan sesuatu yang berharga dan tinggi nilainya. Menghormati berarti menghargai, memuliakan, memuji, meninggikan, membesarkan dan mengakui nilainya.

Firman Tuhan mengajarkan kita bagaimana caranya untuk menghormati. Seperti bagaimana kita harus bersikap dan memilih area kursi saat datang ke jamuan perkawinan.

Barangsiapa meninggikan, Ia akan direndahkan dan begitu juga sebaliknya. Muliakan Tuhan dengan harta kita, dengan hasil pertama dari semua penghasilan kita. Begitu juga dalam hal hutang dan pajak.

Supporting Verse – Karena Yesus melihat, bahwa tamu-tamu berusaha menduduki tempat-tempat kehormatan, Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka: “Kalau seorang mengundang engkau ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan, sebab mungkin orang itu telah mengundang seorang yang lebih terhormat dari padamu, supaya orang itu, yang mengundang engkau dan dia, jangan datang dan berkata kepadamu: Berilah tempat ini kepada orang itu. Lalu engkau dengan malu harus pergi duduk di tempat yang paling rendah. Tetapi, apabila engkau diundang, pergilah duduk di tempat yang paling rendah. Mungkin tuan rumah akan datang dan berkata kepadamu: Sahabat, silakan duduk di depan. Dan dengan demikian engkau akan menerima hormat di depan mata semua tamu yang lain. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.” Lukas 14:7-11 TB

Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya. Amsal 3:9-10 TB

Bayarlah kepada semua orang apa yang harus kamu bayar: pajak kepada orang yang berhak menerima pajak, cukai kepada orang yang berhak menerima cukai; rasa takut kepada orang yang berhak menerima rasa takut dan hormat kepada orang yang berhak menerima hormat. Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat. Roma 13:7-8 TB

Tidak jauh dari tempat itu ada tanah milik gubernur pulau itu. Gubernur itu namanya Publius. Ia menyambut kami dan menjamu kami dengan ramahnya selama tiga hari. Ketika itu ayah Publius terbaring karena sakit demam dan disentri. Paulus masuk ke kamarnya; ia berdoa serta menumpangkan tangan ke atasnya dan menyembuhkan dia. Sesudah peristiwa itu datanglah juga orang-orang sakit lain dari pulau itu dan merekapun disembuhkan juga. Mereka sangat menghormati kami dan ketika kami bertolak, mereka menyediakan segala sesuatu yang kami perlukan. KIS 28:7-10 TB

Dari Kejadian di Kisah Para Rasul diatas, kita temukan bahwa orang-orang ini tahu cara berterima kasih setelah dibantu oleh Paulus, dan semua keperluan Paulus dibekali olehnya, ini adalah salah satu tanda dan cara memberikan Hormat. Seringkali orang-orang hanya berterima kasih kepada Hamba Tuhan disaat masalah datang, bahkan beberapa dari mereka juga lupa untuk mengucapkan terima kasih setelah dibantu.

Dari Kata Honor, kita juga dapati Honorarium. Jadi jika kita mau Honorarium kita tinggi, kita seharusnya menunjukkan bahwa kita patut untuk diberikan honor yang lebih tinggi, dengan menunjukkan nilai sebenarnya, memberikan yang terbaik dan melakukan perbuatan yang terpuji.

Jika kita tidak memberikan hormat yang selayaknya kepada orang lain, tidak heran jika orang tersebut akan pergi dari kita terutama di dunia pekerjaan.

Dalam bahasa Ibrani, kata hormat adalah Kabad atau Kabed yang artinya berat. Tong kosong nyaring bunyinya, tetapi jika ada isinya dan berat, tentu tong itu tidak akan seberisik sebelumnya. Kita perlu punya bobot untuk menjadi orang yang terhormat. 

Banyak orang tua yang menggerutu bahwa anaknya kurang ajar, mungkin bisa jadi anaknya kurang ajar atau bahkan orang tuanya juga tidak hidup secara honorable.

Banyak suami mengeluh bahwa istrinya tidak menghormati dirinya, tetapi apakah suami ini sudah hidup dan layak untuk dihormati sebelumnya, dan berkelakukan selayaknya orang yang patut dihormati? Apakah dia menghidupi janjinya? melakukan sesuatu yang benar dan memberikan yang terbaik yang bisa dia berikan?

Sebelum kita menuntut hormat dari seseorang, sebaiknya kita menunjukkan dan memberikan hormat terlebih dahulu. 

Supporting Verse – Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat. Roma 12:10 TB

Kita tidak bisa menuai apa yang kita tidak pernah tanam. Jika kita ingin menuai hormat, kita harus mulai menanam hormat.

Supporting Verse – Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.

“Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi. Matius 7:2, 12 TB.

Sebetulnya semua ini ada di tangan kita sendiri, bagaimana kita mau diperlakukan, bagaimana kita mau orang lain mengukur kita, semua tergantung apa yang kita mau ukur akan orang lain.

Mengapa kita harus menghormati?

1. Kita menghormati karena itu Perintah Tuhan. Jadi jangan memakai perasaan dalam melakukan hal ini.

2. Kita menghormati karena kita mau jadi orang yang terhormat.

3. Kita menghormati karena kita ingin memutuskan rantai, terutama rantai kutuk.

Mungkin beberapa dari kita merasa susah untuk menghormati orang di sekeliling kita seperti suami, istri, orang tua atau bahkan kolega di kantor, tetapi pikirkan ini, dengan tidak menghormati, apakah itu akan membuat keadaan menjadi lebih baik?

Tentu tidak. Malah sebaliknya, bisa jadi kelakuan-nya menjadi semakin buruk terhadap kita. Yang dirugikan tentu diri kita sendiri, tetapi jika kita mencoba untuk menghormati meski kita tidak diperlakukan dengan baik, maka sebenarnya kita sedang memutar balik keadaan, menantikan sebuah terobosan, dan memutus rantai tersebut.

Ilustrasi : Jika saya harus membuka botol aqua, terkdang sekali putar saja tidak cukup untuk melakukan-nya, dua atau bahkan tiga kali diputar baru bsia terbuka, atau bahkan berkali-kali memutarnya. Begitu juga dalam hal menghormati orang di sekeliling kita yang mungkin susah untuk dilakukan.

Dengan melakukan ini, perlahan tapi pasti kita akan mulai diperlakukan dengan baik oleh orang-orang di sekeliling kita, itulah yang seharusnya terjadi.

Supporting Verse – “Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang! Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang! Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan. Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya. Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!” Roma 12:17-21 TB‬‬

Diperlakukan kerendahan hati untuk menghormati, tetap menghormati meski diperlakukan dengan tidak terhormat. Lakukan ini karena kita ingin memutar balikan keadaan, karena ini perintah Tuhan dan agar kita bisa menjadi orang yang terhormat.

Supporting Verse – “Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.” 1 Petrus‬ ‭5:6‬ ‭TB‬‬

“So humble yourselves under the mighty power of God, and at the right time he will lift you up in honor.” 1 Peter‬ ‭5:6‬ ‭NLT‬‬

Kalau kita rendah hati, dan menunjukkan hormat pada orang yang layak kita hormati, maka kita memberikan alasan kepada Tuhan untuk memberikan berkat kepada kita.

Kita tinggal di dunia yang tidak sempurna, Artinya jangan heran jika kita ada di tempat dan situasi yang kurang ideal. Tetapi jika kita mengerti bagaimana cara untuk menghormati orang lain, kita akan keluar dari tempat dan situasi tersebut.

Seperti misalnya ada orang yang begitu ingin mendapatkan pasangan hidup, dan sekalinya dapat pacar, ternyata orang tua pasangan ini begitu galak, inilah salah satu situasi dari keadaan yang kurang ideal.

Tambah bahaya tentunya jika dia memilih untuk pacaran di belakang, orang ini harus belajar untuk menghormati orang tua pasangan-nya. Tunjukkan hormat terlebih dahulu dan menangkan hati orang tua pasangan-nya agar bisa keluar dari keadaan yang tidak ideal ini.

Begitu juga di dalam pekerjaan yang baik, tetapi ada boss atau rekan kerja yang tidak ideal. Hormat adalah kunci untuk keluar dari keadaan ini.

Seperti apa yang dilakukan oleh Daud sebelum dia menjadi raja. Daud adalah anak atau orang kesayangan dari Raja Saul, tetapi setelah mengalahkan Goliath, para wanita dan ibu-ibu yang ada disana menyanyikan lagu yang membandingkan Raja Saul dan Daud.

Supporting Verse – “Ketika Daud habis berbicara dengan Saul, berpadulah jiwa Yonatan dengan jiwa Daud; dan Yonatan mengasihi dia seperti jiwanya sendiri. Pada hari itu Saul membawa dia dan tidak membiarkannya pulang ke rumah ayahnya. Yonatan mengikat perjanjian dengan Daud, karena ia mengasihi dia seperti dirinya sendiri. Yonatan menanggalkan jubah yang dipakainya, dan memberikannya kepada Daud, juga baju perangnya, sampai pedangnya, panahnya dan ikat pinggangnya. Daud maju berperang dan selalu berhasil ke mana juga Saul menyuruhnya, sehingga Saul mengangkat dia mengepalai para prajurit. Hal ini dipandang baik oleh seluruh rakyat dan juga oleh pegawai-pegawai Saul. Tetapi pada waktu mereka pulang, ketika Daud kembali sesudah mengalahkan orang Filistin itu, keluarlah orang-orang perempuan dari segala kota Israel menyongsong raja Saul sambil menyanyi dan menari-nari dengan memukul rebana, dengan bersukaria dan dengan membunyikan gerincing; dan perempuan yang menari-nari itu menyanyi berbalas-balasan, katanya: “Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa.” Lalu bangkitlah amarah Saul dengan sangat; dan perkataan itu menyebalkan hatinya, sebab pikirnya: “Kepada Daud diperhitungkan mereka berlaksa-laksa, tetapi kepadaku diperhitungkannya beribu-ribu; akhir-akhirnya jabatan raja itu pun jatuh kepadanya.” Sejak hari itu maka Saul selalu mendengki Daud.” ‭‭1 Samuel‬ ‭18:1-9‬ ‭TB‬‬

Raja Saul merasa direndahkan dan tidak dihormati oleh publik sebagaimana mestinya, sejak saat itu Saul mengaggap Daud sebagai saingan-nya dan berusaha untuk membunuh Daud. Daud sendiri tidak bersalah apa-apa, dia dirugikan oleh nyanyian para Ibu-Ibu yang membandingkan dirinya.

Supporting Verse – Ketika Saul pulang sesudah memburu orang Filistin itu, diberitahukanlah kepadanya, demikian: “Ketahuilah, Daud ada di padang gurun En-Gedi.” Kemudian Saul mengambil tiga ribu orang yang terpilih dari seluruh orang Israel, lalu pergi mencari Daud dan orang-orangnya di gunung batu Kambing Hutan. Ia sampai ke kandang-kandang domba di tepi jalan. Di sana ada gua dan Saul masuk ke dalamnya untuk membuang hajat, tetapi Daud dan orang-orangnya duduk di bagian belakang gua itu. Lalu berkatalah orang-orangnya kepada Daud: “Telah tiba hari yang dikatakan TUHAN kepadamu: Sesungguhnya, Aku menyerahkan musuhmu ke dalam tanganmu, maka perbuatlah kepadanya apa yang kaupandang baik.” Maka Daud bangun, lalu memotong punca jubah Saul dengan diam-diam. Kemudian berdebar-debarlah hati Daud, karena ia telah memotong punca Saul; lalu berkatalah ia kepada orang-orangnya: “Dijauhkan Tuhanlah kiranya dari padaku untuk melakukan hal yang demikian kepada tuanku, kepada orang yang diurapi TUHAN, yakni menjamah dia, sebab dialah orang yang diurapi TUHAN.” Dan Daud mencegah orang-orangnya dengan perkataan itu; ia tidak mengizinkan mereka bangkit menyerang Saul. Sementara itu Saul telah bangun meninggalkan gua itu hendak melanjutkan perjalanannya. Kemudian bangunlah Daud, ia keluar dari dalam gua itu dan berseru kepada Saul dari belakang, katanya: “Tuanku raja!” Saul menoleh ke belakang, lalu Daud berlutut dengan mukanya ke tanah dan sujud menyembah. Lalu berkatalah Daud kepada Saul: “Mengapa engkau mendengarkan perkataan orang-orang yang mengatakan: Sesungguhnya Daud mengikhtiarkan celakamu? Ketahuilah, pada hari ini matamu sendiri melihat, bahwa TUHAN sekarang menyerahkan engkau ke dalam tanganku dalam gua itu; ada orang yang telah menyuruh aku membunuh engkau, tetapi aku merasa sayang kepadamu karena pikirku: Aku tidak akan menjamah tuanku itu, sebab dialah orang yang diurapi TUHAN. Lihatlah dahulu, ayahku, lihatlah kiranya punca jubahmu dalam tanganku ini! Sebab dari kenyataan bahwa aku memotong punca jubahmu dengan tidak membunuh engkau, dapatlah kauketahui dan kaulihat, bahwa tanganku bersih dari pada kejahatan dan pengkhianatan, dan bahwa aku tidak berbuat dosa terhadap engkau, walaupun engkau ini mengejar-ngejar aku untuk mencabut nyawaku. TUHAN kiranya menjadi hakim di antara aku dan engkau, TUHAN kiranya membalaskan aku kepadamu, tetapi tanganku tidak akan memukul engkau; seperti peribahasa orang tua-tua mengatakan: Dari orang fasik timbul kefasikan. Tetapi tanganku tidak akan memukul engkau. 1 Samuel 24:1-13 TB

Bukan hal yang mudah, disaat Daud tahu bahwa dia akan diburu, dibunuh dan dibinasakan, tetapi dia masih bisa menunjukkan hormat kepada orang yang mau melakukan itu kepadanya, ini menunjukkan kualitas karakter Daud yang begitu disukai dan diberkati Tuhan.

Kebanyakan dari kita lebih mempertahankan haknya, apa yang kita mau, lebih dari menunjukkan sukap seperti Daud yang menjelaskan betapa dia begitu mengasihi Tuhan.

Daud tahu bahwa Saul adalah orang yang diurapi oleh Tuhan, dan dia menghormati dirinya. Daud mengambil posisi untuk memutar-balikkan keadaan, dia tidak membalas kejahatan dengan kejahatan dan sebaliknya mencoba untuk memutuskan rantai kutuk hubungan antara Dia dan Saul.

Daud memberikan kesempatan kepada Tuhan untuk berperkara dalam hubungan Daud dan Saul. Hormat adalah kunci dari hubungan, belajarlah dari pengalaman dan kisah Daud ini.

Tidak mudah, tetapi marilah kita melakukan hal ini dan belajar untuk menghormati, bukan karena yang lain, tetapi kita mau melakukan ini karena kita mau menjadi orang yang terhormat, dan tahu bahwa itu Perintah Tuhan, kita melakukan ini karena tahu bahwa hormat akan memutar-balikan keadaan, dan menjadi agen perubahan.