JPCC Online Service (4 December 2022)
Salam damai sejahtera bagi Saudara semua di mana pun Saudara berada, di minggu pertama pada bulan yang baru ini. Tak terasa kita sudah sampai di bulan ke-12 tahun 2022 ini. Wow! Waktu begitu cepat berlalu!
Namun, saya berharap dan berdoa agar kita semua dapat melihat penyertaan dan perlindungan Tuhan di sepanjang tahun ini. Terlepas dari tantangan dan cobaan apapun yang kita alami, atau pencapaian dan keberhasilan yang kita raih, Tuhan selalu beserta kita di setiap musim kehidupan yang kita lewati.
Itulah yang menjadi kekuatan dan pengharapan kita agar menutup tahun ini dengan baik; to finish strong! Because Immanuel, God is with us! Karena Allah ada bersama kita.
Berbicara tentang ‘Imanuel’, pada bulan Desember ini di JPCC kita akan banyak membahas dan belajar bersama-sama tentang sebuah tema yang luar biasa, yaitu “Dia Dekat”. Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang begitu mengasihi kita, dan memilih untuk datang mendekat kepada kita, umat yang dikasihi-Nya, melalui kelahiran Yesus Kristus, Sang Juruselamat dunia.
Namun pertanyaannya: Apakah kita percaya bahwa Dia adalah Tuhan yang mau dekat dengan kita?
Sharing Ps. Johannes – Pada waktu anak laki-laki saya masih sangat kecil,saya dan istri membelikan dia mainan super hero pertamanya, yaitu Captain America. Dia begitu senang sehingga sering memainkan dan membawanya ke mana pun dia pergi.
Suatu kali, secara tidak disengaja oleh anak saya, mainan Captain America itu patah menjadi dua bagian.. Patahannya tepat di bagian tengah badan mainan tersebut. Tahukah Saudara, apa yang kemudian dilakukan oleh anak laki-laki saya ini, yang masih sangat kecil?
Tanpa ada yang mengajarinya dan memberitahunya sama sekali,—seingat saya juga pada waktu itu karena umurnya masih sangat kecil, ia jarang atau belum banyak menonton TV apalagi terekspos dengan konten online seperti YouTube dan sejenisnya.
Tapi secara naluriah anak saya ini langsung mengambil dan membawa mainan Captain America yang sudah patah menjadi dua tersebut, untuk kemudian disembunyikan, di bawah sebuah bangku di kamar tamu dalam rumah kami, yang memang pada saat lama tidak digunakan terkadang kamar tersebut bisa terlihat seperti gudang penyimpanan memang.
Nah, kebetulan pada saat anak laki-laki saya itu sedang menyembunyikan mainan tersebut, diam-diam saya melihat dari jauh tindakannya itu. Jadi yah, judulnya, [sambil bernyanyi] “Kamu ketahuan…” gitu ya. Lalu tidak lama setelah itu, saya mulai datang mendekat kepada dia dan bertanya,“Hi kakak, di mana mainan Captain America kamu?”
Lalu dia terlihat bingung dan ketakutan, tidak tahu harus menjawab apa. Singkat cerita, kemudian saya ajak dia ke tempat di mana ia menyembunyikan mainan Captain America yang sudah patah tersebut. Lalu, saya berkata kepada dia dan memberitahukan bahwa dia sebenarnya tidak perlu takut, karena saya sayang sama dia.
Sebenarnya dia bisa datang kepada saya apa adanya, kapan saja, dan memberitahukan apa yang terjadi, maka saya akan mencoba dengan semampu saya untuk membantu dia, bahkan siapa tahu saya bisa memperbaiki mainannya yang rusak tersebut.
Walaupun demikian, memang betul, selain membantu memperbaiki mainan yang rusak, saya juga mau anak laki-laki saya ini belajar bertanggung jawab dengan mainan yang dipercayakan kepadanya.
Tapi dia tidak perlu melakukannya sendirian. Sebab sebagai orang tua, saya akan selalu ada semampu saya, untuk mendampinginya melalui proses pembelajaran tersebut dalam kehidupan.
Bukankah hal ini sering kali terjadi di dalam kehidupan kita, terutama di dalam bagaimana kita berhubungan dengan Tuhan? Itu sebabnya tadi di awal sebelum kita berdoa, saya sempat melemparkan sebuah pertanyaan kepada kita semua: Apakah kita percaya bahwa Dia adalah Tuhan yang mau dekat dengan kita?
Dari sejak awal masa penciptaan, Tuhan selalu ingin berada dekat dengan kita, umat yang dikasihi-Nya. Bahkan, Tuhan Allah menciptakan kita serupa dan segambar dengan-Nya, supaya Dia dapat berhubungan erat dengan kita dan mempercayakan kepada kita untuk berkuasa atas segala ciptaan-Nya.
Mirip seperti orang tua yang begitu mengasihi anaknya dan ingin memberikan yang terbaik bagi anaknya. Namun sebagai manusia, kitalah yang sering kali merasa jauh dan tidak layak oleh karena dosa dan pelanggaran kita. Sama seperti apa terjadi dengan Adam dan Hawa ketika mereka melanggar apa yang difirmankan oleh Tuhan Allah kepada mereka.
Dalam Kejadian 3:8-9 (TB), tepat setelah Adam makan buah dari pohon pengetahuan yang baik dan jahat, lalu dia sadar beserta dengan istrinya bahwa mereka telanjang,dan mereka bersembunyi, ayat 8 dikatakan demikian.
Opening Verse – Ketika mereka mendengar bunyi langkah Tuhan Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap Tuhan Allah di antara pohon-pohonan dalam taman. Tetapi perhatikan, apa yang Tuhan Allah lakukan: Tetapi Tuhan Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: ”Di manakah engkau?” Kejadian 3:8-9 (TB)
Pada saat manusia jatuh ke dalam dosa, manusia akan merasa takut dan tidak layak, sehingga akibatnya manusia cenderung akan bersembunyi dan menjauh dari Tuhan. Belum lagi jika ditambah dengan pengalaman masa lalu yang tidak baik dengan orang tua kita yang ada di dalam dunia ini, sehingga membuat kita semakin sulit untuk melihat Allah sebagai figur Bapa yang baik dan Maha Pengampun.
Padahal Dia begitu mengasihi kita dan ingin berada dekat dengan kita. Demikian juga pada masa Perjanjian Lama, konsep Tabernakel atau kemah suci di mana tabut perjanjian Allah ditempatkan merupakan simbol dari Tuhan Allah yang kudus hadir dan diam di tengah umat-Nya.
Supporting Verse – Aku akan menempatkan Kemah Suci-Ku di tengah-tengahmu dan hati-Ku tidak akan muak melihat kamu. Tetapi Aku, TUHAN ALLAH, akan hadir di tengah-tengahmu dan Aku akan menjadi Allahmu dan kamu akan menjadi umat-Ku. Imamat 26:11-12 (TB)
Suatu pernyataan dari hati Tuhan untuk datang mendekat dan berada di tengah-tengah umat yang dipilih dan dikasihi-Nya. Bahkan kalau kita melihat lebih jauh lagi, konsep persembahan korban sembelihan dan korban bakaran pada waktu itu, merupakan undangan atau akses yang Tuhan Allah sediakan bagi umat-Nya untuk datang mendekat kepada-Nya.
Supporting Verse – Kata Musa kepada Harun: ”Datanglah mendekat kepada mezbah, olahlah korban penghapus dosa dan korban bakaranmu, dan adakanlah pendamaian bagimu sendiri dan bagi bangsa itu; sesudah itu olahlah persembahan bangsa itu dan adakanlah pendamaian bagi mereka, seperti yang diperintahkan Tuhan.” Imamat 9:7 (TB)
Jadi pada waktu itu, korban bakaran dan korban sembelihan itu merupakan cara atau akses atau undangan yang Tuhan berikan, untuk umat pilihan-Nya pada zaman Perjanjian Lama. Karena Yesus belum datang belum ada darah yang dicurahkan, maka setiap orang harus membawa korban tersebut, untuk mendekat kepada Allah yang kudus supaya dosanya dihapuskan pada tahun itu.
Nah, bahkan kata “perjanjian” atau “covenant”, kata itu sendiri melambangkan hubungan atau fellowship yang dimiliki antara Tuhan Allah dengan umat pilihan-Nya. Jadi dari dulu, sudah ada keinginan untuk Tuhan mendekat kepada umat-Nya. Dan tentunya, dalam masa Perjanjian Baru, kelahiran Yesus Kristus ke dalam dunia merupakan wujud atau manifestasi dari pernyataan kasih Allah yang begitu besar kepada seluruh umat manusia di dunia ini, untuk datang mendekat dan diam di tengah-tengah kita, umat yang dikasihi-Nya.
Supporting Verse – Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. Yohanes 1:14 TB
Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita—Saudara dan saya— hidup oleh-Nya.Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita. 1 Yohanes 4:9-10 TB
Melalui ayat ini kita dapat melihat bahwa selalu inisiatifnya datang dari Allah; Selalu Allah terlebih dahululah, Tuhanlah yang terlebih dahulu ingin mendekat kepada kita. Secara konsisten, sikap Allah yang berinisiatif untuk datang mendekat ini juga terus ditunjukkan oleh Tuhan Yesus selama Dia ada di dalam dunia ini. Salah satunya dapat kita lihat dalam sebuah cerita, ketika Yesus bertemu dengan Zakheus, sang pemungut cukai.
Supporting Verse – Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu. Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya. Lukas 19:1-2 TB
Saya ingin menjelaskan bahwa Zakeus itu adalah seorang pemungut cukai. Pada saat itu, pemungut cukai itu, seakan-akan memiliki kategori yang begitu tidak disukai. Bahkan dianggap seperti dosa yang khusus, karena di dalam banyak tulisan lainnya di kitab injil seringkali dikatakan bahwa ada kelompok pemungut cukai dan ada kelompok orang berdosa.
Jadi seakan-akan pemungut cukai itu mempunyai kategori dosa yang tersendiri. Nah, itulah Zakheus! Zakheus adalah seorang pemungut cukai, bahkan bukan sekadar pemungut cukai biasa, tapi dia adalah kepala pemungut cukai. Jadi, bisa dibayangkan pada saat dia ingin bertemu dan atau melihat Yesus, Dia sudah merasa tidak layak terlebih dahulu.
Supporting Verse – Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek. Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ. Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: ”Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.” Lukas 19:3-5 TB
Saudara bisa perhatikan bahwa di dalam ayat ini, seakan-akan Yesus mengundang diri-Nya sendiri sebagai gestur Allah yang datang mendekat kepada orang yang sudah terlebih dahulu merasa tidak layak.
Supporting Verse – Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: ”Ia menumpang di rumah orang berdosa.” Ayat kedelapan dilanjutkan, Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: ”Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.” Kata Yesus kepadanya: ”Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham. Lukas 19:6-9 TB
Dan perhatikan ayat yang ke-10 dikatakan demikian:
Supporting Verse – Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.” Lukas 19:10 TB
Luar biasa! Dari sejak kejadian di Taman Eden, dosa selalu membuat manusia terpisah dari Tuhan, dan kehilangan hubungan yang intim dengan Allah. Kedatangan Tuhan Yesus lah ke dalam dunia ini merupakan gestur bahwa Allah peduli dan Dia begitu mengasihi kita, Dialah yang dari sejak awal selalu memanggil kita, mencari kita, dan bahkan datang mendekat kepada kita untuk memulihkan kembali hubungan kita dengan diri-Nya yang sudah terputus, dipisahkan oleh dosa.
Sama seperti ketika Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa dan bersembunyi, Allah sendiri yang datang mencari dan memanggil mereka dengan bertanya di mana mereka berada, sebagai gestur tindakan Allah untuk mendekat kepada mereka, yang takut dan mencoba untuk menjauh dari Allah.
Sebab Tuhan tahu, bahwa manusia tidak diciptakan untuk hidup terpisah dari hubungan dengan Allah. Jika manusia terpisah dari Allah, maka hal tersebut akan mendatangkan kematian dan kebinasaan dalam kehidupan manusia. Seperti yang kita termukan di dalam ayat yang sering kita baca yaitu Yohanes 3:16 (TB) di mana dikatakan demikian.
Supporting Verse – Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Yohanes 3:16 TB
Nah, kata “binasa” dalam ayat tersebut berasal dari kata asli dalam bahasa Yunaninya, yaitu “apolummi”. Nah, “apolummi” merupakan kata yang sama yang juga dipakai dalam kitab Lukas ketika Yesus menceritakan tentang tiga perumpamaan, tentang domba yang hilang, dirham yang hilang,dan anak yang hilang; terpisah dari pemiliknya.
Kebinasaan datang dalam kehidupan kita, ketika hubungan kita terpisah dari Sang Pencipta, Tuhan yang begitu mengasihi kita. Itu sebabnya, Tuhan selalu ingin datang dan mendekat untuk menyelamatkan kita. Supaya hubungan kita kembali dipulihkan tidak lagi terpisah dari Tuhan, yang menciptakan kita. Supaya ada kehidupan dan kelimpahan yang datang di dalam kehidupan kita.
Sharing Ps. Johannes – Bagi saya pribadi, lebih dari 23 tahun yang lalu, saya datang ke sebuah kebaktian kebangunan rohani. Tujuan awalnya adalah hanya untuk menemani kawan saya yang diminta oleh ayahnya untuk hadir dalam kebaktian tersebut.
Tetapi yang tidak saya ketahui adalah hari itu merupakan hari di mana Tuhan memilih untuk datang secara pribadi mendekat dan masuk dalam kehidupan saya. Walaupun saya dan teman waktu itu memilih untuk duduk di atas balkon di 3 baris paling belakang, tapi tangan kasih Tuhan tidak pernah terlalu pendek untuk menggapai kita sesuai dengan yang Ia kehendaki.
Dari sejak awal ibadah,saya sudah merasakan, ”Ada sesuatu yang berbeda nih!”; ada sesuatu yang berbeda dari biasanya. Mulai dari sambutan ushers ketika saya datang, gestur orang-orang yang begitu penuh dengan sukacita, lagu-lagu pujian dan penyembahan yang dinaikkan, sampai kepada khotbah yang disampaikan oleh pembicara.
Seingat saya pada waktu itu pembicara somehow berbicara tentang bagaimana Tuhan melihat diri kita itu berbeda dengan bagaimana kita melihat diri kita sendiri. Tuhan pakai itu semua, untuk menyatakan kehadiran-Nya dan kedekatan-Nya untuk menjamah hati saya.
Pada saat itu, saya seperti disadarkan bahwa Kekristenan bukanlah cuma sekedar agama dan ibadah di hari Minggu saja, tapi kekristenan adalah tentang Pribadi Tuhan yang hidup dan begitu mengasihi kita, sehingga 2000 tahun yang lalu, Ia rela mengorbankan nyawa-Nya dan mati bagi saya, untuk menebus dosa saya dan pelanggaran saya.
Tidak peduli seberapa besar dosa yang pernah saya buat; seberapa berat, seberapa banyak atau bahkan seberapa kotor pun dosa dan pelanggaran yang saya buat dalam kehidupan saya. Tapi darah-Nya tercurah di atas kayu salib, dan sanggup menghapuskan segala dosa dan pelanggaran saya.
Bahkan bukan hanya itu, Dia juga bangkit dari kematian untuk menunjukkan bahwa maut telah dikalahkan-Nya dan memberikan kepada kita kesempatan untuk hidup di dalam kehidupan yang baru bersama dengan Dia sampai pada kekekalan.
Supporting Verse – Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. Roma 5:8 (TB)
Jadi waktu kita masih berdosa, justru Tuhanlah yang mengambil inisiatif untuk datang mendekat kepada kita, karena Dia tahu manusia tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri. Saudara dan saya membutuhkan Tuhan.
Sejak saat itu, kehidupan saya diubahkan dan tidak pernah sama lagi. Sampai hari ini, saya bisa berdiri di hadapan Saudara, untuk memberitakan Kabar Baik bahwa Allah begitu mengasihi Saudara. Dia ingin datang mendekat dan tinggal di dalam kehidupan Saudara, untuk membawa pemulihan, pengampunan dosa, keselamatan, kehidupan yang melimpah, dan kekekalan di dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Kalau Dia bisa melakukannya dalam kehidupan saya dan banyak orang percaya lainnya, percayalah, Dia juga sanggup melakukannya dalam kehidupan Saudara. Yang perlu Saudara lakukan adalah memilih untuk percaya dan menyerahkan hidup Saudara kepada-Nya.
Terlepas dari rasa takut yang ada atau rasa khawatir serta rasa tidak layak yang ada di dalam hati dan pikiran Saudara, Tuhan begitu mengasihi Saudara. Dia datang mendekat, rela mati dan bangkit kembali untuk menebus dosa dan pelanggaran Saudara, serta memberikan hidup yang kekal.
Saudara hanya perlu percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat pribadi Saudara,maka Roh Kudus akan tinggal di dalam kehidupan Saudara, dan sama seperti saya, hidup Saudara tidak akan pernah sama lagi. Dalam segala hal, Tuhan turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi orang-orang yang mengasihi Dia dan yang terpanggil sesuai dengan rencana-Nya.
P.S : If you like our site, and would like to contribute, please feel free to do so at : https://saweria.co/316notes
If your organization needs a Freelance Copywriters or Social Media Specialist, Feel free to contact me as well at 087877383841 (vconly@gmail.com). Thanks, much and God Bless!