Clarity or Trust By Ps. Jeffrey Rachmat

JPCC Online Service (14 February 2021)


Selamat Hari Minggu dimanapun kalian berada, semoga kita semua ada dalam keadaan sehat, tetap bersemangat dan siap belajar tentang Kebenaran Firman Tuhan.

Seorang Ahli Etika bernama John Kavanaugh pergi bekerja selama 3 bulan di Calcultta, India. Dia sedang mencari jawaban tentang bagaimana cara terbaik untuk menghabiskan sisa hidupnya. Pada pagi pertama disana, John bertemu dengan Mother Theresa disana, dan dia bertanya kepada John, “Apa yang bisa saya lakukan untuk anda?”.

John meminta Mother Theresa untuk mendoakannya. John yang sudah menempuh ribuan miles dari Amerika tentu tidak menyiakan kesempatan ini dan meminta Mother Theresa mendokan agar dia memiliki kejelasan. Mother Theresa menjawab dengan tegas bahwa dia tidak akan mendoakan itu.

John bertanya mengapa, dan jawab Mother Theresa, “Kejelasan adalah hal terakhir yang kamu pegang dan harus dilepaskan”. John melihat Mother Theresa sebagai seorang yang memiliki kejelasan dan tahu apa yang harus dilakukan, dan itulah yang dia inginkan.

Mother Theresa tertawa saat mendengarnya, dan menjawab “Saya tidak pernah memiliki kejelasan, tetapi yang selalu saya miliki adalah kepercayaan”.

Jadi saya berdoa agar kita semua dapat mempercayai Tuhan, banyak dari kita hari-hari ini ingin mempunyai kejelasan seperti John Kavanaugh. Kita mendengarkan prediksi dan ulasan para ahli dan pakar, tenty semua itu baik selama tidak menimbulkan kebingungan, kekuatiran dan ketakutan yang berlebihan.

Tidak sedikit yang memilih untuk dia dan tidak melakukan apa-apa sebelum mendapatkan kejelasan terlebih dahulu, sambil bertanya-tanya, “Kapan kita bisa keluar dari pandemi ini? Kapan kita bisa kembali traveling seperti dulu?”.

Opening Verse – Dan orang-orang yang berlaku fasik terhadap Perjanjian akan dibujuknya sampai murtad dengan kata-kata licin; tetapi umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat dan akan bertindak. Daniel 11:32 TB

Kenyataannya kita tidak akan pernah mendapat kejelasan sepenuhnya sampai kita bergerak terlebih dahulu. Itu sebabnya orang yang mengenal Tuhan lebih mengandalkan Iman dan bertindak daripada menunggu sampai adanya kejelasan.

Untuk itu kita perlu membangun Kepercayaan kepada Tuhan, yang adalah Alpha dan Omega, Awal dan Akhir. Tuhan tahu akhir dari sebuah awal dan juga awal dari sebuah akhir.

Tuhanlah yang memegang masa depan kita meskipun kita tidak tahu akan masa depan kita, namun rasa percaya kita kepada Tuhan akan memberikan confidence atau kepercayaan diri untuk tetap kuat dan bertindak.

Kita sedang membahas tema “Trust” bulan ini, khususnya Kepercayaan kita kepada Yesus. Ps. Sidney menyampaikan ini dengan baik minggu lalu, tentang the Journey of Trust. Hari ini saya akan melanjutkannya.

Kepercayaan adalah dasar dari semua hubungan. Baik itu hubungan suami istri, bisnis ataupun dengan Tuhan. Kita harus belajar kalau ingin punya hubungan yang baik dan sehat. Bukan hanya menjadi orang yang bisa dipercaya tetapi juga harus mempercayai orang lain.

Seringkali lebih susah mencari orang yang dapat dipercayai, daripada mencari orang yang pandai. Cinta akan terus berkembang kalau ada kepercayaan antara suami istri, transaksi jual beli bisa dilakukan jika ada kepercayaan dalam bisnis, promosi juga bisa diharapkan jika ada kepercayaan dalam pekerjaan.

Supporting Verse – Orang yang dapat dipercaya mendapat banyak berkat, tetapi orang yang ingin cepat menjadi kaya, tidak akan luput dari hukuman. Amsal 28:20 TB

Banyak orang yang rindu mendapatkan berkat, tetapi sepertinya berkat menjauh dari mereka karena mereka tidak dapat dipercaya.

Kepercayaan semakin meningkat jika ada Kebenaran, komitmen, tanggung jawab, konsistensi dan janji yang ditepati.

Sebaliknya kepercayaan akan berkurang jika ditemukan adanya kebohongan dan tidak ada komitmen, tidak konsisten dan janji yang tidak ditepati. Semua ini berbicara mengenai kedalaman karakter seseorang.

Kepercayaan tidak dapat dibeli, dan melainkan harus didapatkan melalui sebuah proses yang memerlukan waktu, dan biasa dimulai dengan melakukan hal kecil terlebih dahulu. Diperlukan waktu yang lama untuk membangun kepercayaan, tetapi hanya sebentar saja untuk menghancurkannya.

Kepercayaan menentukan Kecepatan. Trust determines Speed. Pada saat kepercayaan belum terbentuk, maka semua proses akan berjalan lambat. Diperlukan adanya background check, dan lain sebagainya. Disaat kepercayaan ada, semua proses akan berjalan cepat.

Kepercayaan menimbulkan rasa aman, damai dan ketenangan. Pada saat kepercayaan pudar maka yang muncul adalah rasa curiga.

To follow Jesus is to Trust Him. Untuk mengikuti Yesus adalah untuk mempercayai Dia, semakin besar percaya maka semakin besar pula damai yang kita rasa.

Supporting VerseTUHAN, Engkau memberi damai dan sejahtera kepada orang yang teguh hatinya, sebab ia percaya kepada-Mu. Yesaya 26:3 BIS

Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu. Amsal 3:5‭-‬6 TB

Jadi kalau kita tidak mengalami damai sejahtera, itu karena kita tidak percaya sepenuhnya kepada Tuhan. Percaya kepadaNya artinya Bersandar sepenuhnya KepadaNya. Tidak mengendalkan pengertian sendiri tetapi mengandalkan kekuatan Tuhan.

Disaat kita bersandar kepada seseorang, maka berat badan kita ditanggung oleh orang tersebut. Kita bisa rileks karena kita bersandar kepada kekuatan orang tersebut, dan bukan kepada kekuatan sendiri. Tetapi tentu orang tersebut tidaklah kuat untuk selalu kita sandari.

Akuilah Tuhan dalam segala lakumu, kata “Akuilah” diambil dari kata Ibrani “Yada“. Yada arti dasarnya adalah mengetahui dan memahami. Tetapi Yada punya arti yang sangat luas, antara lain mencari tahu, tahu dari pengalaman, memiliki pengalaman, dan juga mengakui seperti yang dipakai di Kitab Amsal 3:6 tadi. Yada juga berarti terampil dan berhubungan intim atau bersetubuh. Hal ini bisa kita temukan dalam Kitab Kejadian.

Supporting Verse – Kemudian manusia itu bersetubuh dengan Hawa, isterinya, dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Kain; maka kata perempuan itu: ”Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan pertolongan Tuhan .” Kejadian 4:1 TB

Kesimpulannya, Yada berbicara mengenai pengetahuan yang diperoleh melalui pengalaman, dan bukan karena teori. Kita bisa saja punya banyak pengetahuan tetapi belum ada pengalaman.

Ayat pertama yang saya bacakan tadi di awal (Ayat Daniel), kata mengenal disini juga memakai kata Yada. Orang yang kenal Tuhan karena punya pengalaman pribadi denganNya, itu sebabnya mereka kuat dan bertindak.

Supporting Verse – Dan orang-orang yang berlaku fasik terhadap Perjanjian akan dibujuknya sampai murtad dengan kata-kata licin; tetapi umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat dan akan bertindak. Daniel 11:32 TB

Tuhan mengenal kita jauh lebih baik daripada kita mengenal diri kita sendiri, Dia percaya kita lebih baik daripada kita percaya akan diri kita sendiri. Bayangkan, Petrus yang sudah menyangkal, dan mengutuk bahwa Dia tidak mengenalNya, kembali menjadi nelayan, tetapi masih dipercayakan Yesus untuk menggembalai domba-dombaNya. Paulus yang masih bernama Saulus sebelumnya, adalah seorang kejam yang suka menganiaya orang percaya, dipilih untuk melakukan pelayanan yang sangat luar biasa oleh Tuhan.

Jadi dalam hubungan kita dengan Tuhan, masalahnya ada dalam diri kita, bukan tentang bagaimana Tuhan mempercayai kita. Bagaimana kita dapat mempercayai Tuhan secara konstan di dalam semua musim, baik itu ideal ataupun tidak, terutama pada saat doa kita tidak dikabulkan dan kita tidak memiliki kejelasan dalam hidup.

Untuk mempercayai Tuhan dengan lebih konstan, maka Dia mengundang kita untuk mengikutiNya, berjalan bersamaNya membangun hubungan yang pribadi.

Pada saat Yesus berkata, “Mari, Ikutlah Aku,”. Undangan itu tidak hanya untuk murid-muridNya saja, tetapi juga ditujukan kepada kita semua. Kenyataannya, tidak semua orang yang mengakui Dia mau menjawab undangan untuk mengikutiNya.

Supporting Verse – Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya: ”Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” Jawab Yesus: ”Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorang pun yang baik selain dari pada Allah saja. Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!” Lalu kata orang itu kepada-Nya: ”Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku.” Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: ”Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.” Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya. Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya di sekeliling-Nya dan berkata kepada mereka: ”Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah.” Markus 10:17‭-‬23 TB

Orang ini diundang Yesus untuk ikut Dia dan memiliki pengalaman pribadi bersamaNya. Tetapi dia menolak karena dia tidak dapat melepaskan pegangannya selama ini yang menjadi sumber keamanan dan kenyamanannya, yaitu hartanya.

Orang ini dikatakan sangatlah kaya, dia lebih percaya kepada hartanya untuk memberikan jaminan akan masa depan, lebih daripada percaya kepada Yesus.

Yesus katakan “sukar”, bukan tidak mungkin bagi orang kaya untuk masuk dalam kerajaan Allah. Karena memang lebih mudah untuk berserah sepenuhNya kepada Tuhan disaat kita tidak punya apa-apa, dan tidak ada lagi yang kita pertahankan.

Supporting Verse – Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk. Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. Markus 5:25‭-‬27 TB

Wanita ini sudah tidak punya apa-apa lagi yang bisa dia andalkan dalam hidupnya. Baik itu harta benda, atau kenalan dengan dokter hebat tidak membuahkan hasil dan membuat keadaannya semakin memburuk. Wanita ini punya pengetahuan tentang siapa Yesus tetapi belum punya pengalaman pribadi denganNya.

Pada hari itu Dia melihat Yesus dan mengambil keputusan untuk mengikuti Yesus. Dan kemudian mendapatkan pengalaman pribadi, mukjizat dan menjadi sembuh seketika itu juga.

Ingat, Yesus tidak melarang orang menjadi kaya, bahkan dari Tuhanlah semua berkat yang diperoleh seseorang yang menjadikan dia kaya.

Supporting VerseKarena berkat TUHAN sajalah orang menjadi kaya; kerja keras tak dapat menambah harta. Amsal 10:22 BIS

Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati. Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi dan dengan demikian mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang baik bagi dirinya di waktu yang akan datang untuk mencapai hidup yang sebenarnya. 1 Timotius 6:17‭-‬19 TB

Jadi yang benar, semakin seorang diberkati dan semakin hartanya bertambah banyak, dia harus semakin dekat dengan Tuhan, bukan malah bersandar kepada kekayaanya. Uang dan harta benda bukanlah tempat yang kuat untuk dijadikan sandaran, karena nilainya tidak menentu dan berubah-ubah.

Itulah yang iblis inginkan supaya pikiran kita hanya tertuju kepada kekayaan, bukan kepada Tuhan yang memberikan kekayaan.

Supporting Verse – Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya. Ibrani 13:8 TB

Itu sebabnya kita dapat berharap dan bersandar kepadaNya karena Dia konstan, dan tidak berubah. Orang yang diberkati lebih oleh Tuhan harus mengerti bahwa semua itu adalah bentuk kepercayaan yang Tuhan berikan. Sebuah keistimewaan dan bukan untuk menjadi sombong atau tinggi hati, tetapi supaya menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan suka berbagi.

Jadi ada orang yang mengakui Yesus tetapi belum atau tidak mau mengikuti Yesus dalam hidupnya. Harapan saya tentunya adalah agar kita semua mau mengikuti Yesus dan membangun hubungan denganNya, belajar bersandar kepadaNya sehingga kita punya pengalaman pribadi. Iman kita adalah Iman pribadi dan bukanlah iman kerumunan.

Memang tidak mudah, apalagi untuk meletakkan kepercayaan kepada Pribadi yang tidak bisa kita lihat. Namun Yesus mengerti ini dan melepaskan damai sejahteraNya kepada kita, sebagai indikator tanda kehadiranNya dan penyertaanNya dalam hidup kita.

Supporting Verse – Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu. Yohanes 14:27 TB

Ibarat seperti sebuah permainan, dimana ada seseorang yang ditutup matanya dan disuruh jalan untuk menemukan sesuatu atau memegang seseorang dan benda tertentu, dan yang dia dengar hanyalah instruksi kata “hot or cold”, “panas atau dingin”. Semakin dia mendekati tujuan, maka yang didengar adalah kata “Hot atau panas” yang menandakan bahwa dia sudah mendekati tujuan. Semakin dia jauh dari tujuan, maka kata yang didengar adalah “Cold atau dingin”, dan dia tahu bahwa dia harus segera merubah tujuannya karena dia menjauh dari objek yang harus dia temukan.

Kira-kira seperti itulah perjalanan kita mengikuti Yesus. Meskipun kita tidak dapat melihatNya, tetapi kita dapat merasakan Damai SejahteraNya. Semakin dekat kita dengan Tuhan, maka semakin besar DamaiNya menguasai hati dan pikiran kita. Semakin jauh kita, semakin kekuatiran yang menguasai hidup kita.

Meskipun kita berada di tengah badai dan pergumulan, kita tetap dapat tenang kalau kita percaya Tuhan bersama dengan kita, dan kita punya hubungan pribadi denganNya. HadiratNya yang jadi pegangan kita.

Sharing Ps. Jeffrey – Seorang teman yang sedang menghadapi persoalan besar beberapa hari lalu mengcontact saya dan menceritakan kesulitannya dan meminta dukungan doa. Tetapi yang menarik perhatian adalah ketika dia mengatakan, “Tetapi di tengah semuanya ini, saya tetap dapat merasakan damai”. Itu adalah tanda daripada penyertaan Tuhan.

Supporting Verse – Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu; kepada Allah, yang firman-Nya kupuji, kepada Allah aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku? Mazmur 56:4‭-‬5 TB

Sebenarnya dalam hidup kita tidak pernah bisa benar-benar menaklukan kekuatiran dan ketakutan, karena itu adalah bagian dari kedagingan kita. Kekuatiran dan ketakutan dapat muncul kapan dan dimana saja. Tetapi yang bisa kita lakukan adalah menjauhkan diri dari ketakutan dan kekuatiran dengan mendekatkan diri kita kepada Tuhan.

Sama seperti seorang anak yang berlari kepada ayahnya disaat dia takut, demikian juga seharusnya kita mendekat kepada Tuhan Bapa kita, pada saat kita mengalami ketakutan dan kekuatiran.

Datanglah kepada Tuhan di dalam doa dan baca FirmanNya. Karena pada saat kita membaca Firman, kita tidak hanya mengenal JanjiNya tetapi juga mengenal HatiNya Tuhan. Bukan hanya tahu apa yang Dia dapat lakukan tetapi juga mengenal betapa besar KasihNya kepada kita. Semakin kita mendekat dan mengenalNya secara pribadi, semakin besar kasih karunia dan damai yang bisa kita rasakan.

Supporting Verse – Kasih karunia dan damai sejahtera melimpahi kamu oleh pengenalan akan Allah dan akan Yesus, Tuhan kita. 2 Petrus 1:2 TB

Grace and peace be multiplied to you in the knowledge of God and of Jesus our Lord, II Peter 1:2 NKJV

Semakin kita mengenal Tuhan secara pribadi, semakin kita menjadi orang yang berkemurahan hati atau graceful, dan menjadi seseorang yang lebih tenang atau peaceful, bukan menjadi orang yang suka menghakimi orang lain dan merasa dirinya paling benar.

Semakin kita mengenal Yesus, semakin hidup kita diubahkan. Transformasi terjadi dan kita menjadi semakin serupa denganNya. Kita mungkin masih belum punya kejelasan tentang apa yang akan terjadi di depan tetapi kita tidak lagi perlu bingung atau kuatir dan takut sebab kalau kita mengikut Yesus dan membangun hubungan pribadi denganNya, maka kita akan mendapatkan ketenangan. We can find rest knowing that He loves us.

Jadi jangan biarkan ketakutan dan kekuatiran menguasai hidup, jangan bersandar kepada pengertian kita sendiri, letakkan berat beban kita dna mendekatlah kepada Tuhan yang sudah membuktikan KasihNya yang besar di atas kayu salib.

Supporting Verse – Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak; Mazmur 37:5 TB

Serahkan ini hanya berlaku satu kali saja, namun percaya atau trust harus terus menerus sama seperti kalau kita deposit uang di bank yang cukup satu kali saja prosesnya, dan kemudian kita percaya kalau Bank mampu untuk menyimpan dan memberikan bunga seperti yang dijanjikannya.

Serahkanlah hidup kita kepada Tuhan dan percayalah kepadaNya, maka Ia akan bertindak.