Kenny Goh JPCC

Jangan Takut By Ps. Kenny Goh

JPCC Online Service (11 December 2022)

Apa kabar Saudara semua? Salam dalam kasih Yesus! Minggu lalu Pastor Johannes Thelee melemparkan sebuah pertanyaan: Apakah kita percaya bahwa Tuhan mau dekat dengan kita? Nah, jawabannya adalah: Tuhan mau dekat dengan kita.

Alkitab mencatat begitu bayak kisah dan contoh yang menyatakan bahwa Tuhan mengasihi kita dan mau dekat dengan kita. Mulai dari penciptaan di taman Eden, setelah manusia jatuh dalam dosa, melalui sistem korban dan perjanjian yang Tuhan berikan kepada bangsa Israel, sampai Yesus datang.

Tuhan yang mau turun menjadi manusia— Immanuel, Terus menerus Tuhan buktikan bahwa Dia mau dekat dengan kita. Kita belajar minggu lalu di Roma 5:8 (BIMK).

Opening Verse – ‘Tetapi Allah menyatakan kasih-Nya kepada kita ketika Kristus mati untuk kita pada waktu kita masih orang berdosa.’ Roma 5:8 (BIMK)

Di saat kita belum bertobat, belum tentu mau bertobat, Kristus mati untuk menebus dosa kita. Tuhan selalu bergerak lebih dulu untuk mendekat kepada kita.What a good good God we have; what amazing love!

Di bulan Desember, di musim natal ini, kita memperingati betapa besar kasih Tuhan, sehingga Dia terlebih dahulu bergerak untuk mendekat kepada kita.

Sharing Ps. Kenny – Izinkan saya membagikan sedikit tentang pengalaman perjalanan iman saya. Saya kenal Tuhan melalui komunitas gereja sejak saya SD. Bertumbuh dalam komunitas gereja yang baik, di mana saya dapat kesempatan untuk terlibat dalam banyak program gereja dan pelayanan.

Saya bersyukur untuk semua pengalaman dan kesempatan yang telah saya lalui, bertumbuh dalam gereja. Bersyukur untuk setiap pemimpin, pengajar dan mentor-mentor, komunitas yang mengelilingi saya dalam perjalanan iman saya. Semua itu membentuk dan mengembangkan cinta kasih saya, terhadap firman Tuhan dan terhadap gereja Tuhan.

Namun, ada satu titik dalam perjalanan iman saya dimana saya—somehow— mendapat perspektif bahwa saya harus berupaya dengan sekuat tenaga dan kemampuan saya sendiri untuk membuat diri saya menjadi seorang pribadi yang kudus, yang enggak bercela, yang layak untuk Tuhan pakai.

Saya membangun kebiasaan baca Alkitab dan saat teduh setiap pagi. Saya sering melakukan doa puasa. Saya pastikan saya menghindari hal-hal yang berbau “duniawi”. Saya berusaha untuk menginjili orang lain supaya mereka menerima keselamatan.

Saya pelayanan, sebisa dan sebanyak mungkin. Saya baca buku-buku rohani. Saya enggak nonton film yang tayang di bioskop, saya enggak mendengar musik di luar musik gereja, bahkan sampai enggak berani menjalin persahabatan dengan perempuan karena belum ada niat atau tekad untuk menikah saat itu; demi menjaga kekudusan.

Mungkin Saudara berpikir, “Kok ekstrim banget sih, Ken?” Saya akan membenarkan diri dengan berkata, ”Yah, segitunya saya ingin dekat dengan Tuhan!

Kalau saya enggak melakukan semua itu saya takut kalau saya akan jatuh dalam dosa, dan saya takut Tuhan akan meninggalkan saya dan menjauh dari saya, sehingga saya akan kehilangan berkat dan perkenanan Tuhan dalam hidup saya.

Nah, puji Tuhan, setelah beberapa tahun, Roh Kudus memimpin saya keluar dari pengertian yang salah dan keliru itu—dan saya masih terus belajar sampai hari ini. Tapi pengalaman yang barusan saya ceritakan mengingatkan kepada saya bahwa pada umumnya, manusia bisa ikut Tuhan karena dimotivasi oleh rasa takut— seperti saya dulu—atau dimotivasi oleh karena cinta dan rasa syukur terhadap kebaikan Tuhan.

Dan Ini yang mau saya bicarakan dengan Saudara, hari ini. Khususnya buat Saudara semua yang percaya sama Tuhan. Saudara percaya dan yakin bahwa Tuhan ada, dan Saudara mau ikut Tuhan. Saudara mau mengabdikan hidup Saudara buat Tuhan karena Saudara yakin, Dialah satu-satunya jalan keselamatan.

Tapi pertanyaan saya hari ini adalah: Apakah kita ikut Tuhan karena takut atau karena cinta? Apakah kita ikut Tuhan karena kita takut sama Tuhan atau karena cinta sama Tuhan?

Orang yang ikut Tuhan karena takut, cenderung jarang merasakan damai sejahtera. Orang yang ikut Tuhan karena takut, selalu sibuk mengevaluasi dirinya sendiri dan bertanya, “Am I good enough?”

“Apakah saya sudah melakukan cukup buat Tuhan?” “Apakah saya sudah cukup melayani?”“Apakah saya cukup kudus?” “Apakah saya sudah cukup berkenan dan menyenangkan hati Tuhan?”

Orang yang ikut Tuhan karena takut jarang merasa cukup; selalu merasa ada sesuatu yang kurang dari dirinya. Pada saat doanya tidak terjawab, dia merasa ada sesuatu yang salah yang dia lakukan, atau sesuatu yang kurang; merasa imannya kurang kuat.

Dan di saat seperti itu saat orang seperti itu mengalami hari yang baik, dia akan melihat dirinya lebih baik dibandingkan orang lain yang kurang baik. Orang seperti ini akan berkata,“Ah, si itu hidupnya engggak benar! Kurang suci.” Atau “Oh, orang itu gak menerima jawaban doanya! Hidupnya hancur karena kurang rajin baca firman atau karena kurang melayani.”

Orang seperti ini percaya bahwa hanya orang-orang spesial, hanya orang-orang tertentu, yang bisa mendapat akses dan kesempatan untuk bisa dekat dengan Tuhan.

Orang yang ikut Tuhan karena takut, pada umumnya berakhir dengan dua kemungkinan: Dia bisa sombong karena merasa lebih baik dari orang lain, atau minder karena merasa enggak layak, enggak mampu dan enggak sebaik orang lain.

Nah, sebaliknya, ada orang-orang yang ikut Tuhan karena cinta dan rasa syukur bahwa Tuhan yang terlebih dahulu memilih untuk mendekat kepda mereka. Orang yang ikut Tuhan karena cinta Tuhan, mengerti dan menyadari bahwa dia gak punya kemampuan untuk hidup benar tanpa anugerah dari Tuhan sendiri.

Orang yang ikut Tuhan karena cinta Tuhan, mengerti dan menyadari bahwa dia gak punya kemampuan untuk hidup benar tanpa anugerah dari Tuhan sendiri. Orang yang ikut Tuhan karena cinta Tuhan, hidup dalam damai sejahtera karena sadar bahwa melalui Yesus, Tuhan sudah melakukan dan memberikan lebih dari apa yang dia perlukan.

Dia selalu merasa dicukupkan dalam segala sesuatu. Dia enggak membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain. Enggak sombong dan enggak minder, karena dia tahu bahwa dia berharga bukan karena kekurangan atau kelemahannya, melainkan karena dia dikasihi oleh Tuhan.

Apakah Saudara ikut Tuhan karena takut atau karena cinta?Namun sebenarnya, takut terhadap Tuhan adalah sesuatu yang lumrah buat manusia.

Supporting Verse – ‘Petang itu mereka mendengar Tuhan Allah berjalan di dalam taman, lalu mereka berdua bersembunyi di antara pohon-pohon supaya tidak dilihat oleh Tuhan. Tetapi Tuhan Allah berseru kepada laki-laki itu, “Di manakah engkau?” Laki-laki itu menjawab, “Saya mendengar Engkau di taman; saya takut, jadi saya bersembunyi karena telanjang.” Kejadian 3:8-10 (BIMK)

Kita pelajari minggu lalu bahwa pada mulanya, manusia hidup dekat dengan Tuhan. Kitab kejadian mencatat bahwa Tuhan berjalan di dalam taman di Eden. Sepertinya sebuah gambaran yang biasa di masa itu. Namun Adam menjadi takut karena dia memakan buah dari pohon yang Tuhan larang. Adam dan Hawa telah berdosa dan menjadi takut.

Dosa membuat manusia menjadi takut dengan Tuhan. Dosa membuat manusia takut untuk dekat dengan Tuhan. Sekali lagi hal ini adalah sesuatu yang lumrah karena Tuhan adalah Tuhan yang kudus. God is a holy God. ‘Kudus’ adalah bagian dari sifatnya Tuhan. Bahkan kekudusan Tuhan diibaratkan seperti api yang menghanguskan.

Supporting Verse – ‘sebab Tuhan Allahmu seperti api yang menghanguskan. Ulangan 4:24 (BIMK)

Ia tak mau disamakan dengan apa pun. Api yang membawa terang, yang membawa kehangatan dan memurnikan juga bisa menjadi api yang membakar dan menghanguskan. Makanya sering kita dengar, “Jangan main-main dengan api.”

Supporting Verse – ‘Sebab kematian adalah upah dari dosa; tetapi hidup sejati dan kekal bersama Kristus Yesus Tuhan kita adalah pemberian yang diberikan oleh Allah dengan cuma-cuma.’ Roma 6:23 (BIMK)

Nah, karena kematian adalah upah dari dosa, maka ya sangat lumrah, sangat normal apabila Adam, Hawa dan seluruh umat manusia menjadi takut sama Tuhan.

Dosa membuat manusia menjadi takut dengan Tuhan. Itu sebabnya, manusia bersembunyi, menjauh dari Tuhan. You cannot love what you fear. (Kita enggak bisa mencintai apa yang kita takuti).

Supporting Verse – ‘Segera sesudah makan buah itu, pikiran mereka terbuka dan mereka sadar bahwa mereka telanjang. Sebab itu mereka menutupi tubuh mereka dengan daun ara yang mereka rangkaikan.’ Kejadian 3:7 (BIMK)

Sejak itu—sejak manusia jatuh ke dalam dosa— Manusia selalu mencari cara untuk menutup-nutupi rasa malu mereka dengan berbagai macam cara dan perbuatan. Bahkan berpikir bisa kembali dekat dengan Tuhan, dengan cara-cara Dan metode-metode sendiri.

Agama adalah upaya manusia untuk mendekatkan diri kepada Tuhan melalui perbuatan-perbuatannya sendiri, melalui perbuatan-perbuatan “agamawi”. Agama adalah upaya manusia untuk mendekatkan diri kepada Tuhan yang dilandasi oleh rasa takut.

Namun, hari ini, ada kabar baik buat kita semua. Musim Natal adalah saat di mana kita memperingati bahwa Tuhan menginginkan hati dan cinta kasih kita. Tuhan mau dekat dengan kita, bukan karena ketakutan, bukan karena kita takut, tapi karena kita jatuh cinta dengan Dia.

Dalam kisah kelahiran Yesus yang tercatat dalam injil Lukas, ada tiga kali pesan yang disampaikan melalui malaikat Tuhan.

Yang pertama, pada saat malaikat Gabriel memberitakan kepada Zakharia tentang kelahiran Yohanes pembaptis, yang akan mempersiapkan jalan untuk pelayanan Yesus:

Supporting Verse – ‘Tetapi malaikat itu berkata, “Jangan takut, Zakharia! Allah sudah mendengar doamu. Istrimu Elisabet akan melahirkan seorang anak laki-laki. Engkau harus memberi nama ‘Yohanes’ kepadanya. ‘ Lukas 1:13 (TB)

Itu kejadian pertama.

Kemudian pada saat malaikat Gabriel menampakkan diri kepada Maria,di Lukas 1:30 (TB):

Supporting Verse – ‘Maka malaikat itu berkata kepadanya, “Jangan takut, Maria, sebab engkau berkenan di hati Allah. ‘ Lukas 1:30 (TB)

Itu yang kedua.

Lalu kepada para gembala di padang rumput, Lukas 2:10 (TB):

Supporting Verse – ‘Tetapi malaikat itu berkata, “Jangan takut! Sebab saya datang membawa kabar baik untuk kalian–kabar yang sangat menggembirakan semua orang. Lukas 2:10 (TB)

‘Tiga kali dalam catatan Lukas, di mana para malaikat menghimbau kepada Zakharia, Maria dan para gembala, supaya mereka, “Jangan takut!”.

Jangan takut, karena Allah mendengar doa Zakharia! Jangan takut, karena Maria berkenan di hati Allah! Jangan takut, karena ada kabar baik yang akan menggembirakan SEMUA orang! Pesan yang paling nyaring terdengar adalah, ‘Jangan takut!”

Supporting Verse – ‘Orang yang menikmati kasih Allah, tidak mengenal perasaan takut; sebab kasih yang sempurna melenyapkan segala perasaan takut. Jadi nyatalah bahwa orang belum menikmati kasih Allah dengan sempurna kalau orang itu takut menghadapi Hari Pengadilan. Kita mengasihi, sebab Allah sudah terlebih dahulu mengasihi kita. 1 Yohanes 4:18-19 (BIMK)

Menurut Alkitab, cara kita mengalahkan rasa takut adalah dengan percaya dan menikmati kasih Tuhan. Kalau kita mau memilih untuk percaya bahwa Tuhan, Pencipta alam semesta, yang memegang kendali seluruh alam semesta, adalah Tuhan yang mengasihi kita, maka kita enggak perlu takut.

Tuhan yang sudah tahu masa lalu kita, dan bisa melihat masa depan kita, Tuhan ini mengasihi kita. Tuhan kita adalah Tuhan yang melihat dosa dan kelemahan kita dan tetap memilih untuk mengasihi kita, mengampuni kesalahan-kesalahan kita, bahkan menanggung dan menerima ganjaran dan hukuman atas dosa-dosa kita.

Kalaupun kita mengasihi Tuhan, itu karena kita meresponi kasih Tuhan yang sudah terlebih dahulu Dia buktikan kepada kita.

Supporting Verse – ‘Tetapi Allah menyatakan kasih-Nya kepada kita ketika Kristus mati untuk kita pada waktu kita masih orang berdosa. Roma 5:8 BIMK

Nah, kalau saat kita berdosa, Tuhan sudah mengasihi kita, maka ternyata dosa kita pun tidak membuat Tuhan menjauh dari kita. Dia mau dekat dengan kita. Nah, jangan salah! Dosa merusak hidup kita. Dosa mengurangi nilai kita. Dosa menghancurkan hubungan dan masa depan kita.

Tapi, solusi dari dosa bukanlah dalam kita berusaha untuk memperbaiki diri sendiri. Solusi untuk mengalahkan dosa adalah pada saat Tuhan mendekat kepada kita, dan kita responi dengan mendekat kepada Tuhan. Hidup bersatu dengan Tuhan.

Supporting Verse – ‘Sekarang tidak ada lagi penghukuman terhadap mereka yang hidup bersatu dengan Kristus Yesus. Sebab hukum Roh Allah yang membuat kita hidup bersatu dengan Kristus Yesus sudah membebaskan saya dari hukum yang menyebabkan dosa dan kematian. Apa yang tidak dapat dilakukan oleh hukum agama, karena kita manusia lemah, itu sudah dilakukan oleh Allah. Allah mengalahkan kuasa dosa dalam tabiat manusia dengan mengirimkan Anak-Nya sendiri, yang datang dalam keadaan sama dengan manusia yang berdosa, untuk menghapuskan dosa. Roma 8:1-3 (BIMK)

Kalau enggak ada lagi penghukuman terhadap kita yang hidup bersatu dengan Kristus, maka enggak perlu lagi ada rasa takut.

Yang tersisa adalah ucapan syukur, yang menghantar kita kepada cinta kasih Tuhan kita. Kita diundang untuk hidup menikmati kasih itu. Jangan takut, Allah mendengar doamu! Jangan takut, kau berkenan di hati Allah! Jangan takut! Ada kabar baik yang menggembirakan kita semua!

Semua Saudara; tua, muda, besar, kecil, jauh, dekat, miskin, kaya; kabar baik buat kita semua. Tuhan mau dekat dengan kita. Immanuel!

Jadi, apa yang bisa Saudara lakukan untuk meresponi semua ini?

Apapun situasi dan kondisi masing-masing Saudara dalam perjalanan iman Saudara, Ini yang pertama, jangan takut untuk terus berdoa, untuk minta pertolongan kepada Tuhan dalam nama Yesus. Berani berdoa! Percaya bahwa Tuhan mengasihi dan Tuhan mendengar!

Yang kedua, jangan takut untuk terus hadir dan bergabung dalam komunitas gereja di manapun Saudara berada.

Jangan takut dan minder, karena gereja penuh dengan orang-orang yang tidak sempurna, yang berkomitmen untuk terus ikut Yesus dan bertumbuh dalam iman.

Yang ketiga, jangan takut untuk terus membaca dan mendalami Alkitab.

Berdoa supaya Roh Kudus terus memberikan pengetahuan, pengertian, hikmat dan pewahyuan tentang Yesus. Di musim natal ini, saya ajak Saudara untuk bergabung dengan jutaan manusia di muka bumi ini, dalam merayakan kabar baik bahwa Tuhan mengasihi kita semua, dan bahwa Dia mau dekat dengan setiap kita.

Jangan ikut Tuhan karena sekadar takut akan konsekuensi dosa, kesalahan atau karena kelemahan kita. It’s not about you. It’s not about me. Tapi ikut Tuhan karena apa yang cinta kasih Tuhan buktikan melalui kehadiran dan kedekatan Yesus dalam hidup kita. Damai sejahtera menyertai Saudara semua. Jangan takut! Immanuel. God is with us.

P.S : If you like our site, and would like to contribute, please feel free to do so at : https://saweria.co/316notes

If your organization needs a Freelance Copywriters or Social Media Specialist, Feel free to contact me as well at 087877383841 (vconly@gmail.com). Thanks, much and God Bless!