JPCC Online Service (11 July 2021)
Halo dan salam kepada Saudara semua, Jemaat yang dikasihi Tuhan. Selamat datang di Ibadah Online JPCC pada 11 July 2021. Saya berharap kita semua dalam keadaan sehat dan baik-baik saja, walaupun saya tahu ada banyak di antara kita sedang tidak dalam keadaan baik dan sehat-sehat saja. Ada di antara kita yang kehilangan orang-orang yang kita kasihi. Beberapa hari lalu, pada hari Rabu malam, kita juga kehilangan salah satu pemimpin di gereja kita yang bernama Drg. Bobby Gunadi yang sudah kembali ke pangkuan Bapa di Surga setelah beberapa lama berjuang melawan Covid-19. Kami semua berdoa supaya istri, Lina, dan anak-anak yang ditinggalkan diberi penghiburan dan kekuatan yang datang dari Tuhan.
Saya tahu bahwa ini bukan masa-masa yang mudah bagi kita semua, terutama kita yang tinggal di sekitar Jakarta. Doa saya adalah kekuatan dan penghiburan daripada Tuhan, dan kesembuhan yang kita harapkan kita terima melalui penyertaan dan kuasa yang Tuhan izinkan bekerja di dalam hidup kita masing-masing.
Judul Firman yang saya sampaikan hari ini bernama “Winning The War Within Us“. Memenangkan perjuangan, pertarungan, pergumulan yang terjadi di dalam diri kita. Tentunya masih dalam pembahasan tema bulanan kita yang berjudul “Dealing with the Flesh“. Minggu lalu Ps. Jeffrey menyampaikan mengenai beberapa tension yang ada dalam diri kita, pertarungan dan tarik-menarik yang ada di dalam diri kita antara keinginan roh dan daging dalam kehidupan kita sehari-hari. Sebuah perjuangan yang digambarkan oleh Rasul Paulus dalam ayat berikut.
Opening Verse – Sebab di dalam batinku aku suka akan hukum Allah, tetapi di dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku dan membuat aku menjadi tawanan hukum dosa yang ada di dalam anggota-anggota tubuhku. Roma 7:22-23 TB
Ada 2 kekuatan yang sedang bekerja dan berjuang di dalam dirinya, antara apa yang roh atau batinnya ingin lakukan dan apa yang tubuhnya ingin lakukan dan menjadikan dia tawanan. Seorang tawanan tidak punya kebebasan untuk membuat pilihan, tidak punya kemerdekaan untuk menentukan apa yang dia inginkan. Setiap dari kita tentu juga mengalami pergumulan atau perjuangan yang sama dalam diri kita masing-masing, walaupun mungkin area pergumulannya berbeda-beda.
Kita senantiasa melakukan apa yang kita tidak inginkan, dan kemudian kita tidak mampu melakukan apa yang kita inginkan. Itu sebabnya Alkitab berkata : Roh itu penurut, tetapi Daging kita lemah. Oleh karena itulah, hari ini kita akan mempelajari seberapa jauh dan bagaimana kita bisa mengendalikan tension ini, pergumulan dan perjuangan ini dalam diri dan kehidupan kita sehingga setiap kita bisa mengalami kemenangan.
Supporting Verse – Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita. 1 Tesalonika 5:23 TB
Ayat ini memberitahukan bahwa kita ini manusia memiliki Roh, Jiwa dan Tubuh. Pribadi kita yang sesungguhnya adalah manusia rohani, yang memiliki jiwa dan tinggal di dalam tubuh. Jiwa kita itu adalah pikiran, perasaan dan kehendak, dan manusia rohani yang sesungguhnya – atau diri kita sesungguhnya – itu tidak kelihatan atau invisible. Sementara manusia jasmani sifatnya visible, kelihatan dan kasat mata. Manusia rohani juga sifatnya kekal, sementara manusia jasmani sifatnya temporal, dibentuk dan diciptakan Tuhan dari debu tanah. Dan suatu hari, kita akan meninggalkan tubuh yang fana ini, dan manusia rohani sebagai manusia kita yang sesungguhnya akan kembali ke Bapa di Surga, dan itulah yang kekal sifatnya.

Supporting Verse – Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah.” Matius 26:41 TB
Dimensi yang tidak kasat mata ini saya sebut sebagai spiritual world (dunia spiritual), atau spiritual dimension (dimensi rohani). Sedangkan dimensi yang kelihatan seringkali disebut sebagai dimensi jasmani, atau Alkitab seringkali menyebutnya sebagai sesuatu yang sifatnya “duniawi”. Saya sebut saja “Physical World”, atau dimensi jasmani.
Supporting Verse – Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu. Galatia 6:8 TB
Pada saat kita memilih untuk menabur, mangambil keputusan dalam hidup untuk menjalankan hidup dengan dikendalikan oleh daging, maka yang kita akan tuai adalah kebinasaan. Tetapi apabila sebaliknya kita memilih untuk menjalankan kehidupan dikendalikan oleh roh, maka kita akan menuai hidup yang kekal atau eternal life. Saat kita dilahirkan kembali atau Born Again, diri kita yang dilahirkan kembali adalah manusia rohani kita, yang menjadi baru adalah manusia roh kita.
Supporting Verse – Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru, yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. 2 Korintus 5:17 TB
Yang menjadi baru adalah Manusia Rohani kita. Pikiran, perasaan, kehendak atau jiwa kita tetaplah sama, oleh sebab itu walaupun kita sudah dilahirkan kembali, kita sebenarnya tetap memerlukan pembaharuan pikiran, transformasi dalam cara berpikir kita. Pembaharuan dalam cara kita mengendalikan perasaan kita termasuk saat memilih atau mengendalikan kehendak kita. Itu yang harus kita pelajari bulan ini. Mari kita belajar sedikit lebih jauh tentang definisi dan apa itu “keinginan daging”.
Supporting Verse – Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera. Roma 8:6 TB
Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu–seperti yang telah kubuat dahulu–bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah Galatia 5:19-21 TB
Ayat ini cendering memiliki persepsi bahwa keinginan daging adalah sesuatu yang sifatnya sangat buruk, mencelakakan dan membawa maut. Saya tentu tidak sedang mengatakan bahwa perbuatan atau keinginan daging itu tidak apa-apa untuk dilakukan, tetapi yang saya ingin katakan bahwa sesungguhnya apa yang alkitab sebut dan daftarkan sebagai keinginan daging adalah hal-hal yang sebenarnya menjadi bagian dari hidup kita di dunia ini.
Namun apabila hal-hal yang memang menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari kita ini dikendalikan oleh daging maka akibatnya adalah maut, kerusakan dan kehancuran. Tetapi sebaliknya apabila dikendalikan oleh roh, maka akibatnya adalah kehidupan dan damai sejahtera.
Kita perlu makan dan punya emosi, Kita akan menjalankan hidup sebagaimana kita harus menjalankannya, semua yang kita alami secara alamiah dalam hidup di dunia ini apabila tidak dikendalikan oleh roh Tuhan yang ada bersama kita di dalam kita, dan dikendalikan oleh daging, maka respon kita, keputusan dan tindakan kita bisa mendatangkan kecelakaan dan akan mencelakakan kita.
Supporting Verse – Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. 1 Yohanes 2:16 TB
Semua keinginan daging digambarkan ayat diatas dengan 3 kata kunci, yaitu keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup. Semua yang sifatnya self pleasure, kesenangan diri sendiri, memuaskan diri sendiri, yaitu apa yang daging, mata dan ego kita suka. Semua kita butuh makan, pengakuan, pujian dan keinginan, namun apabila kebutuhan kita yang esensial ini tidak dikendalikan dengan baik, dan sebaliknya dikendalikan oleh nafsu dan daging kita, maka pada saat itulah kecelakaan akan terjadi.
Kita tidak akan pernah bisa bertemu dengan kepuasan, kita tidak mungkin bisa memuaskan daging kita, demikian juga dengan mata kita. Amsal katakan bahwa mata kita tidak akan pernah puas. Apapun yang kita lihat, kalau kita mau cari ada saja yang selalu kurang. Dan seberapa banyakpun kita memuaskan diri kita, tetap kita tidak akan pernah mendapatkan kepuasan.
Walaupun semua itu adalah bagian dari keseharian hidup kita, sesuatu yang perlu dan harus kita lakukan, namun apabila kita mencoba memenuhinya dengan daging kita, maka kita tidak akan pernah puas apabila kita mencoba memuaskan diri kita sendiri dengan daging kita.
Supporting Verse – Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya. 1 Yohanes 2:17 TB
Jadi kita harus memilh apakah kita mau memenuhi kebutuhan kita dengan daging kita, atau memilih untuk melakukan Kehendak Allah di dalam hidup kita. Jadi apa yang harus kita lakukan untuk memenangkan peperangan ini? How to win the War within us?
Supporting Verse – Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya. Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran. Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia. Roma 6:12-14 TB
Ayat ini memberikan beberapa Kebenaran, bahwa ini adalah sebuah pilihan yang harus kita buat setiap hari. Apakah kita menyerahkan tubuh, hidup dan keberadaan kita untuk menjadi senjata Kebenaran, atau sebaliknya menyerahkan tubuh kita untuk dikuasai oleh dosa. Itulah sebabnya Paulus memperingatkan kepada kita melalui ayat diatas, dulu kita tidak punya pilihan karena kita adalah tawanan dosa, tetapi sekarang kita sudah dibebaskan, manusia rohani kita sudah dimerdekakan, kita punya pilihan untuk tidak lagi hidup di bawah kendali dosa.
Jadi, langkah pertama yang harus kita lakukan adalah Make the right Choice everyday, membuat keputusan yang benar setiap hari.
Dahulu kita tidak punya pilihan karena kita adalah tawana dosa. Kita bukan orang merdeka yang bisa memilih apa yang kita ingin lakukan, tetapi sekarang kita punya pilihan dan karena itulah kita harus membuat pilihan yang benar setiap hari.
Ayat diatas mengatakan, “Hendaklah kita jangan lagi dikuasai”, “hendaklah dosa tidak berkuasa atas kehidupan kita”. Kata “berkuasa” dalam bahasa inggris memakai kata “Reign“, dan kata “dikuasai” memakai kata “dominion“. This is a Kingdom Terminlogy, istilah yang dipakai dalam sebuah kerajaan. Dan mulai hari ini, kita semua tahu bahwa Kristuslah yang berkuasa dalam hidup kita. Jadi kita punya pilihan untuk tidak lagi mau tunduk kepada daging, dan sebaliknya memilih untuk tunduk kepada Roh Tuhan yang ada dalam diri kita.
Pertanyaanya : Apakah orang yang sudah diselamatkan masih bisa jatuh ke dalam dosa?
Tentunya bisa, karena setiap kita tidak luput dari pada kelemahan daging dalam hidup kita dan setiap kita masih bisa memilih untuk melakukan dosa. Jadi apa yang harus terjadi, What to do if I fall?
Karena ayat diatas mengatakan bahwa barangsiapa melakukan keinginan daging, Ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Apakah kita akan kehilangan keselamatan dan tempat kita dalam Kerajaan Allah? Ayat ini bicara soal “barangsiapa hidup seperti itu”, dikatakan berbicara soal seseorang yang memiih untuk hidup seperti ini dan bukan bicara soal kita yang belum sempurna dalam proses belajar untuk berjalan bersama Tuhan.
Karena setiap kita masih sedang belajar untuk hidup dipimpin oleh Roh, maka setiap kita juga akan mengalami masa-masa dimana kita akan jatuh dan gagal, tidak melakukan apa yang kita inginkan dan belum mampu melakukan apa yang seharusnya kita lakukan. Namun setiap kita harus memahami perbedaan antara jatuh ke dalam dosa dan hidup di dalam dosa.
Yang dikatakan Alkitab diatas adalah “Barangsiapa memilih untuk hidup dalam keberadaan seperti itu, mereka tidak akan mendapatkan bagian dalam Kerajaan Surga”. Contohnya seperti ini, ada perbedaan sangat besar antara jatuh ke dalam lubang lumpur, dan memilih untuk hidup di dalam lumpur.
Setiap kita bisa jatuh ke dalam kubangan tetapi setiap kita punya kemerdekaan dan kebebasan untuk memilih, apakah kita tetap mau tinggal di dalam, atau keluar membersihkan diri dan melanjutkan kehidupan untuk belajar membuat keputusan yang lebih baik. Ada banyak di antara kita yang memilih untuk tetap hidup di dalam kubangan dan lumpur dosa, tetapi saya percaya hari ini bahwa setiap kita memahami bahwa kita harus mengambil keputusan setiap hari.
Walaupun kita jatuh, kita bangkit kembali karena kita tidak mau hidup di dalam lumpur dan kubangan dosa, Ambillah keputusan yang benar setiap hari, itu yang pertama.
Kedua, Bear Spiritual Fruit atau Berbuah Roh.
Banyak anak Tuhan yang mengartikan “berbuah roh” sebagai perbuatan apa yang harus mereka lakukan, bahwa berbuah Roh itu adalah perbuatan-perbuatan yang baik, mulia, yang Alkitab katakan harus mereka lakukan. Ingat, kata kuncinya adalah “Berbuah”, bukan “Berbuat”. Buah bukan hasil perbuatan kita sebenarnya, Kebenaran sesungguhnya dari kata “Berbuah Roh”, adalah akibat dari pilihan kita untuk hidup bersama dengan Roh Kudus. Karena pada waktu kita dilahirkan kembali, Roh Tuhan hadir dan tinggal di dalam kita, menjadi satu dengan Roh kita. Kita menjadi satu dengan Roh Kudus.
Supporting Verse – Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia. 1 Korintus 6:17 TB
Kita telah mejadi satu dengan Roh Kudus di dalam diri kita, Untuk kita bisa berbuah Roh, maka kita harus memilih dan menyerahkan tubuh kita untuk menjadi media untuk Roh Tuhan yang ada dalam diri kita untuk bisa menghasilkan apa yang Galatia sebuh sebagai buah-buah Roh.
Supporting Verse – Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Galatia 5:22-23 TB
Tidak mungkin dunia bisa mencicipi Kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri, apabila kita tidak mengizinkan tubuh kita untuk menjadi alat bagi roh Tuhan untuk menghasilkan buah.
“Buah Roh” adalah hasil daripada keintiman hubungan antara kita, daging kita, dengan Roh Tuhan yang ada dalam hidup kita. Oleh sebab itu Roma pasal 6 peringatkan kepada kita tadi, “Hendaklah kita menyerahkan anggota tubuh kita, untuk dipakai oleh Roh Tuhan, untuk menjadi senjata-senjata kebenaran”.
Iblis pun berusaha merebut tubuh manusia, kehidupan manusia untuk dia pakai menjadi senjata kelaliman, untuk menyakiti, melukai dan mencelakakan. itu sebabnya pada saat kita memilih untuk hidup bersama dengan Roh Tuhan, Roh Kudus yang ada dalam diri kita, maka kita akan berbuah. Ketahuilah bahwa itu juga bukan perbuatan kita, tetapi hasil kerjasama atau buah yang datang karena keintiman hubungan yang kita bina dengan Roh Kudus di dalam hidup kita.
Terakhir, yang bisa kita lakukan untuk memenangi peperangan di dalam diri kita adalah Mematikan Perbuatan Daging.
Daging disebut sebagai perbuatan, atau “act of flesh”, sementara roh adalah hasil, buah dan bukan perbuatan kita. Jadi kita bisa memilih untuk mematikan daging kita, dan memilih untuk tidak berbuat.
Supporting Verse – Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus. Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya. Roma 6:11-12 TB
Untuk mematikan daging, kita hanya perlu memilih untuk tidak mentaati dan menuruti keinginan daging. Tentu tidak selalu mudah, itu sebabnya kita belajar bagaimana kita melatih diri kita sema,in hari semakin kita mampu untuk tidak menuruti keinginan daging dalam hidup kita.
Supporting Verse – Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya. Kolose 3:9-10 TB
Mematikan daging adalah keputusan yang harus kita buat dalam keseharian hidup kita, dan kita harus terus melatih diri kita sehingga kita terus menerus diperbaharui. Bukan sesuatu yang terus terjadi tiba-tiba dan mendadak kita menjadi berubah. Daging kita harus kita latih dan kita matikan setiap harinya.
Contohnya, seorang yang punya masalah dengan temperamennya dan amarahnya yang meledak-ledak, tentu dia harus melatih untuk mengendalikan diri. Dia tentu tidak akan tiba-tiba , karena mengambil keputusan untuk mau dikendalikan oleh Roh Tuhan, maka besok dia tiba-tiba akan menjadi orang yang lemah lembut, penuh dengan kasih sayang dan kesabaran.
Kita tahu tentu ini tidak akan terjadi secara mendadak, tetapi apabila setiap hari, terutama pada waktu dia sedang dipicu untuk mau marah, dan pada waktu dia mau marah, dia ingat untuk bisa mengendalikan diri, mungkin yang akan terjadi adalah marahnya dia tidak akan lagi se-extreme yang sebelumnya. Tingkat kemarahan dia bisa menurutn sedikit dan lamanya dia marah tidak lagi selama dulu. Tetapi apabila dia memilih untuk setiap hari tidak mau dikendalikan oleh emosi dagingnya, maka saya percaya dia akan menajdi manusia yang diperbaharui terus-menerus dalam hidupnya.
Saya tidak tahu apa yang saudara gumuli, dagingkah? emosikah? kesabarankah? ikatankah? keterikatannyakah? Hal-hal yang selama ini terus membelenggu kita, tetapi kita bisa memilih hari ini untuk keluar dari keberadaan kita dan menyalibkan daging yang ada dalam diri kita.
Untuk merangkum apa yang saya bagikan hari ini, sebenarnya ini semua ada dalam satu pilihan, karena kalau kita setiap hari memilih untuk merespon Roh Tuhan yang ada dalam kita dan sudah menyatu dengan diri kita, dan memilih untuk dipimpin oleh Roh Tuhan, maka kita tidak lagi perlu mempertimbangkan tentang keinginan atau kendali daging dalam hidup kita.
Apabila kita dipimpin oleh Roh, kita pasti tidak dipimpin oleh daging. Apabila kita gagal untuk memilih dan kita dikendalikan oleh daging, maka kita pasti tidak dipimpin oleh Roh. Alkitab berkata bahwa “Hendaklah engkau senantiasa penuh dengan Roh Kudus”, agar kita senantiasa penuh, dikendalikan dan dikuasai oleh Roh Tuhan dalam hidup kita.
Roh Kudus ada dalam diri kita yang sudah menerima yesus sebagai Juru Selamat, kita dilahirkan kembali, Roh kita menyatu dengan Roh Tuhan di dalam diri kita. Yang perlu kita lakukan adalah melatih diri kita untuk dipimpin oleh Roh Tuhan. Setiap hari, saya percaya kita akan menjadi manusia yang baru, yang lebih baik, diperbaharui terus-menerus.
P.S : Hi Friends! I need a favor, please do let me know if any of you know a freelance opportunity for a copywriter (content, social media, press release, company profile, etc). My email is vconly@gmail.com, Sharing is caring so any support is very much appreciated. Thanks much and God Bless!


