Good Friday Service By Ps. Kenny Goh

JPCC Good Friday Service Sutera Hall (28 March 2024)

Saya akan awali Ibadah Jumat Agung ini dengan sebuah pertanyaan :

Siapa di antara kita yang lebih suka mendengar kabar baik dulu sebelum kabar buruk? Atau malah sebaliknya?

Siang hari ini saya akan memulainya dengan kabar buruk dulu untuk kita semua, dimana beberapa lalu saya menonton “Live to 100 :Secret of the Blue Zone” di Netflix, sebuah film dokumenter yang menceritakan seorang peneliti yang berkeliling dunia untuk meneliti orang-orang yang berusia sampai 100 tahun dan mencari tahu akan gaya hidup dan rahasianya seperti apa untuk bisa hidup selama itu. 

Ini suatu kabar yang baik karena umur panjang adalah berkah dari Tuhan. Angka Life Expectancy di Indonesia adalah 72.5 tahun. Kalau data dari WHO di tahun 2019 malah ada di 71.3 tahun, jadi sebenarnya life expetancy kita ini membaik, tetapi sebagaimanapun manusia berusaha menghindar dari kematian, kematian itu tetap akan datang.

Yang bisa kita lakukan hanya menunda dan memperpanjang umur kita, karena cepat atau lambat kita semua akan mati. Tujuan saya bukan untuk menakuti-nakuti saudara tetapi menyadarkan kita semua kepada realita, bahwa kematian menguasai kita semua, kematian tidak mengenal status, kaya atau miskin, ketenaran, karena cepat atau lambat semua yang hidup akan mengarah pada kematian.  

Sebagai orang Kristen yang percaya Firman Tuhan, kita tahu bahwa ini bukan rencana Tuhan karena Dia tidak menciptakan manusia untuk mati, tetapi kematian adalah akibat dari dosa.

Opening Verse – Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Roma 6:23a TB

Di Kejadian, Adam dan Hawa memberontak akan aturan Tuhan, meskipun kita tahu bahwa Tuhan adalah Tuhan yang baik dan mau yang terbaik untuk kita semua. Di dalam setiap hubungan, agar bisa menjadi sehat harus ada aturannya, tetapi adam dan hawa memberontak dari aturan itu. 

Mereka mau menentukan baik dan benar, dan hidup tanpa aturan serta seenaknya, yang mereka mau adalah hidup tanpa adanya Standar Tuhan. Manusia mau menentukan aturannya sendiri, tertipu oleh Iblis dan oleh karena itulah dunia dikuasai oleh dosa dan kematian.

Supporting Verse – Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa. Yohanes 8:34 TB

Perhatikan statement ini, manusia bukan menjadi hamba dosa karena dia berbuat dosa. Tetapi yang benar adalah manusia berbuat dosa karena dia adalah Hamba dosa. Manusia berbohong, mencuri, berzinah karena dia hambanya dosa. Ini masalah identitasnya dia. Itu sebabnya sebaik dimanapun kita memperbaiki perilaku kita, kita tidak bisa mengubah identitas kita tanpa adanya intervensi external.

Ular menipu Adam Dan Hawa, dan juga menipu manusia sampai hari ini, menawari manusia menjadi Tuhan-nya sendiri dan itu sebabnya dosa dan kematian menguasai dan memperbudak umat manusia. Itu kabar buruknya saudara sekalian.

Kabar baiknya di setiap Jumat Agung, Tuhan tidak memutuskan untuk langsung membinasakan Adam dan Hawa, Saya kadang tidak habis pikir, sungguh beruntung kita semua karena Tuhan tidak fokus di efisiensi karena jika dipikir-pikir, lebih mudah untuk mengulang karena Tuhan baru saja menciptakan 2 manusia saja. Tetapi itulah Kasih, Kasih itu mau repot. Dia memutuskan untuk menebus kita semua dan itu yang kita peringati di setiap Jumat Agung karena Dia begitu mengasihi kita.

Di perjanjian lama sebelum Yesus datang, kita sering temukan bahwa Tuhan juga sering memberikan “preview” melalui lagu-lahu, hukum dan aturan akan Yesus yang akan datang nantinya untuk menebus kita semua. Di perjanjian lama, kita temukan juga bahwa perbudakan adalah sesuatu yang normal. Menjadi budak jika majikannya baik maka kita akan diberikan banyak hal. 

Supporting Verse – Apabila seorang asing atau seorang pendatang di antaramu telah menjadi mampu, sedangkan saudaramu yang tinggal padanya jatuh miskin, sehingga menyerahkan dirinya kepada orang asing atau pendatang yang di antaramu itu atau kepada seorang yang berasal dari kaum orang asing, maka sesudah ia menyerahkan dirinya, ia berhak ditebus, yakni seorang dari antara saudara-saudaranya boleh menebus dia, atau saudara ayahnya atau anak laki-laki saudara ayahnya atau seorang kerabatnya yang terdekat dari kaumnya atau kalau ia telah mampu, ia sendiri berhak menebus dirinya. Imamat 25:47-49 TB

Kalau misalkan kita punya saudara kandung, sepupu atau keponakan yang menjadi budak. Kita berhak untuk menebus mereka asal bisa membayarnya, dan tentu semakin lama mereka melayani majikannya, maka akan semakin mahal harganya.

Tetapi kenapa hukum ini ada? Disini kita diperkenalkan konsep “Goel” : Kinsman Redeemer, penebus sanak saudara. Hanya seorang saudara yang bisa menebus seorang budak dan ini sebabnya Yesus menjadi manusia supaya Dia bisa bersaudara dengan kita. Hal ini disembunyikan di dalam perjanjian lama. Isn’t that wonderful?

Supporting Verse – Biarpun Yesus mempunyai semua sifat Allah, Dia tidak pernah menganggap kedudukan-Nya sebagai Allah adalah sesuatu yang harus dipertahankan. Tetapi Dia merendahkan diri dan meninggalkan semuanya, lalu mengambil kedudukan paling hina seperti budak yang melayani kita, dan datang ke dunia ini sebagai manusia biasa. Dalam keadaan sebagai manusia,
Yesus lebih lagi merendahkan diri-Nya untuk taat pada kehendak Allah, hingga Dia menyerahkan tubuh-Nya sampai mati, bahkan sampai mati disalibkan. Filipi 2:6-8 TSI

Dalam keadaan sebagai manusia, Yesus merendahkan diriNya sampai Dia mati disalibkan, Kita sebagai manusia tidak bisa menyentuh Tuhan yang tidak kelihatan dan sebaliknya hanya bisa menyakiti Tuhan yang memilih untuk menjadi darah daging, dan inilah luar biasanya Iman Kekristenan kita, Tuhan menjadi manusia dan sebelum Dia naik kayu salib, Dia sudah berkorban dan membatasi diriNya menjadi manusia untuk bisa menebus kita semua.

Supporting Verse – TUHAN berkata kepada Musa, “Sampaikanlah peraturan-peraturan ini kepada umat Israel: Apabila kamu membeli budak laki-laki sesama orang Israel, dia hanya boleh mengabdi kepadamu selama enam tahun. Pada tahun yang ketujuh, kamu harus membebaskan dia secara cuma-cuma, tanpa meminta uang tebusan darinya. Jika dia belum menikah ketika menjadi budakmu, maka dia akan keluar seorang diri. Jika dia sudah beristri ketika menjadi budakmu, maka istrinya juga ikut keluar bersama dengannya. “Jika kamu memberikan istri kepadanya ketika statusnya masih sebagai budak, dan mereka mempunyai anak laki-laki atau perempuan, maka istri dan anak-anaknya tetap menjadi milik mu. Hanya budak itu sendiri yang keluar menjadi orang merdeka. Akan tetapi, jika budak itu menyatakan, ‘Aku mengasihi majikanku, istriku, dan anak-anakku. Aku memutuskan untuk tetap menjadi budak,’ maka kamu harus membawa dia ke hadapan-Ku di kemah TUHAN, lalu membawanya ke pintu atau tiang pintu sebagai alas untuk melubangi daun telinganya sebagai tanda statusnya sebagai budak. Dengan demikian, budak itu akan menjadi milikmu seumur hidup. Keluaran 21:1-6 TB

Jadi jika seorang sudah menjadi budak dan ada tentu kontraknya, dan disaat dia menjadi budak, dia juga menikah, maka disaat kontraknya selesai istri dan anaknya juga akan ikut menjadi budak majikannya. Kalau misalkan dia bisa keluar dan mengakhiri kontrak perbudakannya, dan berkata mungkin majikannya baik, lalu karena dia begitu mengasihi istri dan anaknya, dia bisa memilih untuk tidak bebas dan jika itu pilihannya, maka akan ada ritualnya bahwa di tempat umum telinganya akan ditindik di depan umum, sehingga semua orang akan mengetahui status dan pengorbanan yang sudah dia lakukan untuk istri dan anaknya.

Setiap kali anak dan istri melihat ayahnya, mereka akan selalu teringat betapa sayangnya dia terhadap mereka, dan begitu juga dengan apa yang sudah Yesus lakukan untuk kita semua.

Yesus adalah 100% Tuhan dan 100% manusia, sebelum Dia datang dan disalibkan, kita kenal Dia sebagai God-son, saat ini Dia adalah Tuhan dan manusia untuk selamanya, mewakili kita semua, dan Dia tidak hanya ditindik, tetapi disalibkan.

Itulah mengapa kita mengingat Jumat Agung. Saya teringat kisah Thomas yang meragukan Yesus dimana dia melihat Tangan Yesus yang masih ada luka dan lobang di tanganNya, itulah Tanda bahwa Dia begitu mengasihi kita semua.

Supporting Verse – Karena kita tahu bahwa Allah sudah membayar lunas tebusan untuk membebaskan kita dari kehidupan kita yang sia-sia, yang kita warisi dari nenek moyang. Dia menebus kita bukan dengan barang-barang duniawi seperti emas atau perak, karena semua itu bisa rusak. Bayaran yang dipakai untuk membebaskan kita jauh lebih berharga, yaitu darah Kristus, yang sudah dipersembahkan seperti kurban domba yang tidak bercacat dan tidak bernoda. 1 Petrus 1:18-19 TSI

Kematian Yesus adalah pembayaran untuk menebus kita dari perbudakan dosa, Dia mati supaya kita tidak lahir menjadi hamba dosa dan ditebusNya. Jika kita melihat dari sisi adilnya, setelah ditebus maka kita seharusnya menjadi Hamba Tuhan, tetapi status kita juga naik, bukan hanya menjadi hamba tetapi malah juga menjadi anakNya Tuhan. Itu yang terjadi di kayu salib. Darah Yesus yang dicurahkan begitu berharga.

Supporting Verse – Tetapi Kristus mati bagi kita ketika kita masih hidup sebagai orang berdosa yang memusuhi Allah. Demikianlah Allah menunjukkan bahwa Dia sangat mengasihi kita. Roma 5:8 TSI

Kalau kita ke gereja dan belum siap menjadi orang Kristen, tahukah saudara bahwa Tuhan begitu menantikan saudara? Dia mengasihi kita semua saat kita masih menjadi musuh, Dia sudah melakukan semua itu.

Supporting Verse – Allah sudah membuat Kristus diperlakukan seperti orang berdosa demi menanggung dosa kita, meskipun Kristus sendiri tidak pernah berdosa. Allah melakukan itu agar kita yang bersatu dengan Kristus dapat dibenarkan di hadapan-Nya. 2 Korintus 5:21 TSI

Seharusnya kita yang menerima ganjaran kematian karena dosa, tetapi terjadi pertukaran, Yesus yang tidak pernah berdosa, dan kita yang tidak berbuat baik tetapi seolah-olah menjadi sempurna karena pengorbanan Yesus, dan itu sebabnya kita bisa berdiri disini karena Tuhan begitu mengasihi kita.

Di perjanjian lama, darah binatang bisa membuat Tuhan tidak marah selama 1 tahun tetapi bayangkan darah yang dikorbankan oleh AnakNya sendiri. Kita bisa tenang karena Dia telah menebus kita untuk selama-lamanya. 

Tuhan ampuni, terima dan angkat kita semua menjadi anakNya, Kasih Karunia dan Grace Tuhan begitu amazing. Mari berikan ruang untuk Kasih Karunia, kita harus siapkan tempat untuk Kasih Karunia Tuhan, jangan isi itu dengan pencapaian, segala hal yang mempercantik kita agar terlibat suci atau layak dari orang lain, tetapi berikan tempat untuk Kasih Karunia tinggal dalam hidup kita semua.

Kematian Yesus menebus kita dari perbudakan dosa, Dia tidak hanya mati tetapi juga bangkit dan memberikan hidup baru, menyelesaikan masalah kematian. Thank You Jesus.

P.S : Mau info aja bahwa aku baru2 ini join supplier daging untuk Restoran dan B2C bernama Beli Babi, Bli! (BBB). Bagi yang tertarik, Feel free to visit our retail store (utk area Alsut, Tangerang, dan sekitarnya) ya : https://tokopedia.link/SZAWN1pxNGb 

Also, If you like our site, and would like to contribute, please feel free to do so at : https://saweria.co/316notes