JPCC Online Service (18 September 2022)
Halo, salam damai sejahtera atau Shalom, kepada Saudara semua yang bergabung dalam ibadah daring JPCC hari ini, Minggu, 18 September 2022.
Apa yang saya ingin bagikan kepada Saudara semua hari ini masih menjadi bagian dari topik pembahasan kita di bulan ini, yaitu mengenai “Komunitas Kristus,” di mana kita akan belajar mengenai kekuatan dari sebuah komunitas yang memiliki kesamaan visi, nilai, dan tujuan kehidupan karena iman percaya kita kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita semua.
Manusia diciptakan Tuhan tidak untuk hidup sendirian. Masa pandemi ini sering kali memaksa kita untuk mengisolasi diri, demi menghindari penyebaran virus dan juga menjaga protokol kesehatan.
Memang itu semua harus kita jalankan, tanpa ada pilihan lain. Pertemuan tatap muka dan kontak langsung juga sekarang terpaksa digantikan dengan pertemuan dan kontak daring.
Namun saya masih bersyukur karena ini semua terjadi di zaman digital, di mana teknologi komunikasi memberdayakan kita untuk tetap dapat berkomunikasi dalam masa pandemi ini.
Saya tidak dapat membayangkan bagaimana kalau kita harus menjalani ini semua 40 tahun yang lalu, di mana teknologi komunikasi dan digital belum semaju sekarang ini.
Zaman digital sebenarnya adalah zaman dimana manusia menjalani kehidupan dengan rekor tingkat keterhubunganyang belum pernah tercapai atau terjadi sebelumnya, di mana kita sedemikian terhubung satu dengan yang lain melalui teknologi yang sekarang tersedia.
Coba Saudara hitung, ada berapa banyak grup Whatsapp yang mengundang Saudara untuk masuk, dan, dengan sukarela maupun terpaksa, untuk tergabung di dalamnya?
Itu baru satu aplikasi komunikasi saja. Belum lagi kalau dihitung media-media sosial lainnya, di mana Saudara terdaftar atau bergabung di dalamnya. Kemajuan teknologi media telekomunikasi di zaman sekarang ini memampukan kita bukan lagi hanya untuk berbicara langsung dengan suara dengan cuma-cuma, melainkan juga sekaligus secara visual, bahkan dengan tingkat kejernihan gambar dan ketajaman suara yang sangat tinggi.
Sharing Ps. Jose – Saya masih ingat, zaman saya kecil, orang tua kami harus menunggu di atas jam 9 malamuntuk menelepon teman atau keluarga yang tinggal atau berada di luar kota, karena pada zaman itu, panggilan telepon SLJJ— mungkin banyak yang tak tahu kepanjangannya,yaitu Saluran Langsung Jarak Jauh— di atas jam 9 malam akan mendapatkan potongan harga 50%.
Seingat saya, panggilan telepon jarak jauh memakan biaya yang tidak murah, dan masih merupakan sebuah kemewahan. Demikian pula saat saya kuliah di Jerman. Di zaman itu saya hanya mampu menelepon ke rumah untuk memberi kabar setiap beberapa bulan saja, dan itu pun hanya pembicaraan telepon yang sangat singkat, karena biaya telepon SLI (Saluran Langsung Internasional) masih sangat mahal.
Semua yang dahulu merupakan sebuah kemewahan, hari ini sudah menjadi sebuah fasilitas yang sangat biasa dan bukan lagi kemewahan. Namun, konektivitas atau keterhubungan karena kemajuan teknologi yang tersedia di zaman sekarang, ternyata belum berhasil menghapus “kesendirian” atau isolasi yang masih menjadi pergumulan banyak manusia modern.
Di zaman ini, di mana kita semua secara digital lebih terhubung daripada sebelumnya, justru pergumulan kita dengan kesepian juga lebih besar daripada sebelumnya.
Seperti tadi saya katakan, manusia tidak diciptakan Tuhan untuk hidup sendirian. Kehidupan kita yang tertanam dalam sebuah komunitas yang sehat akan membuat kita bertumbuh kuat, seperti sebatang pohon yang akarnya tertanam dalam di tempatnya.
Kekuatan akar dari sebuah pohon menentukan kekuatan, kesehatan, pertumbuhan, dan potensinya untuk bermultiplikasi dan berbuah. Sebagaimana kedalaman akar sebuah pohon begitu berpengaruh pada keberlangsungan hidup pohon tersebut, demikian pula hubungan antar sesama manusia di dalam kehidupan kita semua sangat menentukan kesehatan, keberlangsungan hidup kita, terutama dalam hal kekuatan, kesehatan, pertumbuhan, dan potensi kita untuk bermultiplikasi atau berbuah di dalam kehidupan ini.
Kuat, sehat, dan bertumbuh dalam hal apa yang sebenarnya kita butuhkan? Salah satunya adalah nilai-nilai yang berlaku dalam kehidupan.
Opening Verse – Milikilah cara hidup yang baik di tengah-tengah bangsa-bangsa bukan Yahudi, supaya apabila mereka memfitnah kamu sebagai orang durjana, mereka dapat melihatnya dari perbuatan-perbuatanmu yang baik dan memuliakan Allah pada hari Ia melawat mereka. 1 Petrus 2:12 TB
Instruksi dari Petrus ini bukan hanya berlaku bagi orang Yahudi yang hidup di zaman itu, untuk diaplikasikan di lingkungan yang bukan Yahudi. Firman Tuhan ini juga merupakan instruksi bagi kita, di mana pun juga Tuhan tempatkan dan izinkan kita untuk menjalani kehidupan.
Firman Tuhan yang baru saya bacakan ini menyingkapkan bahwa untuk menjadi iman dan raja di tengah-tengah dunia yang gelap ini, kita perlu cara hidup atau pola hidup yang baik, sehingga dunia dapat melihat perbuatan-perbuatan kita yang baik, dan memuliakan Allah di surga.
Sering kali kita menghadapi tantangan di mana kita ingin menghidupi nilai-nilai sesuai dengan firman Tuhan—nilai-nilai seperti kejujuran, kesetiaan, integritas, berbuat baik—,tapi di tempat kita berada, bekerja atau bertugas, hidup, nilai-nilai tersebut tidak kita temukan.
Bahkan yang terjadi atau yang berlaku di tempat itu malah kebalikannya. Saudara pasti pernah dengar pepatah Afrika ini di dalam bahasa Inggris: “It takes a village to raise a child.”
Artinya, dibutuhkan seluruh kampung untuk membesarkan seorang anak. Tujuannya bukan hanya demi memenuhi kebutuhan akan sebuah lingkungan yang aman dan sehat untuk seorang anak dapat bertumbuh dewasa.
Tujuannya juga agar nilai-nilai dan sebuah pola kehidupan yang sehat dapat terbangun, yaitu bila ada sekelompok orang yang terus-menerus menghidupi dan meneladankannya, sehingga budaya yang baik itu dapat terbangun kokoh dalam kehidupan seorang anak yang sedang beranjak dewasa.
Nilai, norma, dan keyakinan merupakan elemen yang sangat penting di dalam budaya sebuah komunitas. Komunitas yang sehat di mana kita tertanam dan menghidupi nilai-nilai kebenaran firman Tuhan ini bersama-sama akan menopang kita semua untuk dapat kuat dan tidak hanyut terseret nilai-nilai, praktik, dan kebiasaan buruk atau norma yang berlaku di tempat kita berada, kita tetap termotivasi untuk memegang teguh apa yang kita yakini dan hidupi, yang berasal dari moral dan kebenaran firman Tuhan.
Ini mengantarkan saya untuk membagikan poin saya hari ini pada Saudara, yaitu signifikansi dari komunitas Kristus.
Signifikansi pertama adalah kesamaan nilai.
Kita semua memegang nilai yang sama yang berasal dari firman Tuhan. Komunitas yang sehat akan membantu Saudara untuk bertumbuh menjadi pribadi yang Tuhan inginkan, memegang teguh nilai yang firman Tuhan katakan.
Pengakuan, pengertian, dan dukungan yang kita dapatkan dari komunitas yang memegang nilai yang sama dengan kita akan menolong kita bukan hanya untuk tetap mempertahankan nilai-nilai tersebut saja, melainkan juga untuk memperkuat kita dalam menjadi agen perubahan di mana Tuhan tempatkan kita berada, seiring dengan berjalannya waktu.
Kita punya beberapa nilai yang menjadi budaya kita di JPCC, seperti tepat waktu, melakukan yang terbaik. Saya yakin Saudara pasti sering melihat bahwa tidak semua tempat, tidak semua acara dan pertemuan yang Saudara hadiri dimulai dan diakhiri dengan tepat waktu, diselenggarakan dengan cara yang terbaik, sesuai agenda dan rencana, efektif dan efisien seperti yang Saudara harapkan.
Banyak pertemuan yang kesulitan untuk dimulai tepat waktu, dan kalaupun mereka berhasil memulainya dengan tepat waktu, sering kali kita temukan bahwa mereka gagal melangsungkannya dengan baik, dengan kualitas efisien, dan mengakhirinya juga dengan tepat waktu.
Ini baru contoh mengenai salah satu nilai saja. Banyak sekali nilai-nilai kehidupan lain yang perlu kita pegang dan hidupi dengan baik untuk kita bisa menjadi saksi, garam dan terang di tengah-tengah dunia ini, amin?
Dapatkah Anda bayangkan apa yang akan terjadi bila dunia sekitar kita berubah nilai-nilainya, menjadi sesuai dengan apa yang firman Tuhan katakan, dan kita menjadi agen perubahan?
Dunia akan menjadi tempat yang jauh lebih baik. Itulah yang kita doakan pada saat ini, “Kerajaan-Mu datang, di bumi seperti di surga.” Pada saat nilai-nilai kehidupan di sekitar kita berubah menjadi nilai-nilai kerajaan surga, pada saat itulah terjadi di bumi seperti di surga.
Signikansi kedua dari komunitas Kristus, selain kesamaan nilai, adalah kesamaan visi.
Sebuah komunitas yang kuat memiliki orang-orang dengan kesamaan visi dan mimpi. Pada saat Tuhan menyerahkan bumi ini kepada Adam dan Hawa untuk dikelola, Tuhan berikan pada mereka sebuah keluarga sebagai dasar dan fondasi untuk mereka dapat memenuhi dan menaklukkan bumi.
Supporting Verse – Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: ”Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.” Kejadian 1:28 TB
Kemudian dilanjutkan di Kejadian 2:24, dikatakan:
Supporting Verse – Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Kejadian 2:24 TB
Inilah dasar dari sebuah keluarga atau pernikahan. Keluarga adalah elemen kunci di dalam sebuah komunitas. Keluarga dan komunitas adalah tempat di mana kita bertumbuh untuk mencapai kemampuan terbaik kita, dan secara maksimal mengeluarkan semua potensi yang tersembunyi di dalam diri kita.
Tuhan bukan hanya mempercayakan bumi untuk manusia kelola saja, melainkan, Tuhan juga mengharapkan kita dapat menjalani hidup kita secara maksimal—seperti rencana Dia bagi kita semua di bumi ini—, dan mengeluarkan semua potensi terbaik yang ada di dalam diri kita.
Supporting Verse – Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian. Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah. Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu. Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita. Kolose 3:12-17 TB
Semua kata kerja, yang kita temukan di dalam firman Tuhan yang baru kita baca ini, hanya bisa kita hidupi secara penuh di dalam sebuah komunitas. Berbelas kasihan, berlaku murah hati, rendah hati, lemah lembut, sabar, melepaskan pengampunan, mengasihi, membantu, melayani, mengajar, menegur.
Firman Tuhan ini katakan:“karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh—satu komunitas.” Setiap individu membutuhkan orang lain untuk membantu dirinya menjadi versi terbaik dari dirinya sendiri. Semua kata kerja tadi, yang perlu kita praktekkan dalam hidup, memiliki kata ‘saling’.
Interaksi, gesekan, dan tantangan yang kita hadapi dalam hidup ini akan mengasah, membentuk, dan menjadikan kita pribadi yang lebih baik. Oleh sebab itu, kita perlu komunitas, kita perlu orang lain untuk membantu kita mencapai atau mengeluarkan potensi terbaik dalam diri kita, dan menjadi versi terbaik dari diri kita.
Itulah visi yang Tuhan taruh dalam kehidupan kita supaya kita dapat memberkati, mengelola, dan menaklukkan bumi. Jadi, signifikansi yang kedua adalah kesamaan visi.
Signifikansi yang ketiga adalah kesamaan misi.
Sebuah komunitas bukan hanya tempat kita menerima, melainkan juga sekaligus tempat kita melayani atau memberi, untuk pertumbuhan kita. Pertumbuhan kita di dalam segala aspek, baik itu jasmani, jiwani, maupun rohani, tidak hanya bergantung dari asupan atau apa yang kita terima saja, tetapi juga bergantung dari apa yang kita keluarkan dari diri kita.
Sebagaimana tubuh jasmani yang sehat tidak hanya terbangun karena asupan makanan yang sehat saja, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh pengeluaran, atau yang tubuh ini keluarkan.
Itu sebabnya kita harus berolahraga. Prinsip yang sama juga berlaku untuk emosional, relasional, dan kerohanian kita. Ada seorang profesor bernama James Doty, seorang profesor di Universitas Stanford, yang melalui penelitiannya, berkesimpulan bahwa pada saat seseorang bertindak dengan niat ‘welas asih (belas kasih)’— Saudara mungkin asing dengan kata ini karena jarang digunakan dalam bahasa Indonesia; dalam bahasa Inggris yaitu “compassion.”
Dikatakan, pada saat kita berbelas kasihan atau memiliki welas asih (belas kasih), maka sifat ini akan memiliki efek positif yang sangat besar pada fisiologi (tubuh) kita, dan akan membawa kita keluar dari “mode terancam,” dan menempatkan tubuh kita dalam “mode istirahat.”
“Mode terancam” di sini adalah istilah untuk banyak di antara kita, yang karena beban dan tekanan dalam kehidupan yang kita jalani dengan kecepatan tinggi, tubuh kita berada dalam kondisi yang merasa “terancam,” sehingga tubuh kita mengeluarkan hormon-hormon stress, dan sebagainya, yang sebenarnya ingin melindungi tubuh kita dari sakit, atau dari infeksi oleh bakteri maupun kuman yang datang.
Kondisi ini sebenarnya tidak sehat buat kita sebagai manusia. Profesor James Doty berkata bahwa berbuat baik, berbelas kasihan, bermurah hati,mengampuni, membantu, melayani akan menetralisir dan membantu tubuh kita untuk kembali pada “kondisi istirahat.”
Tubuh kita tak akan pernah bisa netral atau kembali pada kondisi istirahat bila kita hanya memikirkan diri sendiri. Oleh sebab itu, komunitas adalah tempat di mana kita sebenarnya mengeluarkan apa yang ada dalam diri kita. Pada saat kita mulai melayani orang lain, mendengarkan orang lain, mengampuni, mengeluarkan apa yang ada dalam diri kita, dan berbuat baik kepada orang lain, pada saat itulah tubuh kita akan mengalami kondisi istirahat.
Dan justru kesehatan datang pada saat kita melayani dan membantu orang lain. Saya tak tahu berapa banyak di antara Saudara yang hari ini, kalau Saudara mau jujur, sedang bergumul dengan apa yang saya bagikan ini.
Saudara bekerja di lingkungan di mana nilai yang berlaku di situ tidak seperti apa yang sekarang Saudara ketahui, pelajari, dan mulai Saudara yakini berasal dari firman Tuhan. Ada ketegangan antara apa yang Saudara sekarang yakini, dengan apa yang berlaku di situ. Dan Saudara bergumul untuk bisa tetap mempraktikkan apa yang Saudara yakini merupakan kebenaran, Saudara bergumul untuk bisa menjadi agen perubahan di situ.
Bahkan banyak dari Saudara yang khawatir kalau Saudara tak bisa bertahan terlalu lama, sehingga Saudara ikut hanyut dengan apa yang ada di situ— praktik, kebiasaan, norma, dan budaya yang berlaku, yang tidak sesuai dengan apa yang Saudara ketahui berlaku di dalam firman Tuhan.
Oleh sebab itu,Saudara hari ini perlu sadar bahwa komunitas akan menolong Saudara. Memiliki komunitas bukan jaminan. Tetapi komunitas merupakan peluang untuk Saudara bisa membangun apa yang firman Tuhan katakan.
Komunitas Kristus akan menopang, membantu Saudara, memberikan dukungan, ikut merayakan kemenangan-kemenangan kecil ketika Saudara mempertahankan apa yang Saudara yakini datang dari firman Tuhan.
Pada waktu Saudara melakukan kebenaran, Saudara tahu di tempat kerja Saudara, Saudara tak dirayakan. Bahkan Saudara mungkin dianggap bodoh ketika melakukan apa yang benar.
Namun dalam komunitas, Saudara dapat bersaksi, bercerita,dan merayakan kebenaran bersama orang-orang dengan nilai yang sama—pada waktu Saudara mempertahankan pernikahan Saudara, menolak penyelewengan yang ditawarkan kepada Saudara, berlaku jujur.
Saya tahu bahwa Saudara tak selalu temukan pujian, pengakuan, dukungan, apalagi sorakan yang mendukung Saudara atau memuji Saudara. Tetapi di dalam komunitas yang memiliki nilai yang sama, Saudara dapat merayakan, mendapatkan pengakuan dan dukungan itu di tempat yang tertutup, dan itu akan menopang Saudara untuk tetap kuat.
Kalau Saudara mengalami itu, terutama kalau Saudara sadar Saudara belum tertanam, dan tidak memiliki lingkungan komunitas yang baik, maka hari ini merupakan saat yang terbaik untuk Saudara ambil keputusan, dan berkata, “Saya perlu lingkungan yang tepat. Saya perlu komunitas di mana saya tertanam di dalamnya.”
Di JPCC, ada banyak sekali komunitas— salah satunya DATE, di mana Saudara bisa tertanam, yang akan membantu Saudara untuk menjalani kehidupan, dan memegang teguh nilai-nilai yang Saudara yakini Tuhan ingin Saudara hidupi.
Banyak juga di antara Saudara yang sedang bergumul untuk bisa mengeluarkan potensi yang terbaik dalam diri Saudara. Saudara bergumul untuk membentuk karakter Saudara. Saudara bergumul untuk hidup menjadi pribadi yang memiliki kebiasaan dan pola hidup lebih baik.
“Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik,” kata firman Tuhan.
Saudara perlu lingkungan dan komunitas yang bisa menolong Saudara bukan hanya untuk hidup lebih sehat, melainkan juga untuk mengeluarkan potensi terbaik di dalam diri Saudara, untuk menjadi pribadi yang lebih sabar, tidak baper-an, yang lebih kuat, lebih tangguh.
Saudara, Alkitab tak pernah menjanjikan bahwa apa yang kita hadapi akan lebih mudah, tapi Alkitab memberikan kepastian bahwa kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Untuk itu, Saudara perlu komunitas yang ada di sekitar Saudara untuk menghadapi apa yang Saudara hadapi; komunitas yang membantu Saudara untuk tumbuh menjadi pribadi lebih baik.
Pada waktu Saudara bisa mengeluarkan yang terbaik dari hidup Saudara,dan menjadi jawaban serta solusi bagi dunia, pada saat itulah surga datang ke bumi, dan dunia mempermuliakan Bapamu di surga.
Demikian juga pada waktu Saudara diberkati Tuhan sedemikian rupa, Saudara bisa memakai apa yang ada di tangan Saudara, bukan lagi hanya untuk kepentingan diri Saudara sendiri. Saudara bisa menjadi berkat bagi lingkungan Saudara.
Oleh sebab itu, komunitas juga merupakan tempat untuk Saudara belajar berbagi, memberi, melayani; tempat di mana bukan hanya kehidupan Saudara yang menjadi lebih baik, melainkan juga tubuh Saudara menjadi lebih sehat.
Jadi, ini adalah saat terbaik untuk Saudara mengambil langkah konkret bagi diri Saudara, bagi kehidupan yang Tuhan percayakan untuk Saudara jalani. Ini saatnya untuk Saudara keluar dari zona nyaman.
Kalau selama ini, sudah lama Saudara tidak mengikuti ibadah secara on-site, mungkin saatnya untuk mulai hadir di ibadah kembali. Bila Saudara sudah lama tidak bergabung di DATE, ini saatnya untuk Saudara kembali bergabung, bertemu dengan komunitas yang ada.
Kalau Saudara belum tertanam, ini saatnya Saudara untuk mendaftarkan diri. Mungkin juga banyak di antara Saudara yang sedang mengambil cuti dalam pelayanan; ini waktu yang paling tepat untuk Saudara kembali melayani Tuhan, bukan untuk sekadar mengeluarkan potensi Saudara, melainkan juga agar Saudara menjadi pribadi yang lebih baik, dan memiliki tubuh yang lebih sehat, karena Saudara tidak hanya mementingkan dan memikirkan diri sendiri saja.
Saya tak sabar, melihat di hari-hari yang akan datang, Saudara mengambil keputusan, lalu meresponi panggilan Tuhan dalam kehidupan Saudara, dan bersama-sama kita akan menjadi komunitas Kristus di tengah-tengah kota Jakarta, di Indonesia, bahkan di muka bumi ini, untuk kemudian menghadirkan surga di bumi, sehingga dunia memuliakan Bapa di surga. Amin?
Saudara siap untuk melakukannya? Saya tak sabar melayani bersama dengan Saudara, melakukan yang terbaik yang Tuhan percayakan untuk kita lakukan,dan memberikan yang terbaik dari kehidupan kita. Amen?
P.S : Dear Friends, I am open to freelance copywriting work. My experience varies from content creation, creative writing for an established magazine such as Pride and PuriMagz, web copywriting, fast translating (web, mobile, and tablet), social media, marketing materials, and company profile. Click here to see some of my freelancing portfolios – links.
If your organization needs a Freelance Copywriters or Social Media Specialist, Please contact me and see how I can free up your time and relieve your stress over your copy/content needs and deadlines. My contact is 087877383841 and vconly@gmail.com. Sharing is caring, so any support is very much appreciated. Thanks, much and God Bless!