Sukses, Berani ? by Ike Sugianto

Treasures Women Meeting, JPCC, 13 Agustus 2016

Bulan lalu, kita telah belajar banyak sekali tentang Excellence. Kita telah belajar bahwa Excellence adalah sikap, gaya hidup dan prinsip hidup untuk mengerjakan segala sesuatudengan yang terbaik dari diri kita. Kita juga sudah belajar, bahwa promosi dan kesuksesan akan menjadi konsekuensi logis, bagi orang-orang yang mempraktekkan prinsip Excellence ini.

Selama ini kita berpikir bahwa semua orang ingin sukses. Yang menarik ternyata ada yang namanya Fear of Success.

Fear of Success adalah sesuatu yang sifatnya subconscious atau tidak disadari. Berikut adalah ciri-cirinya

  • Anda merasa bersalah atas kesuksesan yang Anda dapat, meskipun itu kesuksesan kecil, karena teman Anda, keluarga Anda atau rekan sekerja Anda tidak mendapatkan sukses yang sama.
  • Anda tidak menceritakan pencapaian-pencapaian Anda pada orang lain.
  • Anda menghindari atau menunda mengerjakan proyek besar, khususnya proyek yang akan membuat Anda dikenali banyak orang.
  • Anda sering mengompromikan atau mengorbankan tujuan dan agenda Anda untuk menghindari konflik di group atau konflik di keluarga Anda.
  • Anda mensabotase sendiri pekerjaan atau mimpi Anda dengan meyakinkan diri Anda bahwa Anda tidak cukup pantas mencapainya.
  • Secara tidak disadari, merasa tidak layak menikmati kesuksesan dalam hidup Anda.
  • Anda percaya jika Anda mencapai sukses, Anda tidak dapat mempertahankannya. Bahkan Anda akan gagal, dan berakhir di tempat yang lebih buruk daripada sebelum Anda mulai. Oleh sebab itu Anda berpikir, “Kenapa repot-repot untuk sukses ?”

Konsep Fear of Success ini dikemukakan pertama kali oleh Matina Horner, seorang psikologis di awal tahun 70-an. Meskipun Fear of Success ini bisa dialami oleh pria dan wanita, namun banyak ahli menemukan bahwa wanita lebih mudah merasakan Fear of Success.

Women in S & P 500 Companies
Women in S & P 500 Companies

Data survey yang dilakukan organisasi Catalyst terhadap 500 perusahaan besar di Amerika Serikat. Ada 44,3% wanita yang menjadi karyawan di perusahaan tersebut, tetapi hanya 4,4% dari CEO perusahaan-perusahaan tersebut yang adalah wanita.

Dari literatur yang saya baca, pengamatan saya terhadap sekitar, dan riset kecil-kecilan terhadap beberapa orang teman saya, saya menemukan ada 4 hal yang membuat wanita mengalami Fear of Success. Kesuksesan yang dimaksud di sini bukan hanya dalam hal pekerjaan, tetapi mencakup promosi (pemberian tanggung jawab lebih) dalam pelayanan, relasi sosial, dalam keluarga (prestasi anak, dsb), dll.

Takut Tidak Dicintai

Wanita single sering dinasehati orang sekitarnya untuk tidak sekolah terlalu tinggi. “Nanti pria jadi takut sama kamu”.  Wanita single takut “tidak laku”. Wanita yang sudah menikah, takut suaminya tersaingi, harga dirinya jatuh, lalu rumah tangganya berantakan. Seakan-akan wanita harus bertanggung jawab akan semua hal, termasuk kemampuan suaminya menjaga hati.

Takut Dimusuhi Teman

Tidak semua teman menyukai kesuksesan kita. Tidak semua teman bisa turut gembira dengan kesuksesan kita. Karena insecurity di dalam diri mereka, membuat mereka merasa inferior ketika berhadapan dengan temannya yang sukses. Baik wanita maupun pria yang sukses kadang dijauhi oleh teman, digosipin. Tetapi karena wanita, secara natur memiliki kebutuhan lebih tinggi untuk menjadi bagian dalam kelompok, hal ini lebih mempengaruhi wanita. Buktinya: wanita ke toilet saja akan berusaha mencari teman, wanita tidak nyaman makan di restoran sendirian.

Cinderella Complex

Pertama kali dikemukakan oleh Collette Dowling, Cinderella Complex adalah pola pikir yang dimiliki seorang wanita bahwa dia harus diselamatkan oleh pria. Bahwa ia tidak mampu meningkatkan kualitas hidupnya sendiri, dan hanya menunggu seorang pria. Perhatikan konsep cerita telenovela, drama seri Asia banyak yang menggunakan konsep ini. Semakin sering kita menontonnya, semakin kuat pola pikir ini.

Konsep yang lebih luas daripada Cinderella Complex adalah Learned Helplessness. Perasaan tidak berdaya, karena pola pikir bahwa saya tidak mampu, apapun yang akan saya lakukan pasti gagal. Ini bisa berasal dari pola pikir yang tanpa sengaja ditanamkan orang tua, atau karena serangkaian kegagalan/penderitaan hidup.

Takut Susah

Doing excellence –bertindak sebaik mungkin- pastinya lebih repot. Jadi sukses juga membawa konsekuensi baru: perubahan-perubahan. Dan perubahan ini karena adanya di masa depan, tidak terbayangkan, kadang menakutkan. Ada pandangan ahli mengatakan Fear of Sucess terjadi karena orang takut menghadapi perubahan sewaktu mereka bergerak maju.

BAGAIMANA MENGATASI HAL INI ?

Apa kata FIRMAN TUHAN tentang hal ini?

  1. Pria dan Wanita Setara di Mata Tuhan

Janji Allah yang kita baca di Alkitab, juga diberikan pada wanita. Tidak pernah di Alkitab disebutkan itu hanya untuk pria. Allah ingin wanita juga memiliki kehidupan yang terus naik dan berkelimpahan.

Supporting Verse – Kej 1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambarNya, menurut gambar Allah diciptakanNya dia; laki-laki dan perempuan diciptakanNya mereka.

Yoh 10:10b Aku datang, supaya mereka mempunyai, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan

Ul 28:13-14 Tuhan akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah Tuhan, Allahmu yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia, dan apabila engkau tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri dari segala perintah yang kuberikan kepadamu pada hari ini, dengan mengikuti allah lain dan beribadah kepadanya.

  1. Memahami posisi dan peran

Setiap orang memiliki beberapa peran sekaligus. Orang yang sama bisa memiliki peran: seorang isteri, ibu, majikan dari ART/sopir, DL atau/dan juga bos di kantor. Untuk setiap situasi yang berbeda, kita perlu menyesuaikan peran dan posisi kita di situasi tersebut.

Di rumah dalam peran suami-isteri, kita mengikuti Firman Tuhan :

Supporting Verse – Efesus 5:22-23 Hai isteri, tunduklah kepada suamimu, seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat.

Sebagai wanita menikah, ketika di rumah, peran yang digunakan adalah seorang isteri yang tunduk kepada suami. Meskipun di pelayanan, komunitas sosial atau di kantor dia memiliki peran sebagai seorang pemimpin.

Robi Sonderegger pernah menyampaikan ilustrasi bahwa pernikahan ibaratnya 3 jalinan rambut: suami, isteri dan Tuhan. Perlu 3 jalinan yang kuat untuk menjadi kepangan yang indah. Ketika seorang wanita menjalani hubungan pacaran atau pernikahan, bukan berarti jati dirinya melebur menjadi satu dengan pacar/suaminya. Ia diijinkan untuk menjaga keunikan dirinya: mimpi, kekuatan diri, talenta, gaya kepribadian.

Pelajari bagaimana Perempuan Sunem belajar menempatkan diri tunduk kepada suami tanpa kehilangan jati dirinya.

Supporting Verse – 2 Raja-Raja 4:8-9 – Perempuan Sunem meminta persetujuan dari suaminya namun menempatkan diri pada posisi yang setara, memberikan pertimbangan yang jelas.

“Pada suatu hari Elisa pergi ke Sunem. Di sana tinggal seorang perempuan kaya yang mengundang dia makan. Dan seberapa kali ia dalam perjalanan, singgahlah ia ke sana untuk makan.

Berkatalah perempuan itu kepada suaminya: “Sesungguhnya aku sudah tahu bahwa orang yang selalu datang kepada kita itu adalah abdi Allah yang kudus. Baiklah kita membuat sebuah kamar atas yang kecil yang berdinding batu, dan baiklah kita menaruh di sana baginya sebuah tempat tidur”

2 Raja-Raja 4 : 18-23 Perempuan Sunem ini memiliki prinsip iman, tetapi tetap sopan, tidak menggurui, menyalahkan ataupun melempar tanggung jawab. Bahkan ia membereskan permasalahan yang ia mampu tanggung.

  1. Sukses = berbuah bagi orang lain

Supporting Verse – Yoh 15:8 Dalam hal inilah BapaKu dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-muridKu.

Kalau bisnis kita berkembang lebih besar, kita bisa memiliki lebih banyak karyawan dan memberkati hidup mereka.

Kalau kita bekerja lebih efektif, akan lebih banyak customer yang terbantu.

Kalau kita menjadi Ibu yang lebih baik, anak-anak kita akan terberkati, teman-teman anak kita memperoleh pengaruh positif dari melihat hidup mereka, ada mama-mama lain terinspirasi dan menjadi lebih baik.

Kalau kita sukses mengelola waktu, kita bisa memiliki waktu lebih banyak untuk pelayanan.

Kita sudah ditebus dengan harga yang sangat mahal oleh Tuhan Yesus. Kita tidak bisa egois menyimpan semua talenta yang kita miliki, hanya untuk diri kita sendiri. Bertindak excellence memang lebih capek, lebih repot, tetapi itu akan membawa kita kepada kehidupan yang berbuah, yang signifikan berdampak untuk orang lain.

Dan di saat Tuhan memberikan vision, Tuhan juga akan memberikan provision.

Supporting Verse – Fil 4:19 Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaanNya dalam Kristus Yesus.

Segala keperluanmu, termasuk pasangan hidup yang akan mendukung Anda untuk terus menggunakan talenta Anda, bertindak excellence dan meraih kesuksesan.

Saya berdoa biar saat ini juga Tuhan patahkan setiap hal yang menghalangi Anda untuk bersikap excellence. Membebaskan Anda dari rasa takut yang tidak perlu, sehingga Anda tidak perlu ragu lagi untuk mengejar kesuksesan. Karena bagi orang yang hatinya  di dalam Tuhan, kesuksesan berarti berbuah yang dengan murah hati akan dibagikan untuk dinikmati orang lain.

Biar kemurahan Tuhan membantu Anda untuk lebih murah hati dalam mengerjakan segala talenta dan tanggung jawab yang Tuhan sudah letakkan dalam tangan kita. Apapun itu, baik itu keluarga, anak-anak, pekerjaan, bisnis, pelayanan, apapun itu. Anda berhak untuk menikmati kesuksesan yang ada.

Closing Quotes