Faith in God By Peter Pauwee

JPCC Sutera Hall 2nd Service (19 May 2024)

Apa kabar saudara semua? Tahun ini Saya merayakan pernikahan kami selama 35 tahun, dan saudara tentu sudah mengenal istri saya selama mungkin 40 tahun lamanya, wanita yang penuh iman dimana dia sendiri yang memutuskan disaat berumur 14 tahun bahwa saya akan menjadi suaminya suatu hari nanti. Tentu ini sisi cerita dari saya saja, dan selama 6 tahun terakhir saya mengalami sakit vertigo yang cukup parah, dimana saya bisa merasa begitu pushing dan terbaring berjam-jam di lantai sampai muntah pada saat yang bersamaan.

Di bulan February lalu kami tepatnya merayakan 35 tahun pernikahan kami bersama keluarga dan kerabat di mesir, dan tiba-tiba saya mengalami serangan vertigo yang akut. Masalahnya tidak lama dari itu kami harus terbang kembali kembali ke Belanda. Istri saya membantu saya berpakaian untuk pergi ke bandara, saya sampai ditaruh di kursi roda di bandara dan terus menerus muntah. Akhirnya kami sampai di gerbang bandara, pramugari mengatakan bahwa saya tidak fit untuk terbang, tetapi istri saya memaksa bahwa saya bisa karena saya harus berkotbah di hari minggu.

Akhirnya saya diijinkan masuk pesawat dan bisa sampai ke rumah dengan selamat. Saya bercanda ke para jemaat di hari minggu bahwa Allah telah membebaskan saya dari mesir seperti halnya bangsa yahudi. 

Pertanyaannya, Bagaimana kita semua bisa percaya seperti Abraham?

Kami suka bermain satu permainan di belanda, dengan nama “Apa yang aku lihat dan tidak bisa lihat”, saat bermain dengan anak saya, saya mencoba mencari sesuatu yang sulit dilihatnya. Sebagai ayah yang bisa melihat apa yang anak saya tidak bisa lihat, mereka tidak menyerah meski tidak bisa langsung melihatnya dan meminta saya membantu untuk melihat apa yang saya lihat. 

Akhirnya disaat mereka bisa melihat apa yang saya lihat, mereka penuh dengan sukacita, tetapi tentunya permainan ini bukan sekedar permainan saja tetapi juga esensi dalam menikmati kehadiran satu sama lain, begitu juga dengan Tuhan dimana Dia menikmati kehadiran kita juga dan membutuhkan Iman kita.

Iman adalah kepastian dari segala hal yang tidak bisa kita lihat, itu sebabnya kita harus percaya kepada hal-hal yang kita tidak bisa lihat tetapi Tuhan bisa melihatnya.

Iman tidak berdasarkan atas hal yang kita buat, karena Iman dari anak kecil berdasarkan permainan diatas tidak pada warnanya tetapi pada ayahnya, percaya bahwa ayahnya bisa melihat sesuatu, itu sebabnya kita juga perlu punya Iman yang sama kepada Tuhan.

1. I do not see what you see

Oleh karena itu kita butuh Iman untuk melihatnya.

Opening Verse – ‭Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia. Ibrani 11:6 TB‬

Tanpa Iman, tidak mungkin kita bisa berkenan kepada Allah. Abraham adalah SahabatNya Allah, karena dia percaya akan apa yang Allah katakan. Bayangkan jika anda punya sahabat disaat menghadapi situasi yang sulit, dan disaat mendengar sesuatu dimana dunia tidak percaya akan apa yang saudara gumuli, sahabat anda juga tidak percaya kepada saudara. Itu sebabnya saudara ingin sahabat untuk percaya terlepas dari apa yang dunia katakan. 

Itu sebabnya Abraham adalah sahabat Allah, Allah ada karena nama atau panggilan Tuhan sendiri, Dia adalah Allah yang Maha hadir, bagi kita, di samping kita, di belakang kita, di atas kita dan Dia ada di dalam kita semua. Di dalam Dia, kita bisa hidup dan bernafas.

Kita perlu percaya bahwa Tuhan tidak pernah jauh dan selalu dekat dengan kita dimanapun kita berada, dan Dia ada di dalam kita semua, KerajaanNya ada di dalam kita semua. 

Faith is the Kingdom’s Mindset, dan oleh karena itu kita tidak sekedar mencari terobosan atau mukjizat, yang pertama kita cari adalah Tuhan sendiri. Dia memberi upah kepada orang yang mencariNya.

Menyadari bahwa segala sesuatu yang kita butuhkan untuk hidup di dalamNya kita temukan di dalam Kristus Yesus, disaat kita memilikiNya, kita punya segala sesuatu yang dibutuhkan dan tidak berkekurangan. 

Ada yang punya masalah dengan wi-fi internet anda kadang-kadang? Tetapi walaupun masalah ini kita tidak bisa melihatnya, kita tahu bahwa ada internet disana. Pertama yang kita lakukan saat ada issue ini adalah kita membaca buku manualnya, itu sebabnya di dalam hidup kita ada Alkitab sebagai buku manual kehidupan kita semua.

Mungkin saudara ada yang punya pengalaman seperti saya, membaca dan melakukan FirmanNya tetapi tidak bisa melihat sesuatu terjadi dalam hidup kita, tetapi sebenarnya saudara tahu ada sesuatu yang sedang bekerja. Jadi disaat ada masalah, kita tidak menyerah, dan mulai menghubungi “Help Desk” bernama Roh Kudus, disaat ada Pribadi yang menolong, apa yang kita harapkan bisa terjadi dan penolong kita adalah Roh Kudus. 

Iman di dalam Firman dan kepada Roh Kudus akan membawa kita menikmati Kuasa Tuhan dalam hidup kita. Tetapi saat kita menghubungi “help desk”, seringkali kita disarankan untuk mengupdate versi software yang ada dalam hidup kita. Ada versi yang baru dan ada 1 parameter bernama ukuran Iman.

Supporting Verse – ‭Jadi bagaimana sekarang, apakah Ia yang menganugerahkan Roh kepada kamu dengan berlimpah-limpah dan yang melakukan mujizat di antara kamu, berbuat demikian karena kamu melakukan hukum Taurat atau karena kamu percaya kepada pemberitaan Injil? Galatia 3:5 TB

Apakah kita melihat Roh Kudus bekerja karena pemberitaan injil atau Iman yang timbul dari pendengaran? Seringkali kia berpikir bahwa Mukjizat adalah pekerjaan Roh Kudus, tetapi kenyataan bahwa kita menjalani Kasih, damai sejahtera dan sukacita adalah pekerjaan Roh Kudus juga. Begitu juga rasa malu, tuduhan yang dibebaskan serta kesembuhan dalam kesehatan dan mukjizat finansial kita juga adalah pekerjaan Roh Kudus. 

Jika kita menabur benih di tanah maka dia akan bertumbuh, karena Iman kepada Kristus akan mengubah kehidupan kita semua.  

Supporting Verse – ‭Secara itu jugalah Abraham percaya kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran. Galatia 3:6 TB‬

Sama seperti Abraham percaya kepada Allah, Paulus memakai contoh dari Abraham ini, tetapi pertanyaannya Bagaimana Abraham percaya?

2. I am Blessed

“I am Blessed” atau “Aku diberkati” adalah sebuah pola pikir Kerajaan Allah dan Iman. 

Supporting Verse – ‭Dan Kitab Suci, yang sebelumnya mengetahui, bahwa Allah membenarkan orang-orang bukan Yahudi oleh karena iman, telah terlebih dahulu memberitakan Injil kepada Abraham: ”Olehmu segala bangsa akan diberkati.” Jadi mereka yang hidup dari iman, merekalah yang diberkati bersama-sama dengan Abraham yang beriman itu. Galatia 3:8-9 TB‬

Tuhan sendiri yang berfirman Kabar Baik ini secara langsung kepada Abraham, memberikan Injil dan itu sebabnya ini merupakan sebuah berita yang didasarkan sebuah fakta. Tuhan berfirman dan menyatakan sebuah kabar baik berdasarkan Fakta, bukan sesuatu yang bersifat angan-angan saja.

Iman kita kepada Tuhan dan fakta apa yang Dia sudah nyatakan kepada kita semua, Tuhan menyatakan bahwa oleh Abraham dan benihnya, semua bangsa di dunia akan diberkati, termasuk Indonesia dan belanda. 

Kalau kita hidup di dalam Kristus, semua bangsa akan diberkati. Jadi berkat Abraham apa yang kita dapati?

Supporting Verse – ‭Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu. Galatia 3:14 TB

Berkat dari Abraham adalah janji bahwa kita akan menerima Roh Kudus di dalam Iman kita. Karena kita percaya kepada Kristus, kita menerima Roh Kudus, dan Tuhan sendiri dengan PribadiNya menyatakan diri bersatu dengan kita. 

Artinya segala sesuatu yang ada dalam Pribadi Allah akan menjadi satu dengan kita juga, termasuk kebenaran Allah, damai sejahtera dari Allah, kesembuhan dan sukacita dari Allah, karena Dia adalah semua itu. Semua itu menjadi satu dengan kita dan di dalamNya, kita punya segala sesuatu yang kita butuhkan, mengejar PribadiNya dan menikmati persekutuan dengan Tuhan. 

Disaat kita menyatakan “I am Blessed”, kita sedang menyatakan dan berkotbah kepada diri kita sendiri, pikiran dan perasaan kita lambat laun akan menjadi selaras dengan apa yang kita katakan. Tetapi Abraham meski mendapatkan janji yang besar tetapi dia masih membutuhkan keturunan.

Supporting Verse – seperti ada tertulis: ”Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa” – di hadapan Allah yang kepada-Nya ia percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada menjadi ada. ‭Roma 4:17 TB‬

Berdasarkan ayat diatas, Abraham akan dan sudah menjadi Bapa segala bangsa-bangsa. Meskipun situasi dan keadaannya, serta realitanya tidak sesuai dan bahwa dia sedang mandul saat itu, disertai 14 tahun dalam kehidupan dimana dia sudah mencoba, tetapi masih juga mandul, dan secara seksual, Tubuhnya juga sudah begitu tua. 

Istrinya Sara juga disaat mendengar hal itu tertawa terbahak-bahak dan penuh dengan ketidakpercayaan. Tentang Iman kita, bukan Allah yang berada jauh dan bersifat teoritis di Alkitab, tetapi dikatakan bahwa kita percaya di hadapan Allah, kepada Allah yang hadir dalam hidup kita.

Kita perlu sadar akan kehadiranNya disaat membaca FirmanNya. Kita bisa mengambil segala Firman yang hadir dalam HadiratNya dan mengaplikasikannya, membaca dan merenungkan dalam hadirat Tuhan. 

Selama 6000 tahun lalu, berjuta-juta orang telah meninggal dengan begitu banyak cara. Tetapi kita percaya kepada Allah yang sanggup menghidupkan orang mati. Itu adalah kunci Iman kekristenan kita, jadi kita percaya kepada Allah yang ada bersama dengan kita dan menjadi satu dengan kita, dan sanggup menghidupkan berjuta-juta orang dari kematian.

Tuhan adalah Tuhan yang hidup, bukan Allah yang mati. Kalau saudara kehilangan orang yang kita kasihi, mereka hidup di dalam Kristus, karena Allah berkata bahwa Dia adalah Allah mereka. 

Mungkin saudara ada disini dan sedang bergumul dengan penyakit, adiksi, rasa bersalah, dan merasa tertekan, tetapi Allah sendiri yang menyatakan kabar baik ini hari ini. Allah sendiri yang berkata bahwa di dalam HadiratNya, Dia telah membebaskan kita semua, menjadikan kita benar meski kita belum merasakannya, dan melalui Iman yang timbul dari pendengaran, kita telah bebas dan disembuhkan hari ini. 

Allah melihat apa yang kita tidak lihat dan Dia adalah Allah Bapa kita, sehingga kita bisa percaya dan memiliki Iman seperti anak kecil.

Supporting Verse – ‭Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: ”Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.” Roma 4:18 TB

Seringkali disaat kita berharap sesuatu dan hal itu tidak terjadi, kita akan sedikit kehilangan Iman, tetapi bagaimana Iman Abraham bekerja?

Seperti halnya disaat kita menunggu kereta api yang terlambat dari jadwal yang seharusnya, sama seperti janji dan kedatangan Yesus yang kedua kalinya, Iman kita semakin besar semakin lama disaat menunggu kedatangan kembali Yesus, setiap hari disaat Yesus belum datang, ekspektasi akan KedatanganNya semakin bertumbuh besar, jadi bagaimana Abraham bisa menjaga dan menguatkan Imannya?

3. I Give Glory

Closing Verse – ‭Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah, Roma 4:20 TB‬

Iman menyembah, mencari kebenaran, lapar akan kebenaran, dan memberikan Kemuliaan kepada Allah, Iman memperkatakan kebenaran dan fakta, apa yang Allah katakan kepada telinga kita, tidak berfokus kepada situasi dan keadaan kita, tetapi berfokus kepada Pribadi Dia sendiri yang telah mengatakannya secara langsung kepada kita.

Iman kepada seorang Pribadi dan Dia adalah Allah Bapa kita, maka jika Allah Bapa menyatakanNya, maka itu akan terjadi.

P.S : Mau info aja bahwa aku baru2 ini join supplier daging untuk Restoran dan B2C bernama Beli Babi, Bli! (BBB). Bagi yang tertarik, Feel free to visit our retail store (utk area Alsut, Tangerang, dan sekitarnya) ya : https://tokopedia.link/SZAWN1pxNGbAlso,

If you like our site, and would like to contribute, please feel free to do so at : https://saweria.co/316notes