The Kingdom Of God By Dr. A. R. Bernard

JPCC Online Service (15 Mei 2022)

Halo, JPCC! Saya Dr. A.R. Bernard. Wah tidak terasa, Sudah sekitar tiga tahun sejak terakhir bertemu Saudara di Indonesia. Kami selalu mendoakan Saudara, negara dan gereja Saudara. Saya tahu Saudara juga mendoakan negara kami dan gereja kami, di New York; bahkan seluruh dunia!

Setelah sekian lama, akhirnya kita, mulai meninggalkan lembah kekelaman. Puji Tuhan, hidup kita ada dalam kendali Yesus Kristus. Sangat senang bisa menjumpai Saudara melalui teknologi video yang ada sekarang. Saya berterima kasih atas tahun-tahun persahabatan, persekutuan, serta hubungan saya dengan para pastor Saudara: Pastor Jeffrey Rachmat dan istri beliau, Angela Rachmat, serta seluruh staf JPCC.

Saya ingin berbicara tentang musim hidup kita saat ini. Kita sudah melewati Jumat Agung, Minggu Paskah. Kami di Amerika sedang memasuki musim semi dan akan memasuki musim panas. Kita sedang memasuki masa pengharapan, restorasi, dan pembaruan, keluar dari pandemi global. Firman Allah selalu sesuai dan tepat, apa pun musimnya.

Firman itu— seperti tertulis dalam Yesaya 55:11— “Tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia.”

Opening Verse – so is my word that goes out from my mouth: It will not return to me empty but will accomplish what I desire and achieve the purpose for which I sent it. Isaiah 55:11 NLT

Saya ingin membahas “Firman tentang Kerajaan Allah (The Word of the Kingdom)”. Untuk itu, kita harus tahu arti dari Kerajaan Allah; nanti kita akan jabarkan. Kitab pertama dalam Alkitab, Kejadian, pasal pertama sampai keenam, menunjukkan kepada kita serangkaian peristiwa, mulai dari penciptaan alam semesta dan bumi, serta firdaus yang Allah tempatkan di atas bumi.

Kemudian Allah menetapkan wakil-Nya, untuk berkuasa atas bumi dan beranak cucu, untuk memenuhi bumi dengan hikmat dan pengetahuan dari Allah, dan memperluas keindahan Taman Eden ke seluruh penjuru bumi.

Allah menciptakan manusia pertama, Adam dan Hawa, untuk mulai melakukan semua itu. Namun sayangnya kemudian, musuh datang untuk merusak visi yang ditetapkan bagi dunia kita ini.

Di pasal keenam, ada penjelasan yang luar biasa. Mari kita baca Kejadian 6. Saya akan buka Alkitab saya, dan membaca dari salah satu terjemahan, Kejadian 6:5. 

Supporting Verse –  The Lord saw that the wickedness of man was great in the earth and that every intention of the thoughts of his heart was only evil continually. Genesis 6:5 ESV

TUHAN melihat bahwa kejahatan manusia demikian besar di bumi, dan setiap maksud pikiran dari hatinya semata-mata jahat sepanjang waktu. Kejadian 6:5 AYT

Kita lompat ke Kejadian 6:11-12.

Supporting Verse – Now the earth was corrupt in God’s sight, and the earth was filled with violence. And God saw the earth, and behold, it was corrupt, for all flesh had corrupted their way on the earth. Genesis 6:11-12 ESV

Pada saat itu, bumi sudah rusak di hadapan Allah dan bumi dipenuhi dengan kekerasan. Allah mengamati bumi, dan lihatlah, ia [bumi] sudah rusak, sebab semua manusia telah merusak jalan hidupnya di bumi. Kejadian 6:11-12 AYT

Mencengangkan bagaimana kita berpindah dari firdaus—yang penuh keindahan, visi, janji—menuju ke tempat di mana kejahatan dan kekerasan begitu dominan atas umat manusia dan bumi, sampai Allah kemudian mengutuk bumi ini.

Namun, ketika Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, Allah tak menghakimi atau mengutuk mereka. Dia meresponi manusia dengan kasih, perlindungan, dan penebusan; itulah yang ingin saya bahas hari ini.

Menarik untuk diperhatikan bahwa dari seluruh isi Alkitab, dengan begitu banyak pasal, ayat, dan kata-kata di dalamnya, dunia sudah kacau balau hanya dalam enam pasal pertama.

Allah meresponi dunia yang sudah dipenuhi kejahatan dan kekerasan. Bagaimana respons-Nya?

Allah menjanjikan kedatangan Sang Mesias, sosok yang diurapi, untuk membebaskan manusia, dari kejahatan, kekerasan, dosa, kematian dan penindasan. Yahwe, yaitu Allah, pertama kali berfirman kepada Adam dan Hawa tentang kedatangan Sang Mesias, di kitab Kejadian 3:15 (AYT).

Supporting Verse – I will put enmity between you and the woman, and between your offspring and her offspring; he shall bruise your head, and you shall bruise his heel.” Genesis 3:15 ESV

Allah berfirman, Aku akan mengadakan permusuhan— atau kekerasan— antara kamu—si ular beludak— dengan perempuan ini, dan di antara—benih atau—keturunanmu dan—benih atau—keturunannya. Keturunannya—yaitu anak laki laki keturunan si perempuan— akan meremukkan kepalamu, dan kamu akan meremukkan tumitnya.” Kejadian 3:15 (AYT)

Inilah awal mula konflik antara dua kelompok manusia. Ada kelompok manusia yang adalah keturunan atau dikendalikan si ular beludak—kita diberitahu kitab Wahyu bahwa ular beludak itu adalah si Iblis. Akan terjadi konflik, ketegangan, kekerasan, antara benih atau anak-anak atau keturunan si ular beludak, dengan anak-anak atau keturunan yang dilahirkan si perempuan (Hawa).

Alkitab banyak menggunakan bahasa metafora, puisi. Banyak bagian yang tidak bisa dibaca secara literal karena cukup banyak simbolisme, metafora, kiasan, dan sebagainya yang ada di dalamnya.

Bicara tentang umat manusia yang terbagi atas dua kelompok yaitu anak-anak Iblis dan anak-anak Allah, ini juga bisa kita temukan dalam Injil Matius, dalam satu perumpamaan yang diberikan Yesus, yang juga bicara tentang dua kelompok manusia, yaitu mereka yang dipimpin Yahwe dan mereka yang dikuasai Iblis (atau Satan).

Jadi kita sudah melihat pemberitaan pertama dari janji Allah tentang kedatangan Sang Mesias yang akan membebaskan umat manusia dari kejahatan dan kekerasan, penindasan, dosa, kematian, kemiskinan, dan segala hal buruk lain yang menimpa manusia.

Berita yang sama juga disampaikan kepada Abraham, di Kejadian 12:1-3. Allah memanggil Abraham keluar dari Mesopotamia— ini terjadi sesudah peristiwa air bah, di mana Allah membebaskan Nuh sekeluarga agar umat manusia kembali kembali memenuhi bumi.

Meski manusia sudah berdosa— sekali lagi Allah memberi mereka mandat untuk bertambah banyak dan memenuhi bumi, serta mewartakan pengenalan akan Allah. Lalu terjadilah peristiwa menara Babel, yang tertulis di antara kisah Nuh dan kisah Abraham, saat umat manusia sekali lagi bersatu menentang Allah, untuk meninggikan diri mereka sendiri dan hidup tanpa mengakui Allah. 

Allah pun lalu mengacaukan bahasa mereka, sehingga manusia tercerai berai menjadi 70 bangsa; Sebagian terjemahan bilang 72 bangsa; tapi para ahli sepakat ada 70 bangsa.

Dalam pemberontakan manusia, sekali lagi, Yahwe merengkuh manusia, kali ini lewat seseorang dari Mesopotamia, yaitu Abraham, lalu menampakkan diri kepadanya dan memberitakan janji-Nya kepada Abraham. Janji yang sama tentang kedatangan Sang Mesias.

Supporting Verse – Now the Lord said to Abram, “Go from your country and your kindred and your father’s house to the land that I will show you. And I will make of you a great nation, and I will bless you and make your name great so that you will be a blessing. I will bless those who bless you, and him who dishonors you I will curse, and in you, all the families of the earth shall be blessed.” Genesis 12:1-3 ESV

Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini, ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu— atau benihmu atau keturunanmu— [3] semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.” Kejadian 12:1-3 (AYT)

Jadi, Yahwe membuat perjanjian dengan Abraham, untuk memulai proses yang kelak berujung pada munculnya seseorang yang spesifik, yang akan lahir ke dunia, Dan menjadi Sang Mesias, Dia yang diurapi Allah.

Allah berkata pada Abraham, “Oleh keturunanmu, semua bangsa di muka bumi akan diberkati.”

Jika kita lompat ke Perjanjian Baru, dalam Galatia 3:16 (AYT), Rasul Paulus berkata:

Supporting Verse – Now the promises were made to Abraham and to his offspring. It does not say, “And to offsprings,” referring to many, but referring to one, “And to your offspring,” who is Christ. Galatians 3:16 ESV

Sekarang, tentang perjanjian yang disampaikan Allah kepada Abraham dan kepada keturunannya—(tunggal). Allah tidak berkata, “… kepada keturunan-keturunannya,” yang menunjuk kepada banyak keturunan. “… dan kepada keturunanmu,” berarti menunjuk kepada satu orang, yaitu Kristus. Galatia 3:16 (AYT)

Jadi, “keturunan” yang Yahwe janjikan kepada Abraham, bukan sekadar menunjuk kepada semua anak cucu Abraham— yakni semua orang Yahudi atau bangsa Israel; bukan! Melainkan, menunjuk pada satu pribadi yang merupakan benih atau keturunan dari Abraham; yang kelak akan menjadi Sang Mesias, Yang Diurapi dan akan membebaskan manusia dari kejahatan dan kekerasan.

Jadi, Yahwe berfirman tentang janji-Nya kepada Adam dan Hawa, lalu Dia beritakan janji yang sama kepada Abraham, lalu Dia beritakan juga kepada Musa!

Yahwe berfirman kepada Musa, TUHAN, Allahmu, akan membangkitkan seorang nabi kepadamu dari antara saudaramu, dan dia akan sepertiku. Kamu harus mendengarkan dia– Musa sedang berbicara kepada bangsa Israel, tentang semua firman yang Yahwe sampaikan. Saya baca ulang ya, bayangkan saya Musa berbicara di depan orang Israel.

Supporting Verse – “The Lord your God will raise up for you a prophet like me from among you, from your brothersit is to him you shall listen— just as you desired of the Lord your God at Horeb on the day of the assembly, when you said, ‘Let me not hear again the voice of the Lord my God or see this great fire anymore, lest I die.’ Deuteronomy 18:15-16 ESV

TUHAN, Allahmu, akan membangkitkan seorang nabi kepadamu dari antara saudaramu, dan dia akan sepertiku. Kamu harus mendengarkan dia, seperti yang kamu minta dari TUHAN, Allahmu, di Gunung Horeb, pada waktu kamu berkumpul Ulangan 18:15-16a (AYT)

Saya berhenti di situ. Apa yang sebenarnya Musa nubuatkan? Bahwa Yahwe akan membangkitkan dari tengah-tengah bangsa pilihan-Nya, seorang manusia; bukan demikian? Seorang Mesias, yang mereka mesti dengarkan dan taati. Kita tahu bahwa nubuatan ini adalah tentang Yesus, yang akan lahir sebagai orang Yahudi, diperanakkan menurut daging. Dia akan hidup di tengah bangsa Yahudi. Dia akan tumbuh besar dan mewartakan Kerajaan Allah. 

Demikian janji yang Yahwe beritakan kepada Adam dan Hawa, Yahwe beritakan juga kepada Abraham, lalu kepada Musa, lalu Yahwe juga beritakan—secara istimewa— kepada Raja Daud.

Daud ingin membangun sebuah Bait Suci, tempat untuk Allah berdiam, tetapi Yahwe berkata, “Tidak bisa! “Kamu adalah seorang panglima perang. Tanganmu penuh pertumpahan darah. Aku tak akan memakaimu, tapi Aku akan memberimu dua janji atau referensi.

Janji atau referensi pertama adalah tentang Salomo, putranya, sebab Salomo, putra Daud inilah yang menyelesaikan Bait Suci itu, dan kehadiran Yahweh memenuhi Bait Suci tersebut. Namun, pemerintahan Salomo tidak kekal.

Saat Yahwe berfirman kepada Daud dalam 2 Samuel 7:12, Yahwe berjanji akan membangkitkan seorang anak atau keturunan Daud, yang akan mendirikan kerajaan-Nya dan Daud adalah ayah dari Raja tersebut, dan kerajaan-Nya tak akan pernah berakhir.

Supporting Verse – When your days are fulfilled and you lie down with your fathers, I will raise up your offspring after you, who shall come from your body, and I will establish his kingdom. 2 Samuel 7:12 ESV

Jadi dua janji atau referensi itu digenapi; pertama dalam diri Salomo, keturunan Daud menurut daging, yang membangun Bait Suci. kedua, dalam Pribadi Sang Mesias, yang dinubuatkan akan datang kemudian, Dialah Yesus Kristus, yang juga disebut sebagai “Anak Daud”.

Jadi, Allah akan membangkitkan seorang keturunan Daud, yang akan bertakhta atas kerajaan-Nya yaitu pemerintahan Allah yang akan dinyatakan di bumi yang tak akan pernah gagal atau berakhir.

Jadi, janji yang Allah beritakan kepada Adam dan Hawa, juga Dia beritakan kepada Abraham dan kepada Musa, dan juga Dia beritakan kepada Raja Daud. Selanjutnya, janji atau referensi yang sama juga diberitakan kepada Nabi Yesaya.

Supporting Verse – There shall come forth a shoot from the stump of Jesse, and a branch from his roots shall bear fruit. And the Spirit of the Lord shall rest upon him, the Spirit of wisdom and understanding, the Spirit of counsel and might,
the Spirit of knowledge and the fear of the Lord. And his delight shall be in the fear of the Lord. He shall not judge by what his eyes see, or decide disputes by what his ears hear, but with righteousness, he shall judge the poor, and decide with equity for the meek of the earth, and he shall strike the earth with the rod of his mouth,
and with the breath of his lips he shall kill the wicked. Righteousness shall be the belt of his waist, and faithfulness the belt of his loins. Isaiah 11:1-5 ESV

Sebuah tunas akan keluar dari batang pohon Isai, sebuah cabang dari akarnya akan menghasilkan buah. Cabang di sini artinya adalah keturunan Isai— Isai adalah ayah raja Daudtapi kali ini, keturunan yang dimaksud adalah keturunan secara rohani, yang mengambil rupa seorang manusia— maksudnya adalah Yesus. Roh TUHAN akan berdiam di dalamnya, Roh hikmat dan pengertian, Roh nasihat dan kekuatan, Roh pengetahuan dan takut akan TUHAN. Dia senang dalam takut akan TUHAN, dan Dia tidak akan menghakimi berdasarkan apa yang dilihat mata-Nya ataupun membuat keputusan berdasarkan apa yang didengar telinga-Nya. Akan tetapi, dengan kebenaran Dia akan menghakimi orang miskin. Dia memutuskan dengan adil bagi orang-orang di bumi, Dia akan memukul bumi dengan tongkat yang keluar dari mulut-Nya dan dengan napas yang keluar dari bibir-Nya, Dia akan membunuh orang fasik. Kebenaran akan menjadi sabuk di pinggang-Nya dan kesetiaan adalah ikat pinggang-Nya. Yesaya 11:1-5 (AYT)

Kembali ayat ini berbicara tentang Tuhan Yesus Kristus, Sang Mesias yang akan datang dan membawa kebenaran. Kitab Suci [Mal 4:3] menyebut-Nya sebagai “Surya Kebenaran (Son Of Righteousness)”, yang akan menghapus semua pelanggaran manusia, semua kejahatan dan kekerasan di muka bumi.

Supporting Verse – And you shall tread down the wicked, for they will be ashes under the soles of your feet, on the day when I act, says the Lord of hosts. Malachi 4:3 ESV

Jadi, janji yang Allah beritakan kepada Adam dan Hawa, Abraham, Musa, kepada raja Daud, Nabi Yesaya, Allah beritakan juga kepada Nabi Daniel, dalam Daniel 7:13 (AYT).

Supporting Verse – I saw in the night visions, and behold, with the clouds of heaven there came one like a son of man, and he came to the Ancient of Days and was presented before him. Daniel 7:13 ESV

Suatu malam, Daniel mendapat penglihatan: “Aku terus melihat penglihatan pada malam itu, dan tampaklah seorang seperti Anak Manusia datang dengan awan-awan dari langit. Daniel 7:13 (AYT)

Menarik sekali! Sebutan “Anak Manusia (Son of Man)”, adalah salah satu sebutan Yesus untuk diri-Nya sendiri. Daniel juga memakai sebutan “Anak Manusia”, bukan hanya satu kali dalam seluruh tulisannya.

Ketika Mesakh, Sadrakh, dan Abednego dilempar ke dalam perapian yang menyala-nyala, raja Nebukadnezar dan para pegawainya melihat ke dalam perapian itu, ada sosok yang keempat! Bagaimana mereka menggambarkannya?

Seperti “anak dewa” atau (‘son of man’). Sebutan lain untuk Tuhan Yesus; terutama untuk menggambarkan-Nya sebagai Pribadi yang Ajaib. 

Supporting Verse – …dan tampaklah— Daniel lanjutkan— seorang seperti Anak Manusia datang dengan awan-awan dari langit. Ia datang kepada Yang Lanjut Usianya itu dan dibawa ke hadapan-Nya.” “Lalu, kepada-Nya dikaruniakan kekuasaan, kemuliaan, dan kerajaan sehingga orang-orang dari segala suku, bangsa, dan bahasa menyembah kepada-Nya. Kekuasaan-Nya adalah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaan-Nya adalah kerajaan yang tidak akan binasa.” Daniel 7:13-14 AYT

I saw in the night visions, and behold, with the clouds of heaven there came one like a son of man, and he came to the Ancient of Days and was presented before him. And to him was given dominion and glory and a kingdom, that all peoples, nations, and languages should serve him; his dominion is an everlasting dominion,
which shall not pass away, and his kingdom one that shall not be destroyed. Daniel 7:13-14 ESV

Demikianlah, Allah memberitakan kepada Nabi Daniel, tentang kedatangan Sang Mesias yang akan membebaskan umat manusia dari kejahatan dan kekerasan. Allah memberitakan janji yang sama, kepada nabi Yesaya, dalam kitab Yesaya 53. Mari buka Yesaya 53:1-5 (AYT) yang mungkin Anda sering baca.

Supporting Verse – Who has believed what he has heard from us? And to whom has the arm of the Lord been revealed? For he grew up before him like a young plant, and like a root out of dry ground; he had no form or majesty that we should look at him, and no beauty that we should desire him. He was despised and rejected by men, a man of sorrows and acquainted with grief; and as one from whom men hide their faces he was despised, and we esteemed him not. Surely he has borne our griefs and carried our sorrows; yet we esteemed him stricken, smitten by God, and afflicted. But he was pierced for our transgressions; he was crushed for our iniquities; upon him was the chastisement that brought us peace, and with his wounds we are healed. Isaiah 53:1-5 ESV

Siapakah yang telah percaya kepada pemberitaan kami? Dalam terjemahan lain Siapa gerangan telah percaya akan kabar kami? Kepada siapakah tangan TUHAN telah dinyatakan?—”Tangan TUHAN telah dinyatakan” maksudnya keselamatan dari Allah, telah tersedia bagi manusia. Sebab, dia tumbuh di hadapan-Nya seperti tunas muda, seperti akar dari tanah yang kering. Dia tidak memiliki bentuk ataupun kemuliaan sehingga kita harus memandangnya; ataupun memiliki keindahan sehingga kita menginginkannya. Dia sangat dihina dan ditolak oleh manusia; orang yang penuh dengan kesengsaraan— ini deskripsi tentang Tuhan Yesus!— dan menderita kesakitan. Orang lain menutup muka mereka kepadanya, dia sangat direndahkan dan kita pun tidak menghargainya. Sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, kesengsaraan kitalah yang dipikulnya. Namun, kita mengira bahwa dia terkena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Akan tetapi, dia ditikam karena pelanggaran-pelanggaran kita. Tetapi ia dilukai karena dosa-dosa kita, Dia diremukkan karena kejahatan-kejahatan kita. Hukuman yang mendatangkan kesejahteraan bagi kita ditimpakan ke atasnya, dan oleh bilur-bilurnya kita disembuhkan. Yesaya 53:1-5 (AYT)

Silakan baca seluruh pasalnya kalau Saudara ada waktu luang. Dalam pasal ini, Yesaya menubuatkan tentang Sang Mesias, Yang Diurapi dan apa yang dia akan jalani selama hidup di bumi.

Kemudian, Yahwe… memberitakan janji yang sama melalui malaikat Gabriel, kepada Maria! Perhatikanlah. Sang Mesias yang dijanjikan dalam Kejadian 3:15, yang diberitakan kepada Adam dan Hawa, juga diberitakan kepada Abraham dan Musa, lalu diberitakan kepada Raja Daud.

Supporting Verse – I will put enmity between you and the woman, and between your offspring and her offspring; he shall bruise your head, and you shall bruise his heel.” Genesis 3:15 ESV

Allah lalu memberitakannya kepada Nabi Yesaya, kemudian kepada Nabi Daniel, lalu diulangi kepada Nabi Yesaya, sekarang diberitakan dalam Perjanjian Baru. Gabriel datang kepada Maria, dan berita apa yang dia bawa? Bahwa Maria akan mengandung.

Supporting Verse – And the angel said to her, “Do not be afraid, Mary, for you have found favor with God. And behold, you will conceive in your womb and bear a son, and you shall call his name Jesus. He will be great and will be called the Son of the Most High. And the Lord God will give to him the throne of his father David, and he will reign over the house of Jacob forever, and of his kingdom there will be no end.” Luke 1:30-33 ESV

Kata malaikat itu kepadanya: “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Dengarlah, engkau akan mengandung dan melahirkan seorang Anak laki-laki, dan engkau akan menamai-Nya Yesus. Dia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Tuhan Allah akan memberi-Nya takhta Daud, nenek moyang-Nya.— Sesuai dengan firman Allah kepada raja Daud. Dia akan memerintah atas keturunan Yakub— yaitu bangsa Israel— untuk selama-lamanya dan kerajaan-Nya tidak akan pernah berakhir.” Lukas 1:30-33 (AYT)

Yahwe, melalui malaikat Gabriel, berfirman kepada Maria, bahwa sesungguhnya anaknya adalah benih perjanjian, yaitu Sang Mesias yang akan datang ke dunia untuk membebaskan manusia dari kejahatan dan kekerasan.

Yahwe memberitakan janji yang sama melalui Yohanes Pembaptis, dalam kitab Yohanes 1:29-34 (AYT, TB).

Supporting Verse The next day he saw Jesus coming toward him, and said, “Behold, the Lamb of God, who takes away the sin of the world! 30 This is he of whom I said, ‘After me comes a man who ranks before me, because he was before me.’ I myself did not know him, but for this purpose I came baptizing with water, that he might be revealed to Israel.”  And John bore witness: “I saw the Spirit descend from heaven like a dove, and it remained on him. I myself did not know him, but he who sent me to baptize with water said to me, ‘He on whom you see the Spirit descend and remain, this is he who baptizes with the Holy Spirit.’ And I have seen and have borne witness that this is the Son[a] of God.”  John 1:29-34 ESV

Keesokan harinya, Yohanes melihat Yesus datang kepadanya, dan Yohanes berkata, “Lihatlah, Anak Domba Allah yang menghapuskan dosa dunia! Dialah yang aku maksudkan ketika aku berkata, ‘Sesudah aku akan datang Seseorang yang lebih besar daripada aku karena Ia sudah ada sebelum aku.’  Dahulu, aku tidak mengenal Dia, tetapi untuk itulah aku datang dan membaptis dengan air, supaya Ia dinyatakan kepada Israel.” Dan, Yohanes bersaksi, katanya, “Aku melihat Roh turun dari langit seperti burung merpati dan Roh itu tinggal pada-Nya. Aku sendiri tidak mengenal Dia, tetapi Dia yang mengutus aku— “Dia” adalah Yahwe— untuk membaptis dengan air berkata kepadaku, ‘Dia yang ke atas-Nya kamu melihat Roh turun dan tinggal, Dialah yang akan membaptis dengan Roh Kudus.’ Aku sendiri telah melihat dan memberi kesaksian bahwa Dia inilah Anak Allah.’” Yohanes 1:29-34 (AYT, TB)

Ini adalah pribadi yang sama dan datang dari Yahwe, yang Yahwe janjikan kepada Adam dan Hawa dalam Kejadian 3:15. Sepanjang sejarah keberadaan manusia, Yahwe terus memelihara keturunan Abraham walau orang-orang Yahudi tanpa henti terancam keberadaannya, bahkan sampai hari ini!

Janji pemeliharaan yang diberitakan kepada Adam dan Hawa, Abraham, Musa, Raja Daud, Nabi Yesaya, Nabi Daniel, lalu sekali lagi kepada Nabi Yesaya, kepada Maria, dan kepada Yohanes Pembaptis. Sampai tiba waktunya bagi Yesus sendiri, untuk tampil menyatakan identitas-Nya.

Perhatikan dalam Injil Yohanes 4; sebuah pasal yang tak asing, tentang perjumpaan Yesus di sumur dengan perempuan Samaria. Dengarlah satu bagian dari percakapan mereka. Yesus menanggapi sejumlah pertanyaan teologis dari perempuan itu.

Di manakah tempat yang benar untuk menyembah Allah? Orang-orang Samaria percaya akan suatu tempat (gunung Garizim), sementara orang Yahudi percaya harus di Bait Suci, di Yerusalem. Perhatikan kata perempuan itu kepada Yesus dalam Yohanes 4:25-26 (AYT).

Supporting Verse The woman said to him, “I know that Messiah is coming (he who is called Christ). When he comes, he will tell us all things.”  Jesus said to her, “I who speak to you am he.” John 4:25-26 ESV

Perempuan itu berkata kepada-Nya, “Aku tahu bahwa Mesias akan datang (Dia yang disebut Kristus). Perlu diingat, seluruh Israel termasuk perempuan itu, sedang menantikan Sang Mesias yang telah lama dijanjikan berulang kali dalam Perjanjian Lama, sepanjang sejarah bangsa Israel. Apa yang perempuan itu katakan? Perempuan itu berkata kepada-Nya, “Aku tahu bahwa Mesias akan datang— jadi perempuan itu juga berharap!— (Dia yang disebut Kristus).di mana ‘Kristus’ artinya ‘diurapi’ atau “Yang diurapi”— Ketika Dia datang,— kata perempuan itu pada Yesus—  dia akan memberitahukan segala sesuatu kepada kami.” Lalu Yesus menjawab: Yesus berkata kepadanya, “Aku, yang sedang berbicara kepadamu adalah Dia.” Yohanes 4:25-26 (AYT)

Inilah penggenapan janji yang diberitakan kepada Adam dan Hawa, yang juga diberitakan kepada Abraham dan kepada Musa, juga diberitakan kepada Raja Daud dan Nabi Yesaya, juga difirmankan kepada Nabi Daniel, lalu sekali lagi kepada Nabi Yesaya, diberitakan juga kepada Maria serta Yohanes Pembaptis!

Sekarang, Sang Mesias yang dijanjikan itu telah memulai misi dan pelayanan-Nya.  
Apa jawab Yesus pada perempuan Samaria itu? “Mesias yang selama ini engkau  nantikan, Akulah Dia.” Haleluya!

Lalu, berita apa yang Yesus sampaikan? Saya senang Saudara bertanya. Dalam Injil Markus 1:1 (AYT), dikatakan.

Supporting Verse – The beginning of the gospel of Jesus Christ, the Son of God. Mark 1:1 ESV 

Inilah permulaan Injil Yesus Kristus, Anak Allah, Markus 1:1 (AYT)  

Apakah arti kata “injil”? Artinya, “kabar baik”! Perhatikan perkataan Yesus dalam Markus 1:14-15 (AYT).

Supporting Verse – Now after John was arrested, Jesus came into Galilee, proclaiming the gospel of God, and saying, “The time is fulfilled, and the kingdom of God is at hand;[a] repent and believe in the gospel.” Mark 1:14-15 ESV

Sesudah Yohanes ditangkap, Yesus datang ke wilayah Galilea, memberitakan Injil Allah.— kabar baik dari Yahwe, kabar baik dari Allah— Dia berkata, “Waktunya telah genap,— “waktu” apa? Waktu yang dijanjikan ribuan tahun sebelumnya, kepada Adam dan Hawa, kepada para bapa orang Israel, kepada para nabi, kepada Maria, kepada Yohanes Pembaptis. Tiba waktunya. Semuanya sekarang digenapi. “Waktunya telah genap, dan Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!”— kepada kabar baik. Markus 1:14-15 (AYT).

Inilah puncaknya. Apa berita yang dibawa Yesus? Kerajaan Allah! Kerajaan Allah dan Yesus, Sang Raja, telah tiba. Dia sudah datang! Apa artinya? Artinya manusia akan dibebaskan dari dosa, sakit penyakit, kemiskinan, kematian, iblis, dan kekerasan di dunia.

Yesus menggenapi janji Allah kepada Abraham. Apa yang Yesus lakukan?

Pertama-tama Dia datang kepada keturunan Abraham menurut daging (biologis). Ingat bahwa Allah telah berfirman, kepada Abraham, “Jika engkau bisa menghitung jumlah pasir di tepi laut, demikianlah banyaknya kelak jumlah keturunanmu di muka bumi.” Tentu saja, tak mungkin bisa! Itu sebuah hiperbola untuk mengatakan ‘tak akan terhitung’.

Allah juga berfirman pada Abraham, “Lihat bintang-bintang di langit! Lihatlah ke langit dan hitunglah jumlah bintang di sana.” Tak mungkin bisa! Namun, itu mengindikasikan bahwa Abraham tak hanya akan punya keturunan menurut daging—bangsa Israel, orang Yahudi.

Melainkan, dia juga akan punya keturunan menurut roh. Akan ada benih atau anak-anak Abraham keturunan menurut daging (biologis)— haleluya!— tapi juga akan ada anak-anak Abraham, yang lahir dari roh lewat perantaraan Yesus Kristus.

Inilah sebabnya Yesus berkata kepada Nikodemus [Yoh 3:5], “Jika seorang tidak dilahirkan kembali atau tidak dilahirkan dari air dan Roh, maka ia tidak akan dapat melihat maupun masuk ke dalam Kerajaan Allah.”

Supporting Verse – Jesus answered, “Truly, truly, I say to you, unless one is born of water and the Spirit, he cannot enter the kingdom of God. John 3:5 ESV

Jadi, janji Allah digenapi melalui pribadi Yesus Kristus. Apa yang Yesus lakukan? Dia terlebih dahulu melayani keturunan Abraham menurut daging. Mari buka kitab Matius 10:5 (AYT) ketika Yesus mengutus kedua belas murid-Nya dan memberi mereka instruksi yang spesifik.

Supporting Verse – These twelve Jesus sent out, instructing them, “Go nowhere among the Gentiles and enter no town of the Samaritans, but go rather to the lost sheep of the house of Israel.  And proclaim as you go, saying, ‘The kingdom of heaven is at hand.’[a] Heal the sick, raise the dead, cleanse lepers,[b] cast out demons. You received without paying; give without pay. Matthew 10:5-8 ESV

Yesus mengutus kedua belas rasul itu dan memerintahkan mereka,  “Jangan pergi ke jalan bangsa-bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang tersesat dari antara umat—bangsa—Israel. Dan, selama kamu pergi, beritakanlah dengan berkata, ‘Kerajaan Surga sudah dekat.’ Sembuhkanlah yang sakit, hidupkanlah yang mati, tahirkanlah yang kusta, dan usirlah roh-roh jahat. Matius 10:5-8 (AYT) 

Untuk apa? Untuk menunjukkan tanda-tanda kehadiran Sang Mesias. Tanda-tanda bahwa Sang Raja sudah datang ke bumi, sebagai yang berkuasa dan berdaulat atas seluruh ciptaan.

Demikianlah Yesus mengutus pada murid-Nya. Namun, apa yang terjadi? Bangsa-Nya sendiri, menolak kabar baik tentang Kerajaan Allah. Mereka menolak Sang Raja dan menolak kerajaan-Nya. Sang Raja adalah Yesus Kristus.

Kerajaan-Nya adalah Kerajaan Allah yang telah datang ke bumi, yang dinanti-nantikan umat manusia untuk mengakhiri kejahatan dan kekerasan di dunia. Namun, bangsa yang Dia panggil untuk bertobat— keturunan Abraham menurut daging— malah menolak Sang Mesias. Mari kita baca dari Yohanes 1:11 (AYT). Ia mendatangi kepunyaan-Nya– Atau, mari baca dari ayat ke-10. 

Supporting Verse – He was in the world, and the world was made through him, yet the world did not know him. He came to his own,[a] and his own people[b] did not receive him. But to all who did receive him, who believed in his name, he gave the right to become children of God, who were born, not of blood nor of the will of the flesh nor of the will of man, but of God. John 1:10-13 ESV

Terang itu telah ada di dunia– Mari kita baca saja dari ayat ke-9. Ayat yang bagus. Terang yang sejati, yang menerangi semua orang, akan datang ke dunia. Terang itu telah ada di dunia— kata Yohanes—  dan dunia ini dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia mendatangi kepunyaan-Nya, tetapi kepunyaan-Nya itu—orang Yahudi— tidak menerima Dia. Namun, mereka yang menerima Dia yaitu mereka yang percaya kepada nama-Nya, diberi-Nya kuasa untuk menjadi anak-anak Allah, Mereka lahir bukan dari darah atau keinginan daging,  atau dari keinginan laki-laki, melainkan dari Allah. Yohanes 1:9-13 (AYT)

Jadi, bangsa Israel menolak-Nya. Namun, ada juga sebagian dari orang Israel— orang-orang Yahudi— yang mau menerima Dia, yang percaya kepada Dia dan menaruh iman dalam Dia.

Jadi, dari dalam bangsa Yahudi muncullah keturunan baru; ciptaan baru melalui Kristus, sehingga janji Allah digenapi. Perhatikan respons Yesus atas penolakan bangsa-Nya yang tak mau menerima kabar baik, bertobat dan percaya kepada-Nya, seperti tertulis dalam Matius 23:37 (AYT). Ini adalah perkataan Yesus yang berduka atas Yerusalem, ibukota Israel saat itu, pusat kehidupan orang-orang Yahudi, pusat ibadah mereka. Apa yang Yesus katakan di Bait Suci di Yerusalem?

Supporting Verse – “Oh Yerusalem, Yerusalem, yang membunuh para nabi dan melempari dengan batu mereka yang diutus kepadanya. Betapa seringnya Aku ingin mengumpulkan anak-anakmu bersama, bagaikan induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau. Lihatlah, rumahmu ditinggalkan bagimu dan menjadi sunyi. Aku mengatakan kepadamu mulai sekarang, kamu tidak akan melihat Aku lagi sampai kamu berkata, ‘Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan.’” Matius 23:37-40 (AYT)

Apakah yang terjadi 70 tahun kemudian, setelah pelayanan dan kehadiran Yesus di muka bumi? Bait Suci di Yerusalem dihancurkan, rata dengan tanah! Kota Yerusalem dibakar habis oleh tentara dan pasukan militer Roma. Orang-orang Yahudi terpencar seperti kata Yesus, “Tercerai-berai ke seluruh penjuru bumi.” Tak punya tanah air sendiri, selama hampir 2.000 tahun, sampai akhirnya tahun 1948, negara Israel kembali diakui di Timur Tengah.

Semua ini sungguh terjadi, bukan karangan, Saudara! Bagaimana bisa Saudara tak percaya Yesus? Bagaimana bisa Saudara menolak kabar baik tentang karya penebusan-Nya? Setelah Yesus mengalami penolakan— ditolak bangsa-Nya sendiri—Dia beralih kepada bangsa-bangsa lain, seperti tertulis dalam Matius 13.

Perhatikan baik-baik, sebab ayat ini sangat indah. Matius 13:1 (AYT); ada sedikit latar belakang. Dalam pasal 11 dan 12, Yesus berhadapan dengan para pemuka agama yang menuduh bahwa Yesus melakukan mukjizat— mengusir setan dan lain sebagainya— dengan kuasa Iblis.

Dengan demikian, mereka menghina pekerjaan Roh Kudus. Yesus menjawab mereka [Luk 11:20 & Mat 12:27],

Supporting Verse – But if it is by the finger of God that I cast out demons, then the kingdom of God has come upon you. Luke 11:20

And if I cast out demons by Beelzebul, by whom do your sons cast them out? Therefore they will be your judges. Matthew 12:27 ESV

Therefore I tell you, every sin and blasphemy will be forgiven people, but the blasphemy against the Spirit will not be forgiven. Matthew 12:31 ESV

Penghinaan pada Roh Kudus tidak akan diampuni, baik di dunia ini maupun di dunia yang akan datang. Di akhir pasal 12 setelah Yesus berhadapan dengan pemuka agama, Dia berada di sebuah rumah sedang memberitakan kabar baik tentang Yesus Kristus; bahwa Sang Raja dan kerajaan-Nya sudah tiba.

Rumah itu terlalu penuh dengan orang sampai memenuhi jalanan. Siapa yang kemudian datang? Ibu dan saudara-saudara Yesus. Mereka datang dan mengirim orang untuk meminta Yesus keluar untuk berbicara dengan mereka.

Lihat tanggapan Yesus dalam Matius 12. Saudara bisa baca nanti seluruh pasalnya. Yesus berkata pada kerumunan yang sedang mendengarkan-Nya, “Siapakah ibu-Ku dan siapakah saudara-saudara-Ku? Bukankah mereka yang percaya pada-Ku? Yang mengikut Aku? Yang menuruti perkataan-Ku? Yang berkeyakinan di dalam-Ku?” Jawaban Yesus mengubah segalanya.

Dia memakai berita tentang Sang Raja dan kerajaan-Nya dari kaum Yahudi— yaitu keturunan menurut daging—untuk menyampaikan bahwa ada keluarga yang baru, komunitas yang baru, bangsa yang baru, yang bukan berdasar hubungan darah dengan Abraham, melainkan berdasar iman percaya mereka kepada seorang keturunan Abraham yang telah bangkit untuk menghancurkan kejahatan dan membebaskan dunia dari kejahatan dan kekerasan.

Mari kita baca Matius 13:1-3 (AVB). Ini kisah setelah peristiwa di rumah tadi dengan ibu dan saudara-saudara Yesus.

Supporting Verse – That same day Jesus went out of the house and sat beside the sea.  And great crowds gathered about him, so that he got into a boat and sat down. And the whole crowd stood on the beach. And he told them many things in parables, saying: “A sower went out to sow. Matthew 13:1-3 ESV

Pada hari itu juga, Yesus keluar dari rumah lalu duduk di pinggir laut. Matius 13:1 AVB

Dalam kitab Wahyu, Saudara bisa temukan bahwa “laut” dipakai sebagai metafora untuk “dunia yang dipenuhi manusia”; “lautan” manusia yang terikat dengan kekacauan. Laut menjadi simbol tertentu dalam Perjanjian Lama, di antara orang-orang Yahudi; menggambarkan sesuatu yang gelap dan kelam, sesuatu yang dahsyat. Jadi, selain Yesus memang sedang berdiri di pinggir laut, ada makna lain yang tersirat.

Supporting Verse – Sungguh ramai orang datang berasak-asak di sekeliling-Nya. Yesus pun masuk ke dalam sebuah perahu dan duduk di situ manakala orang ramai itu berdiri di pantai. Matius 13:2 AVB

Ada siapa saja di kerumunan itu? Sangat beragam, tapi sebagian besar adalah bangsa Israel, orang-orang Yahudi. Dia duduk di perahu, di atas “laut“— yang secara metafora artinya semua bangsa lain selain orang-orang bangsa Yahudi—sambil Dia berhadapan dengan bangsa yang menolak-Nya.

Lalu, Dia mulai berkata-kata kepada kerumunan itu dengan banyak perumpamaan yang penuh misteri dan rahasia. Sampai-sampai, setelah mengajarkan tujuh perumpamaan, murid-murid-Nya menarik Yesus dan bertanya, “Mengapa Engkau berbicara kepada mereka dalam perumpamaan?” Yesus menjawab, “Kepadamu…”—yaitu murid-murid-Nya—”…sudah dikaruniakan untuk mengetahui rahasia Kerajaan Surga. Namun kepada mereka, tidak dikaruniakan untuk mengetahui rahasia Kerajaan Allah.

Sebab mata mereka dibutakan oleh keangkuhan, kesombongan, penolakan. Mereka punya mata, tapi tak melihat. Mereka punya telinga, tapi tak mendengar. Mereka punya hati, tapi tak mengerti. Sehingga digenapi yang dinubuatkan nabi Yesaya, bahwa, ‘Telinga orang-orang ini berat dan tidak akan menerima Sang Mesias.'”

Jadi, Yesus ada di tepi laut, tepatnya di antara masa lalu— yakni kerumunan itu, tepatnya bangsa Israel, orang-orang Yahudi— dan lautan di belakangnya— sebagai simbol bangsa-bangsa lain di dunia—ke mana Dia akan mengutus murid-murid-Nya, untuk mengumpulkan dari seluruh bumi orang-orang serta bangsa yang baru untuk diri-Nya. 

Supporting Verse – Yesus memberitahu mereka banyak perkara melalui ibarat (perumpamaan). Matius 13:3 AVB

Sungguh luar biasa! Yesus, sebagai kabar baik itu sendiri, sudah datang. Dia memberitakan kabar baik itu kepada keturunan Abraham menurut roh, dan melalui mereka Dia memulai sebuah program baru untuk memberitakan kabar baik yang sama ke seluruh dunia: “Bertobatlah karena Kerajaan Allah dan Sang Raja, kuasa pemerintahan Allah sudah dekat!”

Artinya, tersedia dalam jangkauan. Dia mulai— melalui tujuh perumpamaan—berbicara tentang periode, antara kedatangan-Nya pertama ke dunia yaitu 2.000 tahun yang lalu, dan kedatangan-Nya yang kedua kelak seperti Dia telah janjikan.

Jadi, kerajaan-Nya saat ini sudah hadir di muka bumi, dalam bentuk terselubung, yaitu dalam hati dan pikiran para pengikut-Nya, yang diberitakan ke semua bangsa dalam bentuk kesaksian bahwa Sang Mesias, Yesus Kristus, Yesus dari Nazaret, Yang Diurapi— yang telah difirmankan Yahwe kepada banyak individu dalam Alkitab, dan sekarang firman itu diberitakan ke seluruh dunia— bahwa Dialah yang telah diurapi Allah untuk membawa penebusan.

Dialah Sang Mesias yang telah datang untuk membebaskan manusia dari kejahatan, dari Iblis dari kekerasan, ketidakadilan, kemiskinan, penindasan, dosa, sakit penyakit, bahkan dari kematian. Dialah Yesus yang selama ini telah dijanjikan. Dialah Yesus yang kita hargai dan kita ikuti. Dialah Yesus yang punya kuasa untuk membebaskan Saudara, pertama-tama dari kuasa dosa, dari kegelapan akibat kebutaan roh dan moral, dan dari kuasa Satan, serta memberikan Saudara akses ke dalam dunia yang akan datang, di mana Dia akan menetapkan dengan terbuka— tak lagi dalam bentuk misteri— damai di muka bumi.

Semua agar umat manusia bisa mengalami rancangan awal Allah sesuai firman-Nya di firdaus dulu. Taman Eden akan kembali di bumi semua karena Yesus.

Sharing Dr. AR. Bernard – Masih banyak sekali yang ingin saya bagikan tentang Dia. Sebab, waktu saya serahkan hidup kepada Kristus, tanggal 11 Januari 1975, bukan institusi agama Kristen yang menyelamatkan saya, melainkan pribadi Yesus Kristus. Dialah yang mengubah hidup saya.

Menarik bahwa—sekarang kita tak punya waktu untuk membahas ini, semoga saya kelak diundang datang bertemu Saudara untuk menyampaikan bagian kedua khotbah ini langsung di sana, di Jakarta.

Menarik bahwa Yesus memberi perumpamaan tentang penabur benih; Dia menabur benih “firman tentang kerajaan-Nya” ke dalam hati orang-orang percaya, lalu menabur orang-orang percaya itu ke atas dunia.

Dalam perumpaan seorang penabur benih,Yesus mengidentifikasi diri-Nya sebagai “Anak Manusia”. Ini sangat penting, sebab ada tiga gambaran berbeda tentang Yesus dalam Perjanjian Lama: Yesus sebagai Raja keturunan Daud, Yesus sebagai Anak Manusia, Yesus sebagai Hamba yang menderita.

Dia mengutus kita ke dunia, bukan sebagai Hamba yang menderita, bukan sebagai Raja keturunan Daud, melainkan sebagai Anak Manusia, sosok Mesias yang rohaniah (supranatural).

Apa artinya? Menaburkan benih firman Tuhan adalah sesuatu yang ajaib, supranatural. Demikian pula transformasi yang terjadi dalam hati dan hidup orang-orang yang menerima benih itu, juga bersifat ajaib, supranatural.

Hari ini,  jika Saudara belum kenal Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi, jika Saudara belum menerima kebenaran dan kabar baik bahwa Allah telah meresponi kejahatan dan kekerasan di dunia, melalui pribadi Yesus Kristus, saya percaya pengalaman yang ajaib itu, bisa Saudara alami, lewat ibadah ini.

P.S : Dear Friends, I am open to freelance copywriting work. My experience varies from content creation, creative writing for an established magazine such as Pride and PuriMagz, web copywriting, fast translating (web, mobile, and tablet), social media, marketing materials, and company profile. Click here to see some of my freelancing portfolios – links.

If your organization needs a Freelance Copywriters or Social Media Specialist, Please contact me and see how I can free up your time and relieve your stress over your copy/content needs and deadlines. My contact is 087877383841 and vconly@gmail.com. Sharing is caring, so any support is very much appreciated. Thanks, much and God Bless!