PadaMu Mataku Tertuju By Ps. Jussar Badudu

JPCC Kota Kasablanka Service 1 (22 September 2019)

Di bulan ini kita masih terus membahas tentang Fokus, topik yang sangat penting karena sejak kecil kita sudah diajar untuk fokus dan terus memperlakukan hal ini di dalam setiap aspek kehidupan. Saya harap semua yang kita pelajari di bulan ini bisa kita renungkan dan lakukan dalam keseharian kita.

Fokus sangat penting, dan kita perlu kekuatan dari Tuhan dalam menghadapi semua pergumulan yang ada. Buatlah mata kita hanya selalu tertuju kepada Tuhan. Kita percaya kepada Tuhan, bahwa Dia akan melalukan BagianNya dalam perkara yang kita hadapi, dan juga agar kita juga tetap melakukan bagian kita.

Opening Verse – 20:1 Setelah itu bani Moab dan bani Amon datang berperang melawan Yosafat bersama-sama sepasukan orang Meunim. 20:2 Datanglah orang memberitahukan Yosafat: “Suatu laskar yang besar datang dari seberang Laut Asin, dari Edom, menyerang tuanku. Sekarang mereka di Hazezon-Tamar, ” yakni En-Gedi. 20:3 Yosafat menjadi takut, lalu mengambil keputusan untuk mencari TUHAN. Ia menyerukan kepada seluruh Yehuda supaya berpuasa. 20:4 Dan Yehuda berkumpul untuk meminta pertolongan dari pada TUHAN. Mereka datang dari semua kota di Yehuda untuk mencari TUHAN. 2 Tawarikh 20:1-4 TB

Jadi, ini yang terjadi dimana ada laskar besar yang menyerang bangsa Israel yang dipimpin Raja Yosafat, dan ini dianggap sebagai tantangan oleh Raja Yosafat. Dalam kehidupan kita, kita juga harus bisa belajar untuk mengidentifikasi tantangan dan “laskar besar” apa yang datang sebagai pergumulan kita.

Raja Yosafat tentu menjadi takut tetapi dia langsung mencari Tuhan disaat mengetahui hal ini, dan mengarahkan pandangannya kepada Tuhan. Inilah hal yang juga harus kita lakukan sebagai orang percaya, mencari Tuhan sebagai jawaban dari sumber pergumulan dan masalah yang kita hadapi. Seperti halnya anak kecil yang selalu mencari orang tuanya disaat ada masalah.

Supporting Verse – 20:5 Lalu Yosafat berdiri di tengah-tengah jemaah Yehuda dan Yerusalem di rumah TUHAN, di muka pelataran yang baru 20:6 dan berkata: “Ya TUHAN, Allah nenek moyang kami, bukankah Engkau Allah di dalam sorga? Bukankah Engkau memerintah atas segenap kerajaan bangsa? Kuasa dan keperkasaan ada di dalam tangan-Mu, sehingga tidak ada orang yang dapat bertahan melawan Engkau. 20:7 Bukankah Engkau Allah kami yang menghalau penduduk tanah ini dari depan umat-Mu Israel, dan memberikannya kepada keturunan Abraham, sahabat-Mu itu, untuk selama-lamanya? 20:8 Lalu mereka mendiami tanah itu, dan mendirikan bagi-Mu tempat kudus untuk nama-Mu. Kata mereka: 20:9 Bila sesuatu malapetaka menimpa kami, yakni pedang, penghukuman, penyakit sampar atau kelaparan, kami akan berdiri di muka rumah ini, di hadapan-Mu, karena nama-Mu tinggal di dalam rumah ini. Dan kami akan berseru kepada-Mu di dalam kesesakan kami, sampai Engkau mendengar dan menyelamatkan kami. 2 Tawarikh 20:5-9 TB

Raja Yosafat meninggikan kekuatan dan kebesaran Tuhan, mengucapkan Janji Tuhan yang adalah “Iya dan Amin” disaat menghadapi tantangan yang dihadapinya, Tuhan lebih besar daripada semua laskar besar yang datang kepadanya. Itulah juga yang seharusnya kita lakukan disaat masalah datang.

Supporting Verse – 20:10 Sekarang, lihatlah, bani Amon dan Moab, dan orang-orang dari pegunungan Seir ini! Ketika orang Israel datang dari tanah Mesir, Engkau melarang mereka memasuki negerinya. Oleh sebab itu mereka menjauhinya dan tidak memusnahkannya. 20:11 Lihatlah, sebagai pembalasan mereka datang mengusir kami dari tanah milik yang telah Engkau wariskan kepada kami. 20:12 Ya Allah kami, tidakkah Engkau akan menghukum mereka? Karena kami tidak mempunyai kekuatan untuk menghadapi laskar yang besar ini, yang datang menyerang kami. Kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan, tetapi mata kami tertuju kepada-Mu.” 2 Tawarikh 20:10-12 TB

Curahkan isi hati kita kepada Tuhan seperti halnya Raja Yosafat disaat menghadapi tantangan yang ada. Seperti seorang Ayah, Tuhan ingin agar kita tidak diam saja dan sebaliknya mencurahkan isi hati kita kepadaNya.

Supporting Verse – 20:13 Sementara itu seluruh Yehuda berdiri di hadapan TUHAN, juga segenap keluarga mereka dengan isteri dan anak-anak mereka. 20:14 Lalu Yahaziel bin Zakharia bin Benaya bin Matanya, seorang Lewi dari bani Asaf, dihinggapi Roh TUHAN di tengah-tengah jemaah, 20:15 dan berseru: “Camkanlah, hai seluruh Yehuda dan penduduk Yerusalem dan tuanku raja Yosafat, beginilah firman TUHAN kepadamu: Janganlah kamu takut dan terkejut karena laskar yang besar ini, sebab bukan kamu yang akan berperang melainkan Allah. 20:16 Besok haruslah kamu turun menyerang mereka. Mereka akan mendaki pendakian Zis, dan kamu akan mendapati mereka di ujung lembah, di muka padang gurun Yeruel. 20:17 Dalam peperangan ini tidak usah kamu bertempur. Hai Yehuda dan Yerusalem, tinggallah berdiri di tempatmu, dan lihatlah bagaimana TUHAN memberikan kemenangan kepadamu. Janganlah kamu takut dan terkejut. Majulah besok menghadapi mereka, TUHAN akan menyertai kamu.2 Tawarikh 20:13-17 TB

Kita tetap harus melakukan bagian kita dalam pergumulan yang dihadapi, seperti halnya Raja Yosafat dalam kisah ini. Berani untuk melangkah, karena Tuhan akan melakukan BagianNya.

Sharing Ps. Jussar – Bulan September tahun lalu saya melakukan general check-up di Jakarta, dan 4-5 hari kemudian saya melihat hasilnya dari dokter, dan 95% keadaannya baik. Saya tentu harus melakukan revisi dalam diet dan aktifitas olahraga yang saya harus mulai lakukan.

Dokter juga menjelaskan bahwa hasil MRI di kepala saya, ada solid mass, sesuatu yang agak keras di kepala saya dan harus diperiksa lebih lanjut ke ahli saraf otak. Beberapa hari kemudian saya mencari dokter ahli saraf, dan saya harus kembali melakukan MRI lagi untuk mendapat hasil yang lebih jelas, karena menurutnya Solid Mass itu seperti Tumor.

Dan beberapa hari berikutnya, dia bisa pastikan bahwa itulah Tumor Otak atau Meningioma sebesar 2 cm. Rasa kekagetan dan Shock saya langsung menjadi tinggi, letaknya sangat rumit dan strategis di tengah kepala saya. Kata dokter ini melalui hasil sementara sepertinya tidak bahaya dan tidak perlu dilakukan operasi saat ini. Pilihannya hanya dua, yaitu dibiarkan saja dan bisa menjadi membesar, atau sebaliknya bisa dibuka atau dioperasi kepala saya agar bisa diambil Tumornya, dan terlihat lebih jelas. Keadaan ini sungguh menjadi sebuah “Laskar yang besar” dalam hidup saya.

Saya sebenarnya saat itu sudah mengambil keputusan kedua untuk melakukan operasi, tetapi saya pulang dan berdoa dengan istri saya. Akhirnya saya memutuskan untuk melakukan operasi. Seperti halnya kejadian yang dialami Raja Yosafat, saya merasa takut dan terkejut.

Tetapi saya diingatkan oleh Ci Angela Rachmat bahwa “It is okay not to be okay”, tidak apa-apa bagi saya untuk merasa rentan meskipun saya adalah Hamba Tuhan, saya mengarahkan mata dan pandangan saya kepada Tuhan dan percaya bahwa Dia akan berperang dan melakukan BagianNya, dan meskipun saya tidak ikut berperang, saya juga harus tetap melakukan bagian saya untuk jalan dan masuk ke area pertempuran.

Saya membawa hasil MRI saya kepada kakak saya yang juga Ahli Onkologis dan dia juga mengusulkan hal yang sama, Saya kemudian kembali datang ke dokter ahli saraf ini, sambil menunggu kedatangan dokter ini, saya juga datang dan mengarahkan pandangan saya kepada Tuhan. Saya memutuskan untuk melakukan operasi di November 2018 dan melakukan operasi yang berlangsung selama 5-6 jam di awal tahun ini.

Saat itu dia juga menjelaskan berbagai resiko yang ada dari operasi seperti tidak bisa melihat dan lumpuh. Saya memutuskan untuk tidak mencari dan melihat informasi soal ini, atau bertanya-tanya mengenai hal ini.

Supporting Verse – 20:18 Lalu berlututlah Yosafat dengan mukanya ke tanah. Seluruh Yehuda dan penduduk Yerusalempun sujud di hadapan TUHAN dan menyembah kepada-Nya. 20:19 Kemudian orang Lewi dari bani Kehat dan bani Korah bangkit berdiri untuk menyanyikan puji-pujian bagi TUHAN, Allah Israel, dengan suara yang sangat nyaring. 20:20 Keesokan harinya pagi-pagi mereka maju menuju padang gurun Tekoa. Ketika mereka hendak berangkat, berdirilah Yosafat, dan berkata: “Dengar, hai Yehuda dan penduduk Yerusalem! Percayalah kepada TUHAN, Allahmu, dan kamu akan tetap teguh! Percayalah kepada nabi-nabi-Nya, dan kamu akan berhasil! ” 20:21 Setelah ia berunding dengan rakyat, ia mengangkat orang-orang yang akan menyanyi nyanyian untuk TUHAN dan memuji TUHAN dalam pakaian kudus yang semarak pada waktu mereka keluar di muka orang-orang bersenjata, sambil berkata: “Nyanyikanlah nyanyian syukur bagi TUHAN, bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!” 2 Tawarikh 20:18-21 TB

Langkah pertama yang dilakukan oleh Raja Yosafat adalah melakukan bagiannya dengan memuji dan menyembah Tuhan, terlepas dari keadaan yang ada. Arahkan pandangan dan mata kepada Tuhan di balik semua gangguan yang ada. Itu juga yang saya lakukan disaat saya akan menjalani operasi. Dari segi biaya, ketakutan, dan pikiran negatif lainnya. Tetapi mata saya hanya tertuju kepada Tuhan, dan karena Anugerah Tuhan, dan juga dukungan dari Istri, Keluarga dan Komunitas di sekeliling saya yang begitu suportif, saya bisa merasa tenang.

I am so blessed and thankful atas dukungan dari mereka semua, Sadarlah disaat kita punya “Laskar Besar”, dengan sengaja kita memuji Tuhan dan bersyukur senantiasa karena Tuhan ada kendali penuh, Naikan Iman kita dalam keadaan seperti ini karena gangguan akan terus mendekati kita. Buang segala sesuatu disaat kita fokus pada sesuatu yang kita arahkan, seperti halnya Yesus disaat dia sedang dicobai oleh Iblis, karena pandangan mataNya tertuju kepada Bapa dan RencanaNya.

Laskar Besar apapun tidak akan lebih besar dari Pribadi Tuhan yang Maha Besar,

Supporting Verse – 20:22 Ketika mereka mulai bersorak-sorai dan menyanyikan nyanyian pujian, dibuat Tuhanlah penghadangan terhadap bani Amon dan Moab, dan orang-orang dari pegunungan Seir, yang hendak menyerang Yehuda, sehingga mereka terpukul kalah. 20:23 Lalu bani Amon dan Moab berdiri menentang penduduk pegunungan Seir hendak menumpas dan memunahkan mereka. Segera sesudah mereka membinasakan penduduk Seir, mereka saling bunuh-membunuh. 20:24 Ketika orang Yehuda tiba di tempat peninjauan di padang gurun, mereka menengok ke tempat laskar itu. Tampaklah semua telah menjadi bangkai berhantaran di tanah, tidak ada yang terluput. 20:25 Lalu Yosafat dan orang-orangnya turun untuk menjarah barang-barang mereka. Mereka menemukan banyak ternak, harta milik, pakaian dan barang-barang berharga. Yang mereka rampas itu lebih banyak dari pada yang dapat dibawa. Tiga hari lamanya mereka menjarah barang-barang itu, karena begitu banyaknya. 2 Tawarikh 20:22-25 TB

Kemenangan yang luar biasa diterima oleh Bangsa Israel yang dipimpin oleh Raja Yosafat. Melalui cerita saya, disaat operasi berjalan saat jam 8 pagi. Hal ini berlangsung selama 5-6 jam. Besoknya, dokter saya melihat hasilnya dan berkata bahwa Tumor saya jinak dan tidak bertumbuh menjadi besar. Haleluya! By the Grace of God, inilah yang terjadi dimana jawaban terjadi sesuai KehendakNya.

Wajar kalau kita berharap agar segala hal bisa terjadi sesuai kehendak kita, tetapi kita harus belajar untuk berserah agar hasil dan jawaban yang ada sesuai Kehendak Tuhan. Bahkan meskipun kita belum bisa menerima dan mengenalinya saat ini.

Melalui kesaksian saya, Saya sempat punya pikiran, bahwa meskipun Tumor saya jinak, tetapi mengapa tumor ini tetap harus ada disana. Tetapi Tuhan berkata, bahwa Dia ingin agar saya bisa lebih berharap dan bergantung KepadaNya. Melalui kejadian ini, Saya bisa memberikan kesaksian dan penguatan bagi orang di sekeliling saya, bahwa Pribadi yang Maha Besarlah yang menjadi arahan pandangan saya.

Closing Verse – Nah, mengenai kita sendiri, di sekeliling kita ada banyak sekali saksi! Sebab itu, marilah kita membuang semua yang memberatkan kita dan dosa yang terus melekat pada kita. Dan marilah kita dengan tekun menempuh perlombaan yang ada di depan kita. Hendaklah pandangan kita tertuju kepada Yesus, sebab Dialah yang membangkitkan iman kita dan memeliharanya dari permulaan sampai akhir. Yesus tahan menderita di kayu salib! Ia tidak peduli bahwa mati di kayu salib itu adalah suatu hal yang memalukan. Ia hanya ingat akan kegembiraan yang akan dirasakan-Nya kemudian. Sekarang Ia duduk di sebelah kanan takhta Allah dan memerintah bersama dengan Dia. Ibrani 12:1-2 BIMK

Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah aku; selidikilah batinku dan hatiku.
Sebab mataku tertuju pada kasih setia-Mu, dan aku hidup dalam kebenaran-Mu. Mazmur 26:2-3 TB

Karena Keputusan Yesus yang tetap fokus PandanganNya kepada Bapa dan bukan kepada rasa sakitNya, kita semua bisa berada disini. Arahkan Pandangan dan Mata kita agar tertuju pada Kesetiaan, Hati dan kebenaran Tuhan dan Sumber segala Sumber disaat kita sedang menghadapi “Laskar Besar” dalam kehidupan.