The Force of Faith By Ps. Casey Treat

JPCC Online Service (22 Agustus 2021)

Halo, Jakarta Praise Community Church! Saya Pastor Casey Treat dari Christian Faith Center di Seattle. Sangat senang bisa bersama Saudara di akhir pekan ini. Kami selalu mendoakan Pastor Jeffrey dan Angela Rachmat dan seluruh tim pemimpin di gereja, serta Saudara semua. Kami berdoa agar Roh TUHAN berkuasa atas hidup Saudara, dan agar Saudara bisa melewati musim yang sulit dimengerti ini, dan agar Allah mendatangkan kebaikan, terlepas dari semua yang dialami dunia kita saat ini. Itulah yang kita imani.

Banyak drama dan trauma yang sedang terjadi di dunia kita, tetapi Allah terus bekerja, membawa berkat dan kesembuhan, serta hidup berkelimpahan bagi mereka yang percaya. Saya sangat bersemangat ikut ambil bagian dalam ibadah Saudara hari ini. Doa saya, dalam beberapa waktu ke depan, Saudara menerima semangat yang baru, dikuatkan untuk terus berjalan bersama Allah, serta dapat semakin melihat semua yang Allah sediakan bagi Saudara setelah mendengar pesan hari ini.

Mari kita mulai belajar dari firman Tuhan, dan saya diberitahukan bahwa tema bulan ini adalah “Hidup Berkomitmen“. Kita belajar bagaimana menjadi murid-murid Tuhan yang sejati. Kita tidak jadi Kristen hanya di hari Minggu, tetapi setiap hari. Kita tidak menyembah Allah hanya di hari Minggu, tetapi setiap hari. Kita tidak meyakini berita Injil hanya ketika kita duduk di gereja atau di pertemuan kelompok sel, tetapi kita meyakininya sepanjang waktu!

Tanpa mempraktikkan iman hari Minggu di hari Senin, Selasa, Rabu, dan hari-hari lainnya, kita tak akan pernah tahu apa yang sudah Allah siapkan bagi kita. Ajaibnya, itu banyak terjadi! Banyak orang percaya dan lahir baru, dan siap untuk masuk ke surga, tetapi tidak pernah mengalami hidup berkelimpahan yang sudah Allah siapkan bagi mereka.

Nah, kita tidak hanya mau masuk surga setelah mati; tapi kita mau hidup berkelimpahan dalam perjalanan kita menuju surga. Saya berdoa hari ini, Saudara dimampukan untuk mendengar, serta menerima pewahyuan dari Roh Kudus, sehingga Saudara bisa temukan semua rencana Tuhan bagi hidup Saudara, dan untuk itu, Saudara butuh komitmen.

Komitmen menunjukkan kedewasaan rohani. Komitmen menunjukkan pengenalan akan Allah, sebab Allah itu setia, Allah itu benar dan tak pernah berubah. Jadi kalau sikap kita di gereja berbeda dengan di tempat kerja, atau sikap kita saat bersama keluarga berbeda dengan saat bersama teman-teman, kita percaya A saat kita lagi bersama pendeta tapi percaya B saat kita lagi bersama orang lain, itu artinya kita tidak mengenal Tuhan, sebab kita hidup tanpa komitmen (atau ketetapan hati).

Hidup berkomitmen itu tidak mudah terutama pada zaman kita hidup sekarang dibandingkan dalam periode-periode lain sepanjang sejarah, karena dalam dunia kita sekarang tidak banyak orang yang mau berkomitmen, benar tidak? Baik itu terhadap pernikahan, terhadap anak-anak, terhadap pekerjaan mereka. Kebanyakan orang tidak punya komitmen.

Di Amerika, kebanyakan komitmen sifatnya sebentar saja. Sedikit-sedikit, “Aku stres nih. Aku berhenti saja ah, udahan. Mau coba yang lain saja. Ini terlalu susah, aku menyerah!” Akibatnya mentalitas orang Amerika sangat dangkal dan berjangka pendek. Padahal untuk berjalan bersama Allah, Saudara mesti setia dan berkomitmen. Saudara harus bertahan melawan serangan musuh, harus bertahan menghadapi tekanan hidup serta berbagai hal negatif yang muncul di hidup Saudara, sebab Saudara memercayai Allah.

Tujuan Saudara sebagai orang Kristen adalah menjadi serupa dengan Kristus, karena Kristus berkomitmen, kita pun mesti berkomitmen. Jadi hidup berkomitmen, bagi saya, bukanlah sebuah beban. Bukan sesuatu yang negatif, malahan memberi semangat! Hidup yang bermanfaat, serta penuh dengan berkat Allah.

Saya tahu Saudara sudah belajar banyak ayat Alkitab tentang memikul salib dan mengikut Yesus, menyelesaikan pertandingan dengan baik serta memelihara iman; semua hal yang menunjukkan komitmen; dan akan saya lanjutkan hari ini. Salah satu ayat yang sudah Saudara baca adalah Yakobus 1.Kalau punya Alkitab, mari bersama kita buka ayat ini.

Opening Verse – Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun. Yakobus 1:2-4 (TB)

Consider it a sheer gift, friends, when tests and challenges come at you from all sides. You know that under pressure, your faith-life is forced into the open and shows its true colors. So don’t try to get out of anything prematurely. Let it do its work so you become mature and well-developed, not deficient in any way. James 1:2-4 (MSG)

Itu dia yang kita inginkan! Kita ingin menjadi dewasa. Kita ingin menjadi utuh. Kita ingin kuat di dalam Tuhan. Kita ingin menjadi orang Kristen sejati, bukannya jadi orang munafik, kan? Bukan cuma pura-pura atau berakting seperti orang Kristen, sementara di balik pintu, kita sangat berbeda. Bukan! Kita mau jadi sempurna dan utuh,seperti yang Allah firmankan, kita “takkan kekurangan”. Saudara bisa meraih kehidupan yang penuh berkat. Saudara bisa sehat dan kuat. Bisa makin sejahtera. Saudara bisa punya keluarga yang bahagia, dan–dan ketika tantangan datang, Saudara bisa mengatasinya dengan baik.Saudara tak kekurangan apa-apa.

Supporting Verse – Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, –yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit–,maka hal itu akan diberikan kepadanya. Yakobus 1:5 (TB)

If you don’t know what you’re doing, pray to the Father. He loves to help. You’ll get his help, and won’t be condescended to when you ask for it. James 1:5 (MSG)

Kalau Saudara kekurangan, Saudara tidak tahu harus berbuat apa, kalau Saudara tidak yakin harus bagaimana menghadapi tantangan dalam hidup, kalau Saudara bingung harus berbuat apa; Allah akan menuntun Saudara! Kita tanya kepada Allah, praktikkan iman kita. Kita berserah sembari tetap menjaga komitmen kita sebab Allah memberi dengan murah hati kepada semua orang!

Mungkin Saudara bilang, “Saya enggak yakin Tuhan mau tolong saya. Saya enggak yakin Allah akan menjawab doa saya. Saya enggak yakin Allah mau melawat saya.” Stop! Semua perkataan itu lahir dari keraguan, ketakutan, dan kurangnya komitmen. Kalau kita mengerti betapa Allah serius memperhatikan kita, dan kita juga mau serius mengikut Dia, kita tahu bahwa Dia memberi dengan murah hati, dan kita percaya bahwa Dia akan membawa kita melewati semua tantangan, apa pun itu.

Supporting Verse – Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan. Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya. Yakobus 1:6-8 (TB)

Ask boldly, believingly, without a second thought. People who “worry their prayers” are like wind-whipped waves. Don’t think you’re going to get anything from the Master that way, adrift at sea, keeping all your options open. James 1:6-8 (MSG)

Ayat diatas mengatakan, Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, Mintalah dalam iman! Jangan bimbang. Terjemahan lain dari kata bimbang memakai kata “ragu-ragu“; tidak boleh ragu-ragu! Di sinilah kita dituntut untuk mengambil keputusan, “Aku mau total. Aku mau ikut Allah. Aku orang Kristen penuh waktu, bukan paruh waktu. Aku mau berkomitmen! Aku murid-Nya.”

Sebab jika hati kita mendua; satu hari kita mengaku mengasihi Tuhan, hari lain kita ragu Tuhan mengasihi kita. Satu hari kita yakin mau berkomitmen, hari lain kita berpikir ulang. Saya maju dan mundur; naik dan turun .Saya panas dan dingin; jadinya suam-suam kuku. Jika saya hidup seperti itu, Alkitab berkata,”Jangan pikir kamu akan menerima sesuatu dari Tuhan. Hatinya mendua, hidupnya tidak tenang.”

Sebab jika hati kita mendua, maka pikiran kita bercabang. Kita percaya hal yang berlawanan: satu hari kita mengimani Allah, hari lain kita mengikut dunia. satu hari kita percaya kepada Allah, hari lain kita percaya kata dunia. Tanpa pendirian, kita tidak bisa menerima yang Allah sudah siapkan bagi kita. Bukan berarti Allah tidak mengasihi Saudara. Bukan berarti Saudara belum lahir baru.

Hanya saja, Saudara tak akan menerima semua yang Allah siapkan untuk Saudara. Saudara tidak akan menemukan hidup penuh kelimpahan dan berkat, sampai Saudara bisa setia, berkomitmen, dengan totalitas. Pakai iman Saudara, dan berjalanlah bersama Allah. Setiap orang yang pikirannya tidak bercabang punya ketetapan hati, sehingga Tuhan membawa kelimpahan hidup bagi mereka.

Saudara mau menerima semua yang Saudara minta, dalam nama Yesus, iya ‘kan? Bukankah itu hidup yang kita mau? Izinkan saya menjelaskan lebih banyak tentang memakai iman, memelihara iman, bukannya mengabaikan iman, lalu menjadi takut, ragu, dan khawatir. Bukannya mengabaikan iman lalu menjadi takut, ragu, dan khawatir. Tentu tidak!

Kita mau memelihara iman sama seperti para rasul, “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.” Itu yang kita mau, kan? Jadi, kita akan fokus pada pemikiran yang penting ini, bagaimana kita bisa memelihara iman? Bagaimana kita dengan penuh kesadaran bisa mempraktikkan iman kita? Bagaimana agar pikiran tidak bercabang, terombang-ambing dan suam-suam kuku? Bagaimana cara memperoleh hidup berkelimpahann yang Tuhan sediakan bagi kita? Saya berdoa agar Saudara mendengar dan bisa mengerti. Semoga Saudara bisa mengerti pesan saya, dan Roh Kudus menjadikannya nyata dalam hidup Saudara.

Kebanyakan orang Kristen—pikirkan ini sejenak dan lihat apakah Saudara setuju—kebanyakan orang Kristen lebih ingin iman yang nyaman daripada yang teruji. Mereka mau main aman saja. “Jangan susah-susah lah! Aku enggak mau rugi. Ngapain capek-capek berjuang. Malas kalau harus melawan arus. Yang nyaman-nyaman sajalah!”

Namun, Allah ingin Saudara punya iman yang kuat. Iman yang kuat adalah bagian dari komitmen. “Aku mau ikut, 100%. Terus sampai akhir, bersama Tuhan.” Banyak orang menganggap iman sesuatu yang pasif, bukan agresif. Kalau urusan iman, biasanya pemikiran kita seperti ini.

  • “Yah, aku punya iman kok.”. “Oke, apa yang kamu buat dengan imanmu?”. 
  • “Ya, aku ini hidup dengan iman.” “Terus, bagaimana sekarang imanmu?”.
  • “Ya, imanku dalam sih.””Iman yang dalam? Apa gunanya iman itu?”.
  • “Ya, aku merasa nyaman karena aku punya iman.”

Orang seperti ini mungkin belum sepenuhnya memahami arti beriman. Apa yang terjadi saat Saudara sungguh beriman? Iman akan menggerakkan Saudara. Iman mengubahkan, mengobarkan semangat Saudara. Iman mengubahkan keadaan di sekeliling Saudara. Iman memindahkan gunung. Iman tidaklah pasif. Iman bukan sekadar sesuatu yang Anda punya. Iman bukan cuma perasaan yang menyenangkan. Iman adalah kekuatan yang dapat mengubah hidupmu, mengubahkan duniamu. Iman itu agresif. Iman punya kuasa. Iman membawa semangat. Jika Saudara pikir hidup Kristen membosankan, Saudara keliru.

Selama ini Saudara mendengarkan pengajaran yang salah! Iman itu dahsyat dan menguatkan, dan membawa kita kepada hidup yang berkelimpahan. Banyak orang menganggap iman sebagai jalan terakhir. Mereka yang sudah mencoba segala cara dimana mungkin teman-teman dan dokter sudah tidak bisa membantu mereka, atau Pengacara dan orang di bank sudah tidak bisa membantu mereka. Jadi, pada akhirnya mungkin kita harus memakai iman. Iman bukanlah jalan terakhir; tetapi harus menjadi langkah pertama.

Kita berseru kepada Allah, berkomitmen kepada Allah, percaya kepada Allah. Kadang Allah akan bertindak melalui orang lain, institusi, dan kesempatan, tapi mari kita cari dulu kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, maka semua itu akan ditambahkan kepada kita. Iman bukanlah jalan terakhir. Iman adalah awal yang membawa perubahan.

Kebanyakan orang Kristen tidak tahu perbedaan antara memakai iman dan sekadar berharap. Semua orang di dunia mengharapkan sesuatu yang lebih baik. Kita berharap punya uang lebih. Kita berharap bisa lebih kuat atau sehat. Berharap pernikahan kita lebih baik. Tapi, Allah tidak mau Saudara cuma sekadar berharap. Dia mau kita mewujudnyatakan iman kita.

Iman adalah kekuatan yang sanggup mengubah keadaan. Iman akan mengubah pernikahan dan kondisi keuangan Saudara, keluarga Saudara, dan juga dunia Saudara. Hiduplah dengan mempraktikkan iman, jangan hanya hidup dengan angan-angan; yakinlah ketika berjalan bersama Allah, Saudara akan melihat hasil yang luar biasa.

Sharing Ps. Casey – Dalam 45 tahun terakhir, saya menyadari bahwa iman adalah kunci untuk menjalani panggilan Allah dalam hidup kita. Saya dan istri, Wendy sudah menikah selama 43 tahun. Gereja kami Christian Faith Center sudah berdiri selama 42 tahun. Kami sudah berjalan dengan iman dan melihat hal-hal yang luar biasa; membangun rumah-rumah ibadah, keliling dunia untuk mengajar, berbicara di televisi, dan mengubah hidup banyak orang bagi Kristus.

Semua dimulai dengan iman! Jadilah orang yang beriman, yang sungguh-sungguh hidup mempraktikkan iman agar Allah melakukan hal-hal luar biasa dalam hidup Saudara. Waktu saya mulai berjalan bersama Allah, saya dulu miskin, tidak berpendidikan tinggi dan tidak tahu banyak tentang kehidupan gereja. Lalu Wendy pun datang dari keluarga pendeta yang miskin, jadi kami tidak punya uang.

Tidak ada yang mendukung kami. Tidak ada yang memberi apa pun. Kami hanya punya iman! Kami percaya Allah punya sesuatu yang spesial untuk masa depan kami, bahwa Allah mau kami membangun gereja yang besar dan Allah mau kami punya keluarga yang hebat.

Dan saat iman kami terhubung dengan Allah, hal-hal luar biasa terjadi! Bukan karena kami ini hebat; melainkan karena kami punya Allah yang hebat. Hari ini, keluarga kami semua melayani dan cucu-cucu kami bertumbuh di gereja kami. Kami tetap sejahtera walau hidup di tengah pandemi, dan dunia yang penuh masalah, baik itu masalah politik atau berbagai masalah lain di dunia.

Kami lihat Allah melakukan hal-hal hebat, karena kami berkomitmen mengikuti Dia. Kami percaya kepada-Nya. Hidup dengan iman, bukan dengan yang kami lihat. Iman kami tidak goyah saat dunia politik bergejolak. Kami tak berhenti memakai iman saat menghadapi virus dan hal-hal lain di sekitar kami. Justru, kami pakai iman lebih lagi dari sebelum-sebelumnya. Kami percaya kepada Allah lebih lagi dibanding sebelumnya.

Sekarang, saya sudah 66 tahun, iman saya jauh lebih kuat dibanding waktu saya masih 26 tahun dan gereja kami baru saja mulai. Saya mau terus hidup dengan iman. Saya mau menjaga komitmen karena itulah membawa hasil! Sesuai kata Alkitab! Demikianlah Allah bergerak dalam hidup kita. Jika Saudara percaya; tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!

Supporting Verse – Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya. Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Sorga diserong dan orang yang menyerongnya mencoba menguasainya. Matius 11:11-12 (TB)

Dalam kitab Matius 11, Yesus berbicara tentang Yohanes Pembaptis. Dalam ayat 11 dan 12, Dia berkata bahwa Yohanes Pembaptis terbesar dari semua orang, sampai pada saat itu. Terbesar di antara semua nabi-nabi, di antara semua umat Allah. Yohanes Pembaptislah yang terbesar di antara semuanya, Dia memberitakan Kristus. Dia hidup dengan berani untuk Kristus. Dia menyerukan tentang Kristus. Bahkan ketika dipenjarakan dan dibunuh karena imannya, Yohanes Pembaptis tidak bimbang. Lalu Tuhan mengatakan sesuatu yang luar biasa dalam Matius 11:12 (BIMK).

Supporting Verse – Sejak Yohanes mengabarkan beritanya sampai pada saat ini, umat Allah ditentang oleh orang-orang yang berusaha menguasainya dengan kekerasan. Matius 11:12 BIMK

Saya suka konsep, “menguasainya dengan kekerasan” —atau “memakai kekuatan“. Saat itu sedang terjadi banyak transisi; Dari Perjanjian Lama menjadi Perjanjian Baru. Dulu Hukum Taurat, sekarang anugerah atau Kasih Karunia, Kristus hadir di sana lalu penderitaan mendekat, sungguh masa yang keras. Masa-masa yang penuh perubahan dan penuh pergumulan. Setan berperang melawan Allah. Sebuah peperangan rohani.

Alkitab berkata, kita bergumul melawan roh-roh jahat dan penguasa kegelapan, bukan melawan sesama manusia. Kita bukan melawan manusia atau orang-orang yang belum percaya. Kita bukan melawan agama-agama lain. Kita bukan melawan kekuatan politik. Fokus kita adalah kehidupan rohani, kita bertahan melawan kekuatan musuh. Kita bukan melawan darah dan daging, melainkan roh-roh jahat dan penguasa kegelapan.

Kita perlu “dengan keras” atau “dengan penuh kekuatan” melawan mereka untuk mewujudnyatakan tujuan-tujuan Allah, janji-janji Allah, jadi hidup kita sama sekali tidak pasif! Hidup beriman itu agresif. Kita berkomitmen untuk percaya, untuk berjalan bersama Allah, untuk menerima semua yang Dia sediakan bagi kita. Iman adalah kekuatan yang membawa semua janji Allah ke dalam hidup kita, ke dalam keluarga kita, dan dunia kita.

Jadi jika orang Kristen setengah hati dalam berkomitmen, dan suam-suam kuku, mereka tak akan tahu apa yang Allah mampu lakukan. Namun, jika kita pakai kekuatan iman kita, jika kita berkomitmen sepenuh hati kepada Allah, seperti Allah berkomitmen pada kita, hal-hal baik akan terjadi. Kehidupan gereja akan penuh semangat. Keluarga dan teman-teman akan diselamatkan. Penyembuhan terjadi. Kesejahteraan tersedia. Hidup berlimpah Saudara miliki; jika Saudara pakai kekuatan iman.

Sungguh, satu-satunya kekuatan tak terbendung dalam dunia, adalah kekuatan iman. Masih ingat film yang— Saudara mungkin tahu—ada tokohnya bilang,  “Use The Force” atau Pakai kekuatan itu!”? Pakailah kekuatan itu; di sini saya bicara tentang kekuatan iman. Sudahkah Anda pakai kuasa, kekuatan, keyakinan, kepercayaan, bahwa Allah menjawab doa-doa? Bahwa firman-Nya benar. Bahwa janji-janji-Nya akan digenapi. Pakailah kekuatan iman; satu-satunya kekuatan yang tak terbendung.

Agak lucu, saat ini di Amerika Serikat, sedang gencar promosi mobil tenaga listrik. Beragam mobil listrik, skuter listrik, sepeda listrik, sepeda motor listrik, demi penggunaan energi yang hemat dan bersih—sangat bagus menurut saya—tetapi, di beberapa negara bagian, mereka kehabisan listrik, sehingga tidak bisa mengisi energi mobil listrik mereka!

Mereka kembali gunakan mobil yang pakai BBM, karena BBM masih tersedia, sedangkan listriknya habis. Satu-satunya kekuatan yang tak akan habis adalah kekuatan iman. Kelak, kita bisa kehabisan listrik dan juga BBM, kita bisa kehabisan kekuatan politik yang kita perlu, kita bisa kehabisan berbagai sumber daya alam. Namun, kita tak akan pernah kehabisan kuasa rohani yang bersumber dari kekuatan iman.

Supporting Verse – Yesus menjawab mereka: “Percayalah kepada Allah. Markus 11:22 TB

Ketika Yesus berkata, “Percayalah kepada Allah,” Dia sedang menjelaskan, bahwa ini sebuah pilihan! Saudara bisa memilih untuk melakukan atau tidak melakukannya. Ada orang bilang, “Ya, aku sudah coba beriman, tapi tidak begitu besar. Imanku kecil. Seperti tidak ada iman.” Ambillah keputusan untuk memakai iman! Setiap manusia sudah diberi kemampuan untuk hidup dengan iman, untuk beriman kepada Allah.

Yesus berkata, “Percayalah kepada Allah”. Ini adalah sebuah pilihan, sebuah keputusan.”Ya, tapi saya tidak merasakannya, Pak Pendeta.” Iman itu bukan perasaan, bukan emosi. Perasaan bisa datang dan pergi, namun iman bertahan sebab iman adalah keputusan.” Aku percaya!””Aku percaya kepada Allah!”. “Aku percaya firman-Nya. Aku percaya janji-Nya.”. “Aku berjalan dengan iman. Aku pakai kekuatan iman.”

Ini sebuah pilihan. Saya sempat sering menemani Dr. David Yonggi Cho, gembala sebuah gereja luar biasa di Korea; jemaatnya sempat mencapai satu juta orang! Waw! Dr. Cho itu panutan saya. Saya mendengarkan beliau mengajar, mendengarkan beliau berdoa, dan ikut ke mana beliau melayani. Beliau dan gerejanya punya roh yang luar biasa.

Suatu hari, kami berdoa di kantornya dan bersiap untuk sebuah ibadah. Dalam perjalanan menuju gereja,ada sekitar 30,000 orang yang sudah hadir di sana, Dr. Cho berkata, “Mari kita berdoa.”Saya menutup mata, dan dia hanya mengucapkan tiga kata. Dia berkata, “Tuhan, aku percaya.”

Doa paling penuh kuasa yang pernah saya dengar. “Tuhan, aku percaya!” Dia cuma perlu satu hal; iman percaya kepada Alah.” Aku percaya Engkaulah Juruselamat! Aku percaya Engkau Sang Penyembuh! Aku percaya Engkau TUHAN yang menyediakan. Aku percaya Engkau memberi kekuatan dan kebijaksanaan. Aku percaya, Tuhan!”

Mungkin Saudara dan saya, harus berdoa seperti itu tiap hari. Kita berdoa untuk banyak hal. Kita berdoa dengan banyak cara, tapi coba doakan tiga kata ini: “Tuhan, aku percaya.”Yesus berkata, “Percayalah kepada Allah.” Lalu Dia melanjutkan dan meminta agar kita memakai iman kita. Apa yang bisa dilakukan dengan iman, dan cara iman bekerja.

Supporting Verse – Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya. Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu. Markus 11:23-24 TB

Ada dua hal yang perlu terjadi agar iman bekerja. Dua hal yang terjadi ketika Saudara memakai iman.

Yang pertama, Saudara harus perkatakan.

Yang kedua, Saudara harus percaya.

Perkatakan dengan mulut. Percaya dengan hati. Iman akan bekerja, dan semua orang bisa melakukannya! Saudara tidak harus pintar.Saudara tidak harus cantik. Saudara tidak harus kaya. Saudara tidak harus jadi anggota kelompok tertentu. Perkatakan dan percaya, maka iman akan memindahkan gunung.

Berbicaralah kepada pikiran Saudara. Tidak ada dikatakan, “Berceritalah tentang masalahmu.” Kita suka sekali menceritakan semua problem kita. Kita ceritakan masalah kita di Twitter dan kepada teman-teman kita. Kita masuk ke Facebook, menceritakan semua problem kita.

“Tahu enggak apa yang kualami? Tahu enggak perlakuan bos aku hari ini? Tahu enggak perlakuan orangtuaku kepadaku hari ini? Aku enggak habis pikir …” Kita terus membicarakan semua masalah, tetapi kita tidak bicara kepada masalah kita. Mari mulai pakai iman kita; mulailah memperkatakannya.” Aku perkatakan (terobosan) keuangan ke dalam kehidupanku dan keluargaku. Aku percaya aku punya kelimpahan dalam kemampuan finansial. Aku perkatakan kekuatan ke dalam tubuhku. Aku tolak sakit penyakit. Aku terima pertolongan dan kekuatan dari Bapaku. Aku perkatakan cinta, sukacita, dan damai ke dalam pernikahanku. Terima kasih, Bapa, untuk pernikahan yang diberkati.”

Jangan mengeluh tentang suami atau istri Saudara. Perkatakan iman, hidup, dan kasih. Ingatlah, jika kata-kata Saudara negatif, artinya Saudara memakai iman, dengan cara negatif. Saudara memperkatakan dan meyakini hal-hal yang tidak Saudara inginkan.

“Aku capek sekali. Aku sakit. Aku miskin. Aku tak pernah bisa maju. Pernikahanku membosankan. “Saudara memakai iman untuk hal-hal yang Saudara tidak inginkan. Stop!Jadilah orang Kristen! Berjalan dengan Allah, tetap berkomitmen, perintahlah gunung di hadapan Saudara! Jangan ucapkan hal-hal yang tidak Saudara inginkan.

Ucapkanlah hal-hal yang Saudara inginkan.”Terima kasih Bapa, sudah menjamah suamiku, istriku. Terima kasih atas kesejahteraan dalam hidupku. Terima kasih untuk pekerjaan baru tempat aku bisa berbuat banyak hal baik. Terima kasih, Bapa, Engkau berkati keluargaku. Terima kasih, ya Allah, Engkau sejahterakan gereja kami.”

Dan jika Saudara percaya; tidak ada yang mustahil bagi orang percaya. Ini pilihannya: ucapkan hal-hal yang tidak Saudara inginkan, dan Saudara akan terus mengalaminya, atau ucapkan janji-janji Allah dan Saudara akan mengalaminya. “Aku mau memegang komitmen. Aku mau menerima janji-janji Allah.”

Supporting Verse – Ia berkata kepada mereka: “Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, –maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu. Matius 17:20 TB

He answered, “Because of your little faith [your lack of trust and confidence in the power of God]; for I assure you and most solemnly say to you, if you have [living] faith the size of a mustard seed, you will say to this mountain, ‘Move from here to there,’ and [if it is God’s will] it will move; and nothing will be impossible for you. Matthew 17:20 (AMP)

Dalam Matius 17:20, Yesus berkata, Kamu tidak bisa “karena kamu kurang percaya.”Kadang kita menyalahkan iblis. Kita menyalahkan orangtua kita. Kita menyalahkan pasangan kita. Kita menyalahkan si jahat. Tapi Yesus berkata, “Bukan karena mereka, melainkan karena kamu kurang percaya.”

Lalu Dia berkata, “Jika kamu punya iman sebesar biji sesawi saja“— biji sesawi itu sangat kecil— “Jika kamu punya iman sebesar biji sesawi saja, kamu bisa perintahkan gunung untuk berpindah. Kamu bisa selesaikan semua masalah. Kamu bisa ubah semua keadaan. Jika kamu punya iman sebesar sebuah benih.”, Terjemahan Amplified Bible menyebutkan,”…jika kamu punya iman [yang hidup]…”. Iman yang hidup itu seperti sebuah benih; bertumbuh, aktif, agresif, dan bergerak.

Iman adalah kekuatan yang bisa diperkatakan ke dalam hidup Saudara. Perkatakanlah ke dalam keluarga, dan ke dalam gereja Saudara, kepada masa depan Saudara. Iman yang hidup; yang aktif, yang bertumbuh. Jika benih tidak digunakan, tidak ada yang dihasilkan. Jika benih disimpan di laci, tidak ada yang dihasilkan. Jika benih disimpan di toko, tidak ada yang dihasilkan.

Namun saat Saudara punya iman yang hidup, iman itu seperti benih yang bertunas. Dia bergerak dan bertumbuh. Seperti itulah iman yang lahir dari komitmen. Iman yang mengubah segala hal; memindahkan gunung-gunung, menyembuhkan yang sakit, membangkitkan yang patah semangat, memberi kita kuasa untuk berhasil.

Jadi, biarlah iman kita hidup layaknya sebuah benih. Ada orang yang bilang, “Iman akan muncul, dalam masa-masa sulit.”Tidak! Alkitab berkata, “iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.” Jadi kita harus terus berkomitmen mengisi hidup kita dengan firman Allah.

Berkomitmenlah kepada gereja Saudara, tempat firman Allah diajarkan. Berkomitmenlah kepada kelompok sel Saudara, tempat firman Allah dibicarakan. Berkomitmenlah kepada apa kata Allah lebih daripada apa kata dunia. Berkomitmenlah kepada perkataan Allah lebih daripada perkataan dunia, maka iman Saudara akan bertumbuh. Saudara akan bisa menaklukkan setiap tantangan, dan mengatasi setiap pencobaan. Tak peduli apakah itu masalah pribadi yang kecil atau masalah semua orang di seluruh dunia, kita bisa mengatasinya dengan iman kepada Allah! Kita bangkit mengatasinya dengan iman yang hidup seperti benih. Iman yang aktif, bertumbuh, dan bertumbuh.

P.S : Hi Friends! I need a favor in terms of a freelancing job opportunity, please do let me know if any of you know a freelance opportunity for a copywriter (content, social media, press release, company profile, etc). My email is vconly@gmail.com, Sharing is caring so any support is very much appreciated. Thanks much and God Bless!