Jose Carol JPCC

When There’s Nothing You Can Do By Ps. Jose Carol

JPCC Online Service (29 Maret 2020)

Saya berbicara mengenai Pengharapan apa yang bisa kita dapat dari Firman Tuhan, terutam di tengah keadaan yang kita rasakan pada hari-hari ini. Kita semua menghadapi tantangan yang begitu besar dan nyata dengan jumlah pasien yang teris bertambah.

Masalah yang kita hadapi ini bukan sesuatu yang kecil dan bisa diremehkan, Pandemi ini tidak memandang bulu tingkat pendidikan, agama dan rasial, semua dari kita terancam karena hal ini dan disaat seperti ini uang, jabatan dan rumah kita yang megah tidak berarti banyak.

Itu sebabnya, hari ini jika ada diantara kita yang merasa takut dan cemas, itu adalah sesuatu yang manusiawi. Karena takut dan cemas muncul disebabkan oleh antisipasi kita terhadap sesuatu yang kita bayangkan dapat terjadi atau yang sedang kita alami.

Atau mungkin beberapa dari kita juga membayangkan sesuatu yang begitu nyata, dan manusiawi jika kita merasa cemas, belum juga bagi kita yang masih harus tetap bekerja di tengah-tengah situasi ini, atau juga yang bergumul dengan usahanya dan mengalami kesulitan untuk membiayai pegawainya.

Saya berharap Firman hari ini bisa menolong dan memberikan pewahyuan bagi kita semua yang sedang bergumul saat ini. Ada 3 hal yang saya dapatkan di tengah-tengah kondisi Work From Home yang sekarang sedang banyak terjadi di Indonesia.

What to do?

1. Choose what to look at

Kita harus memilih apa yang sedang kita lihat karena apa yang kita dengar, baca dan lihat memegang peranan yang sangat besar terhadap apa yang kita pikir dan rasakan.

Opening Verse – “Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu;” Matius‬ ‭6:22‬ ‭TB‬‬

Mata kita menentukan apa yang ada di pikiran kita. Betul, bahwa Covid-19 sangat menakutkan dan begitu cepat penyebarannya. Tetapi yang juga tidak kalah cepat penyebarannya adalah rasa takut yang tersebar dan begitu menjangkit hari-hari ini.

Saat saya bekerja dari rumah, saya begitu banyak melihat berita baik dari Whatsapp yang begitu banyak infonya, ada beberapa info yang bisa membuat saya tertawa tetapi banyak juga informasi yang bisa membuat saya merasa takut.

Sharing Ps. Jose – Saya masih ingat saat saya sedang diam di rumah dan membaca di whatsapp yang share mengenai gejala orang-orang yang menderita covid-19. Setelah membaca, saya tiba-tiba merasa bahwa tenggorokan saya menjadi kering dan nafas saya seperti terganggu. Malamnya saya juga merasa seperti demam.

Sampai istri saya harus mengingatkan saya pada saat saya mau tidur bahwa kemungkinan besar ini tidak terjadi di jasmani saya, tetapi ada di pikiran saya.

Jadi, kita harus memilih apa yang kita lihat agar bisa mengendalikan apa yang kita rasakan. Saya tentu tidak mencoba mengabaikan realita yang ada, terutama bagi kita yang tidak dekat secara langsung dengan orang-orang yang terjangkit penyakit ini.

Setiap kita melewati 3 fase untuk mengendalikan apa yang kita lihat dan rasakan.

Pertama, adalah Stage of Ignorance. Dimana kita bisa meremehkan dan berpikir bahwa kota semua masih berada dalam kondisi baik, dan bisa bergurau bahwa tolak angin bisa menjadi obat untuk covid-19.

Kedua, adalah Stage of Fear. Saya ingat bahwa mulai ada perilaku perubahan dan social distancing disaat pemerintah memberitakan kasus pertama yang muncul di tanggal 2 Maret 2020. Dan kemudian berkembang menjadi policy working from home.

Dalam dua minggu terakhir juga ada panic buying dan paranoia yang terjadi di banyak orang. Orang-orang yang tadinya berpikir dan merasa bahwa dirinya aman mulai merasa takut dan berpikir dua kali disaat bersosialisi di lingkungan umum.

Di tengah-tengah masa ketakutan ini, masih ada beberapa orang yang masih cuek dan berada dalam fase state of ignorance dan terus menjalani hidupnya tanpa ada perubahan.

Fase terakhir adalah Stage of Revelation dimana pewahyuan akan memerdekakan kita. Saya masih ingat seminggu lalu ada teman anak saya Joanne, yang memberitahukan bahwa dia positif terkena covid-19, tetapi dirinya tetap sehat dan tidak sakit sama sekali.

Kami terkejut dan temukan bahwa badan kita bisa punya daya tahan tubuh yang bisa menghadapi serangan virus ini. Ada ahli virus yang juga menceritakan bahwa disaat kita terekspos di masa 14 hari ini ternyata juga bisa mengembangkan daya tahan tubuh sebjngga badan kita tidak akan bisa sakit karena virus ini.

Fakta ini memerdekakan kita bahwa dengan terkena virus ini, kita sebaliknya juga malah bisa mendapatkan imunitas. Karena kebanyakan kita berpikiran bahwa hanya vaksin yang bisa melakukan itu. Masalahnya vaksin akan covid-19 ini belum ada.

Kunci untuk menghadapi masalah ini adalah Waktu. 14 hari ini perlu ada agar pemerintah bisa menghadapi keadaan orang yang tidak bisa melawan virus ini, waktu juga memegang peranan agar ilmuwan bisa menemukan vaksin atas virus ini.

Kita perlu merubah pikiran kita dari sebelumnya yang begitu paranoid dan takut untuk terkena virus ini, dan menjadi sebaliknya jika misalnya kalau kita kena dan tidak terinfeksi, itu berarti kita sudah melewati badai ini. Dan orang-orang yang secara positif terkena virus tidak perlu merasa malu dan bahkan bisa dipuji seperti pahlawan karena telah melalui hal ini.

Apa yang kita ijinkan masuk ke dalam pikiran dan hati kita akan menentukan respon kita dalam menghadapi kondisi saat ini. Kunci dari menghadapi keadaan ini adalah waktu yang Tuhan berikan kepada kita semua, baik kita kaya ataupun miskin.

Dan pada saat ini, kondisi kebersihan di seluruh dunia, cara kita mengelola rumah tangga juga begitu menjadi begitu berubah dan bersih, lingkungan kita sedang beristirahat, begitu juga dengan orang tua kita. Selain itu rasa peduli dan kasih kita juga meningkat di saat seperti ini, dimana kita bersama harus saling bahu membahu.

Supporting Verse – “Ketika pelayan abdi Allah bangun pagi-pagi dan pergi ke luar, maka tampaklah suatu tentara dengan kuda dan kereta ada di sekeliling kota itu. Lalu berkatalah bujangnya itu kepadanya: “Celaka tuanku! Apakah yang akan kita perbuat?” Jawabnya: “Jangan takut, sebab lebih banyak yang menyertai kita dari pada yang menyertai mereka.” Lalu berdoalah Elisa: “Ya Tuhan: Bukalah kiranya matanya, supaya ia melihat.” Maka Tuhan membuka mata bujang itu, sehingga ia melihat. Tampaklah gunung itu penuh dengan kuda dan kereta berapi sekeliling Elisa.” 2 Raja-raja‬ ‭6:15-17‬ ‭TB‬‬

Ada dua respon dalam kisah ini, dimana mereka mnghadapi realita yang sama. Si bunang berkata “mampuslah kita”, sementara sang tuan berkata “Jangan takut!”.

Perbedaanya adalah yang satu fokus dengan apa yang kasat mata terlihat di matanya, sementara yang satu lagi melihat apa yang tidak kasat maa dan menyertai dirinya. Doa saya kepada kita semua juga sama, agar Tuhan bisa membuka mata kita semua dan bisa melihat hal yang baik dan Tuhan ijinkan ada di sekitar kita.

When you change the way to look at things, the things you look at change.

2. Put God between you and your circumstances.

Taruhlah Tuhan diantara kita dan keadaan yang sedang kita hadapi. Kita akan jadi besar jika kita melakukan ini karena Dia ada bersama dengan kita. Memang tidak mudah, namun kita harus memilih bagaimana kita menempatkan realita yang nyata ini tidak menghalangi antara kita dengan Tuhan kita.

Supporting Verse – “Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir, di mana Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita, ketika Ia, menurut peraturan Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai selama-lamanya.” Ibrani‬ ‭6:19-20‬ ‭TB‬

Tempatkan pengharapan kita kepada Yesus, maka pengharapan kita tidak akan putus dan bergeser karena dihari-hari ini kita akan diuji. Materi dan Uang tidak akan bisa menolong kita, tempatkan pengharapan kita kepada Tuhan.

Supporting Verse – “janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.” Yesaya‬ ‭41:10‬ ‭TB‬‬

Don’t panic. I’m with you. There’s no need to fear for I’m your God. I’ll give you strength. I’ll help you. I’ll hold you steady, keep a firm grip on you.” Isaiah‬ ‭41:8-10‬ ‭MSG‬‬

Disaat sepertilah iman kita diuji, betulkah Iman Percaya kita tempatkan di dalam Tuhan? Disaat kita tidak bisa beribadah ke gereja, Ibadah menjadi sesuatu yang sangat pribadi antara kita dengan Tuhan.

Faith is relying on God’s power. Courage is relying on your own strength.

Supporting Verse – “Takut akan Tuhan adalah sumber kehidupan sehingga orang terhindar dari jerat maut.” Amsal‬ ‭14:27‬ ‭TB‬‬

“Adapun Allah, jalan-Nya sempurna; janji Tuhan adalah murni; Dia menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung pada-Nya.” Mazmur‬ ‭18:31‬ ‭TB‬‬

Dia adalah Sumber kehidupan bagi kita dan keluarga yang kita kasihi. Tuhan tidak sedang lalai, walaupun mungkin beberapa dari kita saat ini tidak bisa memahaminya dan mengalami kehilangan dalam hidup, tegapi JalanNya sempurna, tempatkan Tuhan antara kita dan keadaan kyang sedang kita alami.

Supporting Verse – “Dan Allah berfirman: “Inilah tanda perjanjian yang Kuadakan antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang hidup, yang bersama-sama dengan kamu, turun-temurun, untuk selama-lamanya: Busur-Ku Kutaruh di awan, supaya itu menjadi tanda perjanjian antara Aku dan bumi.” Kejadian‬ ‭9:12-13‬ ‭TB‬‬

Suatu hari kita akan mengerti RencanaNya, taruhlah Tuhan di antara kita dan keadaan yang sedang kita alami.

3. Sink into Love

Supporting Verse – “Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.” 2 Timotius‬ ‭1:7‬ ‭TB‬‬

“Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.” 1 Yohanes 4:18 TB

Tuhan tidak pernah merencanakan atau ingin membuat kita takut. Takut itu manusiawi, dan itu sebabnya dia memberikan kita Kasih. Karena disaat kita ada di dalam kasih, maka ketakutan juga tidak ada tempatnya. Sama halnya dengan Iman, disaat Iman ada maka ketakutan tidak ada disana.

Supporting Verse – “Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.” 1 Yohanes‬ ‭4:16‬ ‭TB‬‬

Tuhan adalah Kasih, Kita harus belajar untuk mengenal dan percaya. Datangi, Temukan dan Kenali Tuhan disaat kita merasa takut, terlepas dari latar belakang suku, umur dan agama, kita harus berhadapan dengan Tuhan secara pribadi untuk menghadapi rasa takut.

Tinggal di dalam kasih melalui pengenalan terbadap Tuhan dan rasa percaya yang ditimbulkan secara terus menerus.

Not all storms cone to disrupt your life. Some come to clear your path.

Closing Verse – “Kucinta kepada-Mu, ya Tuhan, Engkaulah kekuatanku. Tuhan seperti benteng yang kuat tempat aku berlindung. Allahku seperti gunung batu tempat aku bernaung. Seperti perisai Ia menutupi aku, dan menjaga aku agar aman selalu. Aku berseru kepada Tuhan yang patut dipuji, Ia membebaskan aku dari musuh-musuhku. Aku dikelilingi bahaya maut dan digenangi banjir kebinasaan. Aku dikelilingi bahaya maut, perangkap maut ada di depanku. Dalam kesesakanku aku berseru kepada Tuhan, aku berteriak kepada Allahku mohon pertolongan. Dari Rumah-Nya Ia mendengar suaraku dan memperhatikan seruanku. Lalu bumi berguncang dan bergetar, dasar-dasar gunung goyah dan gemetar karena kemarahan Allah. Asap menyembur dari lubang hidung-Nya, api dan bara keluar dari mulut-Nya. Langit dibelah-Nya, lalu turunlah Ia dengan awan gelap di bawah kaki-Nya. Ia terbang dengan mengendarai kerub; Ia melayang di atas sayap angin. Ia menyelubungi diri-Nya dengan kegelapan; awan mendung yang tebal mengelilingi Dia. Dari kilat di hadapan-Nya, keluarlah awan, hujan es dan api. Lalu Tuhan mengguntur dari angkasa; Yang Mahatinggi memperdengarkan suara-Nya. Ia menembakkan panah-panah-Nya dan menceraiberaikan musuh; Ia menyambarkan kilat berulang-ulang, dan membuat mereka lari. Dasar laut tersingkap dan alas bumi terbuka waktu Tuhan membentak musuh-Nya dengan murka. Dari atas Tuhan mengulurkan tangan-Nya; dipegang-Nya aku dan ditarik-Nya dari air yang dalam.” Mazmur‬ ‭18:2-17‬ ‭BIMK‬‬

“Perbuatan Allah sempurna janji Tuhan dapat dipercaya. Ia seperti perisai bagi semua yang berlindung pada-Nya. Sebab hanya Tuhan lah Allah; Allah saja pembela kita. Dialah Allah yang menguatkan aku dan membuat jalanku aman. Ia menguatkan kakiku seperti kaki rusa, dan menjaga keselamatanku di pegunungan. Ia melatih aku untuk berperang, sehingga aku dapat merentangkan busur yang paling kuat. Tuhan, Engkau melindungi dan menyelamatkan aku, dan menopang aku dengan kuasa-Mu; aku menjadi unggul karena tindakan-Mu.” Mazmur‬ ‭18:31-36‬ ‭BIMK‬‬

Bagi kita yang merasa cemas karena perspektif yang salah, saya berdoa agar kebenaran ini bisa memerdekakan agar kita tidak perlu takut, bahkan bagi kita yang sanak keluarga atau rekan sudah positif terkena covid-19, saya berdoa agar damai sejahtera Tuhan menguasai hati dan pikiran kita. Bagi kita yang sehat, saya berdoa agar kita bisa menunjukkan kasih yang ada di dalam hati kita dan menunjukkan itu kepada orang di sekeliling kita.